Bocah 13 Tahun Buat Ayahnya Berhutang Rp 1,4 Miliar Akibat Judi

Gara-gara judi online. Bahaya juga nih

London, IDN Times - Sebuah lagu "Judi" yang dinyanyikan oleh Rhoma Irama menceritakan jika judi itu bisa meracuni kehidupan dan keimanan. Nah, cerita dalam lagu tersebut ternyata benar-benar terjadi.

Kisah ini dialami oleh seorang bapak yang telah berhutang Rp 1,4 miliar akibat anaknya telah kecanduan bermain judi online. Bagaimana awal ceritanya?

1. Anaknya ini bermain judi menggunakan kartu kredit ayahnya sendiri

Bocah 13 Tahun Buat Ayahnya Berhutang Rp 1,4 Miliar Akibat Judipixabay.com/stevepb

Dilansir dari Metro.co.uk, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang tidak diketahui namanya ini telah membuat ayahnya mempunyai hutang besar. Yakni mencapai 80 ribu poundsterling atau setara Rp 1,4 miliar.

Awalnya, anak laki-laki itu tertarik untuk bermain judi setelah melihat sebuah iklan saat menonton pertandingan sepak bola di televisi. Ia lalu mengambil kartu kredit ayahnya dan langsung bermain judi online. Sejak saat itu juga, anak laki-laki itu kecanduan bermain judi.

"Saya tidak tahu bahwa berjudi bisa menyebabkan kecanduan seperti merokok, minum-minuman keras atau narkoba. Rasanya menyenangkan dan saya pikir saya bisa menghasilkan uang juga," ungkap anak laki-laki itu, dikutip dari Metro.co.uk.

Untuk melancarkan judinya, anak tersebut menggunakan identitas ayahnya. Mengingat untuk bermain judi tidak boleh dilakukan oleh anak berusia di bawah 18 tahun.

"Itu terlalu mudah. Saya hanya memasukkan nama ayah saya, alamat, tanggal lahir, serta rincian kartu kredit dan mencetang kotak yang mengatakan bahwa saya berusia 18 tahun ke atas, dan itu benar-benar mendaftar ke sana dan langsung bermain judi," ungkapnya.

2. Ayahnya sempat dianggap melakukan penggelapan uang

Bocah 13 Tahun Buat Ayahnya Berhutang Rp 1,4 Miliar Akibat Judipixabay.com/janeb13

Kartu kredit yang digunakan ayah dari anak tersebut merupakan pemberian dari perusahaan tempat ayahnya bekerja. Bahkan karena tingkah laku anaknya ini, membuat sang ayah dituduh melakukan penggelapan uang.

Pihak perusahaan langsung menghubungi ayahnya ini dengan mempertanyakan keberadaan uang Rp 1,4 miliar selama ini. Tak tahu menahu kejadian ini, ayah tersebut memanggil anaknya untuk mengaku perbuatannya.

Di hadapannya, anak itu mengaku bahwa ia bermain judi menggunakan kartu kredit milik ayahnya. Usai pengakuan tersebut, ayahnya membawa anak itu ke tempat psikoterapi untuk memulihkan kecanduan dari judi online.

Sayangnya, anak tersebut justru kecanduan lagi setelah beberapa bulan kemudian pergi ke tempat perjudian. Lagi-lagi ayahnya dibuat pusing oleh tingkah laku anaknya ini. Ayahnya langsung meminjam uang kepada orang lain demi membayar tagihan kartu kredit akibat judi online.

3. Beberapa politisi mengeluhkan iklan judi yang ditayangkan secara bebas

Bocah 13 Tahun Buat Ayahnya Berhutang Rp 1,4 Miliar Akibat Judipixabay.com/meineresterampe

Dilansir dari Mirror.co.uk, tingkat pemain judi yang masih di bawah umur di Inggris mengkhawatirkan beberapa penjabat terhadap tayangan iklan berbau judi di televisi. Sekelompok anggota parlemen menuntut kepada Menteri Kebudayaan, Matthew Hancock, untuk melarang tayangan iklan judi selama acara olahraga berlangsung.

Jumlah anak berusia di bawah umur 18 tahun dalam memainkan judi telah meningkat sepertiga dalam 3 tahun terakhir.

Beberapa gejala-gejala yang menyebabkan seseorang anak kecanduan judi antara lain sering absen sekolah, nilai sekolah tiba-tiba merosot, perubahan perilaku anak, membawa uang berlebihan, tidak tertarik dengan kabar berita saat ini, sering meminjam atau mencuri uang, menghindar dari keluarga dan teman, dan tidak biasa melupakan janji.

"Perjudian sama merusaknya dengan merokok, atau bahkan lebih dari itu karena secara terbuka diiklankan dimana-mana dengan cara yang menyenangkan dan menarik, tetapi konsekuensi yang dihadapi dalam jangka panjang, sangat nyata, dan membawa permasalahan besar," ungkap seorang psikologis, Steve Pope.

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya