Berusaha Kabur, Iran Kembali Tangkap Mata-mata AS

Ia sebelumnya mendapatkan pembebasan dengan jaminan

Teheran, IDN Times - Iran kembali menangkap mata-mata Amerika Serikat setelah berusaha kabur pada hari Kamis, 26 Januari 2021, waktu setempat. Sebelumnya, ia telah dibebaskan dengan jaminan pada pertengahan tahun 2020 lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pihak pengadilan telah mendakwa pelaku dengan tuduhan spionase dan memberitahu informasi militer ke negara asing

Berusaha Kabur, Iran Kembali Tangkap Mata-mata ASIlustrasi seorang mata-mata. (Pixabay.com/succo)

Dilansir dari BBC, juru bicara pengadilan setempat, Gholamhossein Esmaili, mengatakan pelaku telah didakwa atas tuduhan spionase dan memberitahukan informasi militer ke negara asing sebelum dibebaskan dengan jaminan. Seorang pelaku yang tidak diketahui identitasnya ini merupakan seorang warga negara Iran-Amerika Serikat, padahal hukum yang berlaku di Iran tidak mengenal istilah kewarganegaraan ganda. Belum diketahui secara pasti di mana ia akan diadili atas kasus tersebut setelah kembali ditangkap.

Kelompok Kerja PBB untuk Penahanan Sewenang-wenang telah menggambarkan kasus-kasus seperti itu sebagai bagian dari terlibatnya perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang terhadap seseorang dengan status kewarganegaraan ganda. Akan tetapi, Iran membantahnya dan bersikeras pengadilannya tetap terpisah dari campur tangan politik. Bahkan, keluarga dari pelaku mengkritik tindakan Iran atas proses persidangan seperti itu dengan mengatakan kerabat mereka ditahan karena sedang melakukan negosiasi dengan pihak Barat.

2. Hal ini bisa memperumit rencana Presiden Amerika Serikat yang baru untuk kembali menjalin hubungan diplomatis dengan Iran

Berusaha Kabur, Iran Kembali Tangkap Mata-mata ASPresiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (Instagram.com/whitehouse)

Hal tersebut bisa memperumit rencana Presiden Amerika Serikat yang baru, Joe Biden, untuk terlibat kembali hubungan diplomatis dengan Iran. Sebelumnya, di era Donald Trump membuat pemerintah Iran melakukan kampanye tekanan maksimum berupa sanksi ekonomi yang melumpuhkan. Trump ingin memaksa para pemimpin Iran untuk merundingkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015 yang dia tinggalkan, tetapi mereka menolak melakukannya dan membalas dengan melanggar serangkaian komitmen utama.

Biden mengatakan dia terbuka untuk bergabung kembali dengan perjanjian dan mengurangi sanksi jika Iran kembali ke perjanjian awal. Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah menangkap sejumlah warga negara ganda Amerika Serikat-Iran dan warga negara Iran dengan tempat tinggal di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, serta sebagian besar dari mereka yang ditangkap merupakan mata-mata Amerika Serikat.

Baca Juga: Jadi Mata-mata Moldova, Rusia Jerat Karina Tsurkan

3. Pelaku mata-mata Amerika Serikat pada tahun 2020 telah dieksekusi mati di Iran

Berusaha Kabur, Iran Kembali Tangkap Mata-mata ASIlustrasi palu pengadilan. (Pixabay.com/succo)

Pada tahun 2020 lalu, Iran telah melakukan eksekusi mati terhadap mata-mata Amerika Serikat dan Israel, Mahmoud Mousavi-Majd, yang dituduh telah melaporkan pergerakan pasukan Iran di Suriah serta memata-matai komandan Pengawal Revolusi, Qasem Soleimani, yang tewas di awal tahun 2020 lalu saat itu. Ia telah ditangkap sekitar tahun 2018 lalu dan pihak pengadilan setempat saat itu mengatakan bahwa dia tidak terlibat secara langsung terhadap serangan yang menewaskan Soleimani. 

Eksekusi mati yang dilakukan terhadap Majd terjadi beberapa hari usai mengeksekusi mati seorang warga Iran yang telah menjual informasi ke Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, mengatakan telah menolak pengumuman itu yang dianggap sepenuhnya salah. Kasus spionase di Iran merupakan kasus yang dianggap paling serius dan tak jarang berujung pada hukuman mati terhadap para pelaku yang melakukannya.

Baca Juga: Mata-mata Israel Pulang Setelah 35 Tahun Ditahan di AS

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya