Berselisih dengan Presiden, Menteri Kesehatan Brazil Resmi Dipecat

Ia berselisih membahas upaya penanganan virus corona

Brasilia, IDN Times - Menteri Kesehatan Brazil, Luiz Henrique Mandetta, akhirnya dipecat dari jabatannya setelah berselisih dengan Presiden Brazil, Jair Bolsonaro. Mereka berselisih saat membahas upaya penanganan virus corona yang terjadi di Brazil. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pemecatan yang dilakukan Jair Bolsonaro memicu kemarahan sebagian besar rakyat Brazil

Berselisih dengan Presiden, Menteri Kesehatan Brazil Resmi DipecatPresiden Brazil, Jair Bolsonaro, saat hendak memimpin pidato kenegaraan. facebook.com/jairmessias.bolsonaro

Dilansir dari BBC, pemecatan yang dilakukan orang nomor satu di Brazil ini memicu reaksi negatif dari sebagian besar rakyat Brazil. Bolsonaro diketahui tengah berselisih pendapat dengan Luis Henrique Mandetta mengenai upaya penanhganan serta pemberantasan virus corona. Mandetta mengakui telah menerima pemberitahuan mengenai pemecatannya serta mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan dalam melakukan upaya pemberantasan virus corona serta mengelola layanan kesehatan.

Tak lama setelah Mandetta keluar dari jabatannya, Bolsonaro menilai keluarnya Mandetta dari kabinet merupakan "perceraian konsensual", akan tetapi mengisyaratkan ketidakpuasan dengan posisi mantan menteri mengenai dampak ekonomi dari virus corona. Bolsonaro langsung menunjuk Menteri Kesehatan Brazil yang baru, Nelson Teich, yang merupakan seorang ahli onkologi sekaligus CEO dari sebuah klinik swasta yang kini menjadi mitra dalam pakaian layanan medis.

Seruan publik Bolsonaro agar Brazil tetap kembali beraktivitas seperti biasa telah mengejutkan para kritikus dan memicu pemberontakan politik oleh para gubernur di hampir semua negara bagian di Brazil. Sebaliknya, selama briefing harian Mandetta justru menyarankan Brazil untuk mengikuti saran pemerintah negara bagian mengenai isolasi. Pengamat politik, Leandro Colon, mengatakan pemecatan Mandetta dianggap menjadi berita yang baik bagi yang mendukung kejatuhan Jair Bolsonaro.

Akan tetapi, Colon memperingatkan keluarnya Mandetta akan menjadi berita buruk bagi kesehatan sebanyak 209 juta warga Brazil.

2. Setelah ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan Brazil yang baru, Nelson Teich justru mempertahankan ide dari Mandetta

Berselisih dengan Presiden, Menteri Kesehatan Brazil Resmi DipecatMenteri Kesehatan Brazil, Nelson Teich, setelah ditunjuk Jair Bolsonaro menggantikan Luiz Henrique Mandetta. twitter.com/Estadao

Setelah ditunjuk menggantikan posisi Mandetta, uniknya Nelson Teich ingin mempertahankan ide Mandetta dalam menanganai virus corona, dengan mengamanatkan isolasi horizontal untuk seluruh populasi Brazil, yang selama ini ditentang Presiden Brazil. Menurut mantan orang kepercayaan Bolsonaro, Senator Mayor Olimpio, mengatakan Teich telah mempertahankan gagasan social distancing.

Jika dia bertahan dalam gagasan tersebut selama 30 hari ke depan, bukan tak mungkin Teich tidak akan bertahan dan kemungkinan besar mengalami nasib yang serupa seperti yang terjadi pada Mandetta atau harus melakukan perbuatan yang bertentangan dengan seluruh komunitas ilmiah.

Senator Olimpo juga mendesak Teich untuk mempertahankan perlunya tindakan isolasi seperti yang dilakukan menteri sebelumnya. Terlebih, saat ini Brazil sudah memiliki jumlah kasus sebanyak 30.891 kasus dengan rincian 1.952 kasus berakhir meninggal dunia dan 14.026 kasus lainnya berakhir dengan sembuh. 

3. Pada awal April 2020 lalu, Bolsonaro sempat membuat kehebohan publik yang menganggap virus corona sebagai "penyakit flu"

Berselisih dengan Presiden, Menteri Kesehatan Brazil Resmi DipecatPresiden Brazil, Jair Bolsonaro, saat sedang bersantai di ruang kantornya. facebook.com/jairmessias.bolsonaro

Pada tanggal 6 April 2020 lalu, Bolsonaro membuat kehebohan publik dengan menganggap virus corona sebagai "penyakit flu" yang harus dihadapi secara realistis. Ia juga menambahkan itulah kehidupan dan semua akan meninggal suatu saat ke depannya. Pernyataan tersebut justru membuat posisi Presiden Brazil semakin digoyang lantaran berbagai pendapat yang dianggap tidak masuk akal bagi sebagian besar rakyat Brazil.

Gubernur negara bagian Sao Paulo, Joao Daria, menganggap Bolsonaro tidak memimpin Brazil dalam situasi yang serius dan sulit. Ia juga menganggap Bolsonaro sebagai kapten tentara yang tidak memiliki banyak pengetahuan dalam memimpin. Doria juga menegaskan tidak ada satupun gubernur negara bagian yang menerima rekomendasi Jair Bolsonaro untuk tidak melakukan isolasi atau mengganggu isolasi. 

Banyak yang menganggap Bolsonaro selama ini menggunakan sebuah metode dalam memimpin Brazil. Menurut pengamat politik, Marco Coimbra, banyak yang kebingungan terhadap metode yang dilakukan oleh Bolsonaro serta menganggap metode ini merupakan sebuah strategi untuk memperkenalkan dirinya ke dua sisi yang sangat berbeda dari spektrum politik. Bahkan, sebelum krisis virus corona terjadi, Bolsonaro bertindak melalui mekansisme populis.

Coimbra juga tak menampik langkah Bolsonaro yang diambil dalam memimpin Brazil seringkali menimbulkan perdebatan yang selalu berputar di sekitar pemerintahan Brazil dan lebih berpola dibandingkan sebelum-sebelumnya. Hal inilah yang menyebabkan perpecahan politik yang kini melibatkan visi dan misi berbeda mengenai fakta dan konsekuensi akibat krisis ini.

Baca Juga: Presiden Brazil Yakinkan Warga Bahwa Negaranya Aman dari Corona

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya