Dituduh Vandalisme, Pesepakbola Bahrain Diekstradisi Dari Thailand

Ia ternyata merupakan pesepakbola imigran di Australia

Bangkok, IDN Times - Pesepakbola asal Bahrain, Hakeem Al Araibi, akan menghadapi ekstradisi dari Thailand setelah dituduh telah melakukan vandalisme di negara asalnya, Bahrain, pada tahun 2014 lalu. Ternyata, ia merupakan seorang pemain imigran yang kini bermain di Australia. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ia mengaku akan disiksa jika dipulangkan ke Bahrain

Dituduh Vandalisme, Pesepakbola Bahrain Diekstradisi Dari Thailandtwitter.com/LuaLuaEnglish

DIlansir dari BBC, pesepakbola Bahrain ini sedang menghadapi proses ekstradisi dari Thailand ke Bahrain meskipun ada dukungan dari pihak internasional untuk kebebasannya. Hakeem Al Araibi adalah seorang pesepakbola berstatus pengungsi di Australia ditahan di Bangkok pada tanggal 27 November 2018 lalu atas perintah Interpol yang dikeluarkan oleh Bahrain. Ketika itu, ia tiba di Bangkok bersama istrinya dalam rangka liburan dan ditahan oleh pihak keimigrasian Thailand atas permintaan ekstradisi dari Bahrain.

Ia didakwa karena melakukan vandalisme dengan merusak kantor polisi di Bahrain. Pihak Australia, badan sepakbola dunia (FIFA), dan beberapa kelompok HAM telah mengutuk penangkapannya karena ada kekhawatiran mengenai keselamatannya jika dikirim kembali ke Bahrain.

Begitu juga dengan Al Araibi sendiri yang mengaku akan mengalami penyiksaan jika kembali ke sana. Ia memutuskan melarikan diri ke Australia sejak tahun 2014 lalu di mana ia diberikan suaka politik pada tahun 2017 lalu dan bermain untuk klub sepakbola Australia, Pascoe Vale. Pada hari Selasa, 11 Desember 2018, Al Araibi muncul di Pengadilan Bangkok di mana masa penahanannya diperpanjang hingga 60 hari ke depan.

"Saya tidak ingin kembali ke Bahrain, saya ingin kembali ke Australia. Saya tidak melakukan apa pun di Bahrain. Saya seorang pengungsi di Australia," ungkap pengakuan Hakeem Al Araibi seperti yang dikutip dari BBC.

2. Pihak Australia telah melakukan pembicaraan dengan Thailand mengenai pemain sepakbola ini

Dituduh Vandalisme, Pesepakbola Bahrain Diekstradisi Dari Thailandtwitter.com/HathaiPia

Pihak pemerintah Australia tengah melakukan pembicaraan dengan pemerintah Thailand mengenai penangkapan pesepakbola Bahrain, Hakeem Al Araibi. Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, mengatakan prihatin dengan penangkapan Al Araibi di Thailand dan meminta Thailand untuk membebaskannya agar bisa kembali ke Australia secepatnya.

Klub yang dibelanya, Pascoe Vale, telah mengirimkan sebuah surat terbuka kepada Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan O Cha, meminta pemain tersebut untuk dilindungi sebagaimana ia adalah seorang pengungsi yang diakui di Australia.

"Dia seharusnya tidak dipaksa kembali ke Bahrain, negara tempat dia melarikan diri dari penganiayaan dan ketakutan akan kembali," ungkap isi surat terbuka yang dibuat pemerintah Australia seperti yang dikutip dari BBC.

Al Araibi memberikan pengakuan kepada kelompok HAM, Human Rights Watch (HRW), bahwa ia telah disiksa di Bahrain setelah musim semi pada tahun 2012 lalu. Selama di Bahrain, ia telah menjadi kritikus paling vokal di Bahrain dan ditargetkan oleh pihak petugas keamanan karena aktivitas politik yang dilakukan saudara laki-lakinya. Ia mendapatkan vonis in absentia selama 10 tahun penjara meski ia berkali-kali membantah tuduhan tersebut. 

3. Thailand sebenarnya tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Bahrain

Dituduh Vandalisme, Pesepakbola Bahrain Diekstradisi Dari Thailandtwitter.com/LuaLuaEnglish

Thailand sendiri sebenarnya tidak ada perjanjian ekstradisi dengan Bahrain sebagaimana yang diatur di negaranya. Namun, tanpa perjanjian tersebut pihak negara asal dapat mengajukan permintaan ekstradisi terhadap salah satu warganya untuk kepentingan lain.

Beberapa kelompok HAM menilai dalam kasus ini ada aturan hukum internasional yang harus melarang pihak Thailand menyerahkan seseorang jika Al Araibi kemungkinan menghadapi penyiksaan. Menurut lembaga Institusi Hak dan Demokrasi Bahrain yang berbasis di London, pihak Thailand akan melanggar hukum internasional jika pihak mereka benar-benar melakukan hal seperti yang diminta oleh Bahrain.

"Ekstradisi pengungsi terdaftar dan mengembalikan mereka ke wilayah di mana mereka akan menghadapi risiko nyata penganiayaan, penyiksaan, atau perlakuan sewenang-wenang lainnya melanggar kewajiban Thailand di bawah hukum internasional, termasuk Konvensi PBB dalam menentang penyiksaan," ungkap pihak lembaga Institusi Hak dan Demokrasi Bahrain seperti yang dikutip dari BBC

Baca Juga: Kontrak Habis Akhir Musim Ini, ke Mana 6 Pesepakbola Top Ini Berlabuh?

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya