Demokrat Berencana Publikasikan Surat Pemakzulan Trump

Ini merupakan imbas dari peristiwa di gedung Capitol

Washington, D.C, IDN Times - Partai Demokrat berencana akan mempublikasikan surat pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dari jabatannya. Ini merupakan imbas dari peristiwa yang terjadi di gedung Capitol beberapa hari lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ketua DPR Amerika Serikat akan maju dalam pemakzulan jika Trump tidak segera mundur

Demokrat Berencana Publikasikan Surat Pemakzulan TrumpKetua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi. (Twitter.com/SpeakerPelosi)

Dilansir dari BBC, partai Demokrat berencana untuk menerbitkan surat pemakzulan terhadap Trump atas perannya dalam penyerangan ke gedung Capitol pada hari Rabu, 6 Januari 2021, lalu waktu setempat. Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, akan maju dalam pengambilan keputusan pemakzulan jika Trump tidak segera mundur dari jabatannya. Tuduhan "hasutan pemberontakan" akan diperkenalkan oleh DPR dari partai Demokrat pada hari Senin, 11 Januari 2021, ini waktu setempat.

Mereka menilai Trump telah menimbulkan aksi kekerasan yang terjadi di gedung Capitol yang mengakibatkan 5 orang tewas. Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, mengatakan pemakzulan harus diputuskan oleh pihak Kongres Amerika Serikat, tetapi dia telah berpikir untuk waktu yang lama karena menurutnya Trump tidak layak memegang jabatan sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat. Pihak Gedung Putih menolak pemakzulan itu sebagai langkah motivasi politik yang hanya akan memecah belah negara besar Amerika Serikat.

Jika prosesnya terus berjalan, ini akan yang menjadi kedua kalinya Trump dimakzulkan oleh DPR. Sebelumnya, DPR sempat melakukan pemakzulan terhadap Trump pada bulan Desember 2019 lalu dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres, akan tetapi pihak Senat membebasnya dari kedua dakwaan pada bulan Februari 2020 lalu. Ini merupakan pertama kali sepanjang sejarah Amerika Serikat di mana seorang Presiden dimakzulkan oleh DPR sebanyak 2 kali.

2. Dalam draf resolusi pemakzulan menyebut Trump telah terlibat dalam kejahatan dan pelanggaran tinggi

Demokrat Berencana Publikasikan Surat Pemakzulan TrumpPresiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Instagram.com/realdonaldtrump)

Rancangan resolusi yang dibuat terdiri dari sebuah surat artikel mengenai hasutan pemberontakan. Dalam bunyi draf tersebut menjelaskan bahwa Donald Trump terlibat dalam Kejahatan dan Pelanggaran Tinggi dengan sengaja menghasut kekerasan terhadap pemerintah Amerika Serikat. Dalam resolusi tersebut, para anggota parlemen menuduh Presiden membuat pernyataan yang mendorong dan mengakibatkan tindakan melanggar hukum di gedung Capitol.

Draf tersebut juga mengatakan ini konsisten dengan upaya sebelumnya untuk menumbangkan dan menghalangi sertifikasi kemenangan Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat bulan November 2020 lalu serta Trump dinilai telah mengkhianati kepercayaannya sebagai Presiden Amerika Serikat hingga melukai seluruh rakyat Amerika Serikat. Baik dari partai Demokrat maupun partai Republik menilai penggunaan kalimat yang disampaikan oleh Trump kepada para pendukungnya di media sosial Twitter sebelum peristiwa itu terjadi sama dengan penghasutan.

Jika nantinya Trump benar-benar dimakzulkan, akan mengikuti jejak langkah dua Presiden Amerika Serikat sebelumnya yang bernasib serupa. Presiden Amerika Serikat ke-17, Andrew Johnson, menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang dimakzulkan oleh pihak Senat pada tahun 1868 sedangkan Presiden Amerika Serikat ke-42, Bill Clinton, mengalami nasib serupa saat dimakzulkan tahun 1998 lalu.

Baca Juga: Partai Demokrat Serukan Pemakzulan Trump Usai Tragedi Capitol

3. Tak hanya akan dimakzulkan, akun Twitter milik Trump diblokir permanen oleh Twitter

Demokrat Berencana Publikasikan Surat Pemakzulan TrumpIlustrasi media sosial Twitter. (Pixabay.com/Free-Photos)

Tak hanya akan dimakzulkan, akun media sosial Twitter milik Trump juga diblokir permanen oleh pihak Twitter. Menurut Twitter, setelah meninjau secara cermat cuitan terbaru dari akun Twitter milik Trump dan konteks di sekitarnya, pihaknya secara permanen menangguhkan akun tersebut karena berisiko adanya hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan. Pihaknya juga menambahkan dalam konteks peristiwa mengerikan beberapa hari lalu, pihaknya menjelaskan pada hari Rabu, 6 Januari 2021, pelanggaran tambahan terhadap peraturan Twitter berpotensi menghasilkan tindakan yang sama.

Twitter menilai cuitan mengenai pelantikan dapat dilihat sebagai pernyataan lebih lanjut bahwa Pemilu Presiden Amerika Serikat dianggap oleh Trump tidak sah. Ia juga mengatakan bahwa cuitan tersebut dapat diartikan sebagai Trump akan menjadi proses pelantikan sebagai target kekerasan yang dinilai aman karena Trump sendiri tidak akan hadir. Sebelumnya selain media sosial Twitter, akun Facebook milik Trump juga diblokir serta beberapa video dari Trump di Youtube telah dihapus setelah peristiwa tersebut.

Baca Juga: Ramai Dibicarakan, Ini Tahap Proses Pemakzulan Presiden

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya