COVID-19 Pertama Terdeteksi di Desa Paralimpiade Tokyo

Orang yang positif bukanlah warga Tokyo atau atlet

Tokyo, IDN Times - Menjelang pergelaran Paralimpiade Tokyo 2020 ini, kasus COVID-19 pertama terdeteksi di Desa Paralimpiade Tokyo, Jepang, pada hari Kamis, 19 Agustus 2021, waktu setempat. Orang yang positif dikabarkan bukanlah warga setempat ataupun atlet Paralimpiade. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pihak penyelenggaran melaporkan lebih dari 70 kasus COVID-19 terkait Paralimpiade 

COVID-19 Pertama Terdeteksi di Desa Paralimpiade TokyoLogo Paralimpiade. (Instagram.com/paralympics)

Dilansir dari BBC, kasus pertama COVID-19 di Desa Paralimpiade Tokyo terjadi beberapa hari sebelum Paralimpiade akan dimulai. Orang yang dites positif COVID-19 bukan merupakan seorang atlet dan warga setempat, namun penyelenggara telah melaporkan lebih dari 70 kasus COVID-19 berkaitan dengan Paralimpiade, yang sebagian besar di antara kontraktor dan staf. Paralimpiade sendiri akan dimulai pada tanggal 24 Agustus 2021 hingga 5 September 2021 ini.

Untuk sampai saat ini, belum ada kasus yang dilaporkan di antara para atlet, di mana Paralimpiade kali ini akan diikuti oleh 4.400 atlet dari sekitar 160 negara yang akan ikut ambil bagian. Pergelaran Paralimpiade ini dimulai sekitar 2 minggu setelah Olimpiade berakhir, dengan penyelenggara mengatakan mereka dapat mencegah penyebaran infeksi besar-besaran melalui protokol kesehatan masyarakat yang ketat. Dalam beberapa hari terakhir ini, Jepang telah mencatat lebih dari 20 ribu kasus COVID-19 setiap harinya, lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

2. Beberapa hari lalu, Paralimpiade kali ini akan digelar tanpa penonton di semua tempat 

COVID-19 Pertama Terdeteksi di Desa Paralimpiade TokyoIlustrasi stadion sepak bola. (Unsplash.com/invisi)

Pada hari Selasa, 17 Agustus 2021, waktu setempat, Paralimpiade Tokyo akan digelar tanpa penonton di semua pertandingan karena meningkatnya kasus COVID-19 yang begitu mengkhawatirkan di Tokyo, Jepang serta wilayah lain di Jepang. Pihak Komite Paralimpiade Internasional (IPC) bersama 3 badan lainnya memutuskan untuk menggelar semua kompetisi secara tertutup. Akan tetapi, hal itu dikecualikan untuk siswa dari sekolah setempat yang ikut berpartisipasi dalam program pendidikan yang didukung oleh pemerintah Jepang.

Wilayah Tokyo telah berada dalam keadaan darurat COVID-19 sejak tanggal 12 Juli 2021 lalu karena peningkatan kasus yang dipicu oleh varian Delta. Dalam beberapa pekan terakhir telah melaporkan jumlah rekor kasus harian dengan penghitungan yang mencapai 5.773 kasus, hampir 3 kali lipat dari angka yang dicatat sebelum dimulainya Olimpiade pada tanggal 23 Juli 2021 lalu. Ketua IPC, Andrew Parsons, menjelaskan jumlah kasus di Tokyo dan Jepang saat ini secara luas semakin meningkat, semua orang yang menghadiri Olimpiade harus waspada dan mengikuti prinsip-prinsip pada buku pedoman yang disediakan.

Baca Juga: Pekan Paralimpiade Nasional 2020, Sumut Targetkan Borong Emas

3. Sejak awal Juli 2021 lalu hingga berakhirnya Olimpiade, sebanyak 430 kasus COVID-19 teridentifikasi

COVID-19 Pertama Terdeteksi di Desa Paralimpiade TokyoUpacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar tanggal 8 Agustus 2021 lalu. (Instagram.com/tokyo2020)

Sebuah survei nasional pada hari Senin, 16 Agustus 2021, lalu menunjukkan sebanyak 64,7 persen publik menginginkan Paralimpiade digelar tanpa penonton. Penyelenggara Paralimpiade sebelumnya mempertimbangkan untuk mengizinkan sebanyak 5.000 penonton ke berbagai tempat di Prefektur Shizuoka, selama jumlah kapasitas tidak melebihi 50 persen. Akan tetapi, kebijakan itu berubah setelah Gubernur Shizuoka di hari yang sama meminta pemerintah pusat memperluas cakupan keadaan darurat.

Sejak tanggal 1 Juli 2021 lalu hingga berakhirnya Olimpiade, sebanyak 430 kasus positif telah teridentifikasi dari populasi sebanyak 52 ribu peserta dan para atlet dari negara-negara di dunia serta banyak sukarelawan dan keamanan Jepang. Bahkan ada satu tempat yang disebut cluster terjadi di tim renang artistik Yunani, di mana 12 anggota mereka menjalani isolasi mandiri setelah 5 anggota diantaranya mengalami positif COVID-19.

Jumlah kasus COVID-19 sampai hari Rabu, 18 Agustus 2021, waktu setempat mencapai angka 1.179.176 kasus dengan rincian 15.467 kasus berakhir meninggal dunia serta 997.295 kasus berakhir sembuh. Di hari yang sama, Jepang mengalami penambahan kasus baru sebanyak 19.954 kasus baru dengan rincian 36 kasus berakhir meninggal dunia.

Baca Juga: Pandemi COVID-19 Belum Reda, Formula 1 GP Jepang Kembali Batal

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya