Bertemu dengan Gerakan "Yellow Vest", Wakil PM Italia Dikecam Keras

Ia dinilai ikut campur dalam politik Perancis

Paris, IDN Times - Pertemuan antara Wakil Perdana Menteri Italia, Luigi Di Maio, dengan kelompok demonstran yang dikenal dengan "Yellow Vest" justru menimbulkan kecaman keras terhadap Luigi Di Maio. Ia diketahui telah melakukan ikut campur politik di Perancis. Bagaimana awal ceritanya?

1. Tak hanya Di Maio, beberapa petinggi dari Italia juga hadir

Bertemu dengan Gerakan Yellow Vest, Wakil PM Italia Dikecam Kerastwitter.com/luigidimaio

Dilansir dari Euronews.com, Luigi Di Maio bersama para petinggi dari Italia telah bertemu dengan beberapa orang dari gerakan "Yellow Vest" pada hari Selasa, 5 Februari 2019, waktu setempat. Pertemuan tersebut menimbulkan kecaman keras sekaligus menuding Di Maio melakukan ikut campur urusan politik di Perancis. Di Maio, yang merupakan pimpinan Gerakan Bintang Lima, menunjukkan dukungannya terhadap kelompok protes yang menentang Presiden Perancis, Emmanuel Macron, dan menjelang Pemilihan Parlemen Eropa pada bulan Mei 2019 ini.

Wakil Perdana Menteri Italia ini memposting foto setelah mengadakan pembicaraan yang digelar di dekat Paris bersama penyelenggara gerakan "Yellow Vest", Christophe Chalencon. "Hari ini dengan @aledibattista kami pergi ke Prancis dan bertemu dengan pemimpin rompi kuning, Cristophe Chalencon, dan para kandidat dalam pemilihan Eropa untuk daftar RIC Ingrid Levavasseur," ungkap cuitan dari Wakil Perdana Menteri Italia, Luigi Di Maio seperti yang dikutip dari akun Twitter resmi miliknya @luigidimaio.

Ada yang menarik dari pertemuan ini karena dua dari penyelenggaran gerakan "Yellow Vest", yang bergoyang ke sayap kanan, Maxime Nicolle dan Eric Drouet, mengatakan bahwa mereka tidak dihubungi oleh Di Maio sebelumnya.

2. Pihak Kementerian Luar Negeri Perancis menyebut tindakan Di Maio tidak dapat diterima

Bertemu dengan Gerakan Yellow Vest, Wakil PM Italia Dikecam Kerastwitter.com/filmmakerIVANOV

Kementerian Luar Negeri Perancis merasa geram pada hari Rabu, 6 Februari 2019, waktu setempat setelah melihat kegiatan Di Maio ketika bertemu dengan tokoh-tokoh penting gerakan "Yellow Vest" dan menyebut tindakannya ini merupakan tindakan yang tidak dapat diterima. "Provokasi baru ini tidak dapat diterima antara negara-negara tetangga dan mitra di jantung Uni Eropa.

"Tuan Di Maio, yang memiliki tanggung jawab pemerintah, harus memastikan bahwa dia tidak mengganggu campur tangannya yang berulang-ulang dalam hubungan bilateral kita, demi kepentingan Prancis dan Italia," ungkap pernyataan dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis seperti yang dikutip dari France24.com. Kunjungan Di Maio ini dinilai berusaha mendapatkan dukungan dari sekutu Eropa lainnya.

3. Sebelumnya, Di Maio juga pernah membuat pihak Perancis geram dengan tindakan lainnya

Bertemu dengan Gerakan Yellow Vest, Wakil PM Italia Dikecam Kerastwitter.com/AfricaFactsZone

Ternyata, ini bukanlah tindakan pertama Di Maio yang membuat geram pihak pemerintah Perancis. Pada bulan Januari 2019 lalu, Di Maio menuduh Perancis yang memicu masuknya para migran ke Eropa dengan terus "menjajah" Afrika. Hal inilah yang membuat pihak pemerintah Perancis memanggil Duta Besar Italia sebagai bentuk protes.

Apa yang telah menjadi permainan berulang dari satu peningkatan, pemimpin sayap kanan Italia yang juga Wakil Perdana Menteri Italia lainnya, Matteo Salvini, mengklaim Perancis mencari untuk mengeruk kekayaan dari Afrika ketimbang membantu negara-negara mengembangkan kekayaan mereka sendiri. "Di Libya, Perancis tidak berminat menstabilkan situasi mungkin karena memiliki kepentingan minyak yang bertentangan dengan Italia," ungkap pernyataan Matteo Salvini seperti yang dikutip dari France24.com.

Matteo Salvini juga berharap Perancis bisa membebaskan diri dari sosok pemimpin yang dinilai kurang bijak ini.

Baca Juga: Gerakan "Yellow Vest" Kembali Lakukan Protes Besar-besaran di Perancis

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya