Biden Klaim AS dan Rusia Kerja Sama Perangi Krisis Iklim

Emisi gas rumah kaca di Rusia meningkat akhir-akhir ini

Washington, D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengklaim bahwa Amerika Serikat telah bekerja sama dengan Rusia untuk memerangi krisis iklim dalam pernyataannya pada hari Jumat, 23 April 2021, waktu setempat. Emisi gas rumah kaca di Rusia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Meski demikian, Presiden Rusia tidak menyebutkan pengurangan pasokan atau konsumsi minyak dan gas

Biden Klaim AS dan Rusia Kerja Sama Perangi Krisis IklimPresiden Rusia, Vladimir Putin. (Twitter.com/KremlinRussia_E)

Dilansir dari The Guardian, Biden mengatakan Amerika Serikat akan bekerja sama dengan Rusia dalam cara memerangi krisis iklim dan ia menantikan upaya bersama serta sangat berbesar hati oleh seruan negara untuk berkolaborasi pada teknologi baru seperti penghapusan karbon. Namun, meskipun Presiden Rusia, Vladimir Putin, bersikeras bahwa dia benar-benar tertarik untuk menggalang kerja sama internasional guna mencari lebih jauh solusi efektif untuk perubahan iklim serta semua tantangan vital lainnya, dia tidak menyebutkan pengurangan pasokan atau konsumsi minyak dan gas.

Putin juga gagal memberikan jaminan bahwa Rusia akan mengajukan rencana nasional baru untuk memotong karbon, yang merupakan persyaratan di bawah Perjanjian Paris yang dibuat tahun 2015 lalu. Emisi gas rumah kaca di Rusia telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir dan statusnya sebagai salah satu pemasok bahan bakar fosil terbesar di dunia yang telah didukung oleh kesepakatan untuk memasok gas ke Jerman. Tak sampai di situ, hal itu dapat diperkuat jika Putin berupaya untuk mengebor dan berhasil menemukan pengiriman melewati batas es Arktik yang menyusut.

Menurut analis dari Progressive Policy Institute, Paul Bledsoe, mengatakan kehadiran Putin di KTT iklim secara virtual di Gedung Putih adalah karena dia menganggap dirinya sebagai pemimpin global, tetapi dia menonjol seperti jempol yang sakit.

2. Tak hanya Rusia, Arab Saudi juga dianggap sebagai negara yang menghalangi kesepakatan iklim

Biden Klaim AS dan Rusia Kerja Sama Perangi Krisis IklimAmerika Serikat menggelar KTT Iklim yang berlangsung di Gedung Putih pada tanggal 22-23 April 2021 waktu setempat. (Twitter.com/KremlinRussia_E)

Rusia bukanlah satu-satunya negara yang dianggap menghalangi kesepakatan iklim yang menghadiri KTT tersebut. Raja Arab Saudi, Raja Salman, mengatakan kepada para pemimpin dunia lainnya bahwa meningkatkan tingkat kerja sama internasional adalah solusi optimal untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Tetapi, meskipun produsen minyak terbesar di dunia telah berkomitmen untuk memenuhi setengah dari kebutuhan energinya sendiri melalui tenaga surya dan sumber terbarukan lainnya pada tahun 2030 ini, serta Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, telah menerima pujian atas rencana untuk menanam 50 miliar pohon, Raja Salman tidak menyebutkan pengurangan ekspor minyak.

Seperti yang diketahui, Arab Saudi memiliki sejarah dalam menghalangi kesepakatan pada Konferensi Iklim PBB dalam 3 dekade terakhir berturut-turut. Saat dunia bersiap untuk pembicaraan iklim PBB yang penting, yang dikenal dengan Cop26, akhir tahun 2021 ini, para diplomat berharap bahwa tekanan dari seluruh dunia dapat mengatasi upaya seperti itu kali ini. Bledsoe telah memperingatkan bahwa pihak Arab Saudi melakukan trik biasa serta mereka menggumamkan hal-hal yang menyenangkan tetapi kemudian mencoba merusak konsensus di setiap titik penting. Ia juga menambahkan bahwa dapat mencari mereka untuk melakukan penghadangan yang sama di Cop26.

Baca Juga: Rusia Ingin India Produksi Lebih Banyak Alutsista Rusia

3. Para pemimpin Rusia dan Tiongkok telah mengesampingkan perselisihan mereka dengan Amerika Serikat selama KTT berlangsung

Biden Klaim AS dan Rusia Kerja Sama Perangi Krisis IklimAmerika Serikat menggelar KTT Iklim yang berlangsung di Gedung Putih pada tanggal 22-23 April 2021 waktu setempat. (Instagram.com/whitehouse)

Para pemimpin Rusia dan Tiongkok telah mengesampingkan perselisihan mereka dengan Amerika Serikat selama KTT Iklim berlangsung untuk menjanjikan kerja sama internasional dalam mengurangi emisi batu bara dan minyak bumi yang merusak iklim dalam pertemuan puncak. Baik Putin maupun Presiden Tiongkok, Xi Jinping, tidak segera mengikuti Amerika Serikat serta beberapa sekutunya yang berkembang dalam membuat janji baru yang spesifik untuk mengurangi polusi bahan bakar fosil yang merusak selama pertemuan KTT yang berlangsung di Amerika Serikat.

Tetapi para pendukung iklim berharap pertemuan KTT melalui virtual ini akan memulai tindakan baru oleh para pencemar iklim utama, yang membuka jalan bagi pertemuan PBB di Glasgow, Skotlandia, pada bulan November 2021 ini yang penting untuk memperlambat perubahan iklim secara drastis selama beberapa dekade ke depan. Biden mengatakan seluruh dunia menghadapi momen berbahaya akan tetapi juga momen peluang. Pada minggu ini, pemerintahan Biden telah membuat sketsa visi Amerika Serikat yang makmur dan berenergi bersih di mana beberapa pabrik memproduksi baterai mutakhir dan mobil listrik untuk ekspor, pekerja lini memasang kembali jaringan listrik nasional yang efisien serta kru menutup rig minyak, gas, dan tambang batu bara yang ditinggalkan.

Baca Juga: Rusia Tahan 400 Orang Lebih Demonstran Pro Navalny

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya