Berkunjung ke Serbia, Vladimir Putin Dapat Hadiah Seekor Anak Anjing

2. Pihak Rusia berupaya untuk menggagalkan impian Kosovo bergabung sebagai anggota PBB

twitter.com/Reuters

Meskipun Serbia bersama negara-negara tetangganya bercita-cita untuk bergabung dengan Uni Eropa, pemerintah Serbia telah mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia yang dianggap sebagai "saudara Ortodoks", di mana secara historis orang-orang Serbia juga memiliki asal-usul Slavia. Kebersamaan Serbia untuk Rusia ini mengipasi oleh dukungan kerasnya pada isu Kosovo, mantan wilayah provinsi di Serbia yang memilih untuk memerdekakan diri pada tahun 2008 lalu.

Pihak Serbia sendiri tidak pernah menerima perpecahan tersebut dan Rusia juga menolaknya menggunakan kekuatan veto di PBB untuk menggagalkan impian Kosovo untuk bergabung sebagai anggota PBB. Sebagai imbalan atas dukungan pemerintah Rusia pada masalah Kosovo, pemerintah Serbia juga menolak bergabung atas sanksi perdagangan internasional yang dikenakan pada Rusia atas ankesasi wilayah Krimea pada tahun 2014 dan berjanji untuk keluar dari NATO.

Terdapat banyak sekali tulisan-tulisan grafiti bertuliskan "Kosovo adalah Serbia, Krimea adalah Rusia" yang terlihat sekali di beberapa jalanan yang ada di Serbia. Hubungan kedua negara semakin meningkat baru-baru ini setelah Putin meningkatkan upaya untuk memulihkan pengaruh Rusia di negara-negara bekas komunis di wilayah Eropa Timur.

3. Sebanyak ribuan warga Serbia melakukan demonstrasi ketika kunjungan Putin ke negaranya

twitter.com/CzbgBg

Kunjungan Putin juga datang ketika ribuan orang mengadakan demonstrasi mingguan melawan Vucic karena apa yang mereka lihat sebagai pemerintahan otokratisnya. Para kritikus Vucic mengatakan pertemuan di St Sava itu diadakan untuk menunjukkan bahwa pemimpin Serbia memiliki lebih banyak pendukung daripada lawan, yang telah menempuh rute yang sama sejak Desember 2018 lalu untuk menuntut pemilihan dan media yang bebas.

Beberapa kelompok hak asasi liberal Serbia mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis, 17 Januari 2019, yang memprotes pemujaan rezim otoriter Vladimir Putin. Dikatakan bahwa kunjungan Putin telah menunjukkan bahwa para penguasa Serbia siap untuk mengorbankan Hak Asasi Manusia dan standar kehidupan warga yang lebih baik karena sikap mereka yang mendukung patronisasi terhadap rezim Putin. Menjelang kunjungan ke Serbia, Putin menuduh Amerika Serikat dan Barat menekan negara-negara Balkan untuk bergabung dengan NATO.

Putin mengatakan kepada dua surat kabar pro pemerintah Serbia bahwa kebijakan Amerika Serikat dan negara-negara Barat tertentu yang bertujuan menumbuhkan dominasi mereka di kawasan itu merupakan faktor destabilisasi utama. Kepentingan Rusia di Serbia terkait dengan posisi strategisnya antara Timur dan Barat. Dari 8 negara tetangga Serbia, 5 adalah anggota NATO dan 2 lainnya mencari keanggotaan, sedangkan empat berada di Uni Eropa dan 2 lagi bekerja menuju aksesi.

Serbia tetap satu-satunya sekutu Moskow di kawasan itu.Tidak seperti NATO, Putin secara resmi tidak menentang jalur Uni Eropa Serbia dan para analis percaya bahwa ini karena ia ingin sekutu yang setia atau mungkin kuda Troya dalam blok 28 negara.

Baca Juga: Vladimir Putin Meminta Musik Rap Dikontrol Oleh Pemerintah Rusia