Demi Selamatkan Banyak Warga, Joe Biden Peringatkan Donald Trump

Hal ini ditujukan untuk menekankan penanganan COVID-19

Washington, D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, telah memperingatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menyelamatkan banyak warga. Hal ini sendiri ditujukan untuk mengendalikan penyebaran virus COVID-19 yang menyebar di negaranya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Kemungkinan Biden tidak terlibat dalam perencanaan distribusi vaksinasi

Demi Selamatkan Banyak Warga, Joe Biden Peringatkan Donald TrumpJoe Biden saat mempersiapkan materi debat untuk menghadapi Pemilu Presiden. (Facebook.com/joebiden)

Dilansir dari BBC, Joe Biden telah memperingatkan Donald Trump bahwa kemungkinan banyak warga Amerika Serikat yang meninggal jika pemerintahan transisi terus dihalangi oleh Trump yang masih menjabat. Biden juga mengatakan koordinasi diperlukan dalam mengatasi wabah COVID-19. Para pembantu presiden yang ditunjuk oleh Biden sendiri mengatakan penolakan dari Trump untuk melakukan transisi berarti tim Biden telah dikecualikan dalam perencanaan seputar strategi distribusi vaksinasi.

Menyebut rencana tersebut merupakan rencana besar bagi Amerika Serikat, Biden mengatakan bahwa jika timnya harus menunggu hingga pelantikan pada tanggal 20 Januari 2021 ini sampai mereka dapat mulai mengerjakan program distribusi, mereka akan terlambat lebih dari sebulan bahkan hingga sebulan setengah. Mengenai untuk perencanaan lockdown dan memerintahkan para warganya untuk tetap berada di rumah, Biden mengesampingkan hal tersebut dan meminta para pejabat untuk selalu menggunakan masker.

2. Selain penanganan COVID-19, beberapa masalah lainnya juga meningkatkan ketegangan transisi pemerintahan

Demi Selamatkan Banyak Warga, Joe Biden Peringatkan Donald TrumpJoe Biden dan Kamala Harris berpidato di depan publik beberapa hari setelah diumumkan sebagai Presiden & Wakil Presiden terpilih. (Twitter.com/JoeBiden)

Ketegangan pemerintahan dalam transisi bukanlah hal yang aneh, bahkan ada yang lebih buruk ketika pergantian Presiden Amerika Serikat Herbert Hoover ke Presiden Amerika Serikat terpilih, Franklin Roosvelt, pada tahun 1932-1933 di tengah krisis "Great Depression" yang dikenal sangat buruk. Dari pihak Gedung Putih telah menggunakan kekuatan pembuatan aturan mereka dalam menggagalkan tujuan pembuatan kebijakan dari pihak lawan. Para pimpinan militer mengharapkan adanya perintah dalam beberapa hari mendatang untuk memulai penarikan pasukan militer di Irak dan Afghanistan yang akan berakhir pada tanggal 15 Januari 2021 ini. 

Jika ada konsekuensi dari langkah seperti itu, seperti runtuhnya pemerintah Afghanistan di bawah kebangkitan kembali pasukan Taliban, akan menjadi tanggung jawab Biden untuk menangani dampak tersebut. Ada juga harapan bahwa Trump akan mengambil langkah-langkah dalam kebijakan luar negeri, termasuk pengenaan tarif di Tiongkok atau sanksi yang diperkuat terhadap Iran, yang selanjutnya akan memangkas ruang negosiasi di Gedung Putih berikutnya.

Baca Juga: Luhut Temui Donald Trump di Gedung Putih, Ini yang Dibahas

3. Perkembangan terbaru mengenai gugatan Trump terhadap hasil Pemilu Presiden Amerika Serikat

Demi Selamatkan Banyak Warga, Joe Biden Peringatkan Donald TrumpDonald Trump saat menghadiri acara American Conservative Union pada bulan Maret 2020 lalu. (Facebook.com/DonaldTrump)

Para pejabat Georgia mengatakan mereka telah menemukan hampir sebanyak 2.600 surat suara yang belum dihitung di daerah yang condong ke Partai Republik pada proses perhitungan. Salah seorang pejabat setempat, Gabriel Sterling, mengatakan ribuan surat suara itu diabaikan karena seseorang tidak menjalankan tugasnya dengan benar. Penemuan terisolasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan penghitungan suara Trump hingga 800 suara, meski tidak cukup untuk membalikkan keunggulan yang diraih Biden sebanyak lebih dari 14.000 surat suara.

Negara bagian Georgia telah melakukan penghitungan ulang dengan manual karena margin sebesar 0,3 persen. Menteri Luar Negeri dari negara bagian Georgia, Brad Raffensperger, mengatakan bahwa dia telah mendapat tekanan dari sesama anggota Partai Republik, sekutu trump, hingga anggota Senator Carolina Selatan, Lindsey Graham, untuk mendiskualifikasi surat suara yang diposting secara resmi di beberapa negara bagian. Akan tetapi, Graham sendiri membantah tudingan tersebut dan hanya melakukan pembicaraan santai mengenai proses verifikasi tanda tangan.

Baca Juga: 10 Perintah Eksekutif Joe Biden Soal Perubahan Iklim

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya