Capai Rekor Harian, Taiwan Tak Naikkan Status Waspada

Itu merupakan jumlah tertinggi sejak wabah COVID-19 dimulai

Taipei, IDN Times - Capai rekor penambahan kasus harian COVID-19 di Taiwan pada hari Jumat, 14 Maret 2021, waktu setempat, pemerintah setempat justru tidak mau menaikkan status tingkat kewaspadaan atas penambahan tersebut. Jumlah penambahan kasus sebanyak 29 kasus merupakan jumlah penambahan tertinggi sejak pertama kalinya wabah COVID-19 melanda Taiwan. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ia mengatakan bahwa dalam waktu 2 minggu ke depan sangat penting mengendalikan rantai penyebaran 

Capai Rekor Harian, Taiwan Tak Naikkan Status WaspadaPerdana Menteri Taiwan, Su Tseng-Chang, saat menjalani vaksinasi. (Twitter.com/ambermywang)

Dilansir dari Aljazeera.com, Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-cheng, mengatakan pada hari Jumat, 14 Mei 2021, waktu setempat bahwa tidak perlu menaikkan tingkat kewaspadaan terhadap wabah COVID-19 untuk saat ini dan dibandingkan dengan tahun 2020 lalu, Taiwan justru memiliki lebih banyak pengalaman dan sumber daya untuk melawan pandemi COVID-19. Keputusan itu diambil ketika Taiwan telah mencetak rekor penambahan kasus baru sebanyak 29 kasus.

Ia juga menambahkan bahwa dalam waktu 2 minggu ke depan akan sangat penting untuk mengendalikan rantai penularan. Su Tseng-cheng menambahkan bahwa dengan kerja sama pemerintah pusat dan daerah, pusat komando berhasil menentukan rantai transmisi antara kasus-kasus yang dikonfirmasi serta tidak perlu untuk meningkatkan tingkat siaga untuk sat ini. Menteri Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung, pada hari yang sama mengatakan tingkat kewaspadaan dapat segera dinaikkan, yang berpotensi menutup semua bisnis yang tidak penting, mendorong penurunan tajam di pasar saham, serta para pejabat sejak saat itu meremehkan kemungkinan hal itu terjadi.

2. Pemerintah Taiwan telah mengusulkan dana tambahan demi membantu perekonomian

Capai Rekor Harian, Taiwan Tak Naikkan Status WaspadaIlustrasi uang. (Pixabay.com/martaposemuckel)

Pemerintah mengusulkan tambahan sebanyak 210 miliar dolar Taiwan atau setara dengan Rp106,5 triliun dalam pembelanjaan untuk membantu perekonomian menghadapi pandemi COVID-19, bahkan ketika pertumbuhan pada kuartal pertama dipercepat pada laju tercepatnya dalam lebih dari satu dekade sebagai bekerja dari rumah yang memicu permintaan global yang kuat untuk ekspor teknologi tinggi di Taiwan. Su mengatakan mereka akan mengeluarkan lebih banyak uang untuk membantu orang dan industri yang terkena pandemi, dan akan memperluas persiapan untuk menangani infeksi.

Dari segi vaksinasi, Taiwan sendiri sudah memberikan kepada 129.669 orang sampai saat ini dengan menggunakan vaksin buatan AstraZeneca. Pemerintah Taiwan belum lama ini akan merilis sebuah vaksin lokal yang sudah dikembangkan dan rencananya akan diberikan ke publik pada bulan Juli 2021 ini. Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengatakan bahwa vaksin tersebut sudah memasuki tahap akhir dari uji coba fase kedua mereka.

Baca Juga: Begini Kriteria Penempatan PMI ke Taiwan agar Dapat Dibuka Kembali 

3. Jumlah kasus COVID-19 di Taiwan sampai saat ini

Capai Rekor Harian, Taiwan Tak Naikkan Status WaspadaSuasana di sekitar wilayah Taipei, Taiwan. (Pixabay.com/bohdanchreptak)

Jumlah kasus COVID-19 di Taiwan sampai hari Jumat, 14 Mei 2021, waktu setempat sudah mencapai angka sebanyak 1.290 kasus dengan rincian 12 kasus berakhir meninggal dunia dan 1.107 kasus berakhir sembuh. Di hari yang sama, Taiwan juga mengalami penambahan kasus di angka 34 kasus, yang merupakan rekor penambahan kasus harian COVID-19 sejak pertama kali melanda Taiwan. Tak hanya itu saja, Taiwan juga merupakan salah satu negara yang berhasil mengendalikan situasi pandemi dan saat ini berada di urutan ke-191 jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan sekaligus Kepala Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC), Chen Shih-chung, mengumumkan sebanyak 34 kasus COVID-19 baru, yang merupakan terdiri dari 5 kasus impor dan 29 kasus lokal. Semua kasus lokal yang baru adalah warga Taiwan yang tinggal di Taiwan Utara, kecuali seorang perempuan yang tinggal di Taiwan Selatan. Sejak wabah COVID-19 pertama kali terjadi di Taiwan, pihak otoritas setempat telah melakukan 224.617 tes COVID-19, dengan 217.290 kasus kembali negatif.

Baca Juga: AS Desak Taiwan Memasok Lebih Banyak Chip ke Perusahaan Mobilnya

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya