Bolsonaro Dijatuhi Denda oleh Gubernur Maranhao

Bolsonaro menentang keras adanya pembatasan akibat COVID-19

Brasilia, IDN Times - Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, telah dijatuhi denda oleh Gubernur Maranhao, Flavio Dino, karena gagal mematuhi peraturan keselamatan kesehatan di acara publik di negara bagian Maranhao. Selama ini, Bolsonaro menentang keras adanya pembatasan sosial dalam situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Gubernur Maranhao menegaskan bahwa hukum berlaku untuk semua orang

Bolsonaro Dijatuhi Denda oleh Gubernur MaranhaoGubernur Maranhao, Flavio Dino. (Instagram.com/flaviodino)

Dilansir dari Aljazeera.com, Dino mengatakan pada hari Jumat, 21 Mei 2021, malam waktu setempat bahwa otoritas kesehatan telah mengajukan kasus terhadap pertemuan Bolsonaro dalam promosi pertemuan di Negara Bagian Maranhao tanpa perlindungan sanitasi. Ia juga menegaskan bahwa hukuman tersebut berlaku untuk semua orang serta mengingatkan kepada publik bahwa pertemuan yang dihadiri lebih dari 100 orang akan dilarang serta diwajibkan mengenakan masker. 

Pihak Kepresidenan Brazil memiliki waktu selama 15 hari ke depan untuk mengajukan banding dan setelahnya, jumlah denda yang dikenakannya akan ditetapkan. Bolsonaro sendiri memang dikenal menentang keras serta menghadapi kritikan yang luas atas penanganan pemerintahannya terhadap pandemi COVID-19 dengan menolak seruan untuk memberlakukannya tindakan lockdown nasional demi mencoba membendung penyebaran virus.

2. Seorang senator yang memimpin penyelidikan menuduh Bolsonaro tidak pernah ingin membeli vaksin COVID-19

Bolsonaro Dijatuhi Denda oleh Gubernur MaranhaoPresiden Brasil Jair Bolsonaro memperbaiki maskernya saat memberikan keterangan media mengenai langkah pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus COVID-19 di Brasilia, Brasil, Rabu (18/3/2020) (ANTARA FOTO/Adriano Machado)

Pada hari Jumat, 21 Mei 2021, waktu setempat, Bolsonaro telah membagikan sertifikat properti pedesaan di Acailandia, sekitar 500 km dari ibukota Maranhao, Sao Luis, Brazil. Selama acara tersebut, orang nomor satu di Brazil ini mengecam Dino sebagai "diktator gemuk" atas pemberlakuan pembatasan COVID-19 oleh Gubernur setempat. Pada saat yang bersamaan, seorang Senat Brazil yang memimpin penyelidikan menuduh Bolsonaro tidak pernah ingin membeli vaksin COVID-19, namun sebaliknya bertaruh bahwa kekebalan kerumunan orang dapat mengalahkan virus tersebut.

Pada bulan April 2021 lalu, pihak Senat Brazil juga telah meluncurkan penyelidikan mengenai bagaimana Bolsonaro dan pemerintahannya menanggapi krisis tersebut, yang menambah tekanan politik pada Bolsonaro menjelang Pemilu Brazil yang digelar tahun 2022 ini. Seorang senator Brazil bernama Renan Calheiros mengatakan awalnya Bolsonaro menyangkal penyakit itu dengan menyebut penyakit flu biasa, lalu kemudian menentang adanya pembatasan sosial dan lockdown, kemudian dia mengecilkan penggunaan masker serta mendorong orang untuk berkumpul secara berkerumunan.

Baca Juga: Lecehkan Jurnalis, Bolsonaro Diminta Bayar Kompensasi

3. Jumlah kasus COVID-19 di Brazil sampai saat ini

Bolsonaro Dijatuhi Denda oleh Gubernur MaranhaoSuasana di sekitar wilayah Rio de Janeiro, Brazil. (Pixabay.com/chulhwan)

Jumlah kasus COVID-19 di Brazil sampai hari Sabtu, 22 Mei 2021, waktu setempat mencapai angka 16.047.439 kasus dengan rincian 448.291 kasus berakhir meninggal dunia dan 14.462.432 kasus lainnya berakhir sembuh. Di hari yang sama, Brazil mengalami penambahan kasus sebanyak 71.283 kasus baru dengan rincian 1.764 kasus berakhir meninggal dunia. Dalam beberapa hari terakhir ini, Brazil kembali menyentuh angka lebih dari 70 ribu kasus, di mana sebelumnya sempat mengalami penurunan.

Untuk vaksinasi sendiri, Brazil telah menyetujui 2 vaksin COVID-19, yakni buatan Sinovac dari Tiongkok dan AstraZeneca dari Inggris, untuk penggunaan darurat pada Januari 2021 lalu, tetapi peluncuran vaksin tersebut terganggu oleh penundaan dan kurangnya pasokan. Hingga tanggal 18 Mei 2021 lalu, hanya 1 dari 8 orang dewasa Brazil yang telah mendapatkan vaksinasi penuh. Pejabat kesehatan masyarakat setempat mengatakan bahwa awal pekan ini diharapkan menerima vaksin yang cukup dati Tiongkok untuk memproduksi sebanyak 25 juta dosis.

Baca Juga: Kurang Bahan, Brasil Hentikan Produksi AstraZeneca

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya