Donald Trump Bantah Telah Sembunyikan Percakapan dengan Putin

FBI diketahui telah membuka penyelidikan Trump dan Rusia

Washington D.C., IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membantah telah menyembunyikan percakapannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Belum lama ini, FBI telah membuka kembali penyelidikan Trump dengan pihak pemerintah Rusia. Bagaimana awal ceritanya?

1. Hubungan Trump dengan Putin masih menjadi subyek investigasi sampai saat ini

Donald Trump Bantah Telah Sembunyikan Percakapan dengan Putintwitter.com/SunSentinel

Dilansir dari Aljazeera.com, Donald Trump dikabarkan telah menyembunyikan percakapannya dengan Vladimir Putin pada pertemuannya yang terjadi tahun 2017 lalu di Hamburg, Jerman. Salah satu media ternama mengungkapkan bahwa FBI telah membuka penyelidikan hubungan Trump dengan pemerintah Rusia. Pasalnya, kedekatan mereka berdua ini masih menjadi subyek investigasi pihak federal sampai saat ini.

Sebelumnya, Trump meminta penerjemah yang hadir pada saat pertemuannya dengan Putin untuk tidak mengungkapkan atau mendiskusikan rincian pembicaraannya. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Negara saat itu, Rex Tillerson. Para pejabat Amerika Serikat seakan dibuat sadar bahwa Trump telah menyembunyikan catatan ketika seorang penasihat Gedung Putih dan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mencari informasi dari seorang penerjemah yang telah dibagikan Tillerson.

Trump sendiri membantah dan menolak laporan tersebut, serta ia mengatakan Tillerson pada tahun 2017 lalu telah memberikan pembacaan yang marah atas pertemuan itu. 

2. Trump menilai ini adalah sesuatu yang menghina saat diwawancarai oleh sebuah televisi setempat

Donald Trump Bantah Telah Sembunyikan Percakapan dengan Putintwitter.com/nycjim

Pada hari Sabtu, 12 Januari 2019, Trump bereaksi selama siaran wawancara telepon di salah satu televisi, Fox News Channel, setelah pembawa acara, Jeannie Pirro, mempertanyakan apakah Trump pernah bekerja untuk Rusia. Trump sendiri menilai ini merupakan hal yang paling menghina.

"Saya pikir itu adalah hal yang paling menghina yang pernah saya tanyakan. Saya pikir itu adalah artikel paling menghina yang pernah saya tulis, dan jika anda membaca artikel itu, anda akan melihat bahwa mereka sama sekali tidak menemukan apa pun," ungkap pernyataan dari Trump seperti yang dikutip dari Aljazeera.com.

Trump melanjutkan dengan mengatakan bahwa tidak ada presiden yang mengambil sikap lebih keras terhadap Rusia daripada dia. "Jika anda bertanya kepada orang-orang di Rusia, saya lebih keras menghadapi Rusia daripada orang lain, yang lain, mungkin presiden lain, tetapi tentu saja tiga atau empat presiden terakhir," ungkap pernyataan tambahan Trump yang dikutip dari Aljazeera.com.

Penyelidikan memaksa penyelidik kontra intelijen untuk mengevaluasi apakah Trump berpotensi mengancam keamanan nasional. Mereka juga berusaha untuk menentukan apakah Trump sengaja bekerja untuk Rusia atau secara tidak sengaja dipengaruhi oleh pihak pemerintah Rusia.

Baca Juga: Edit Video Donald Trump, Seorang Editor TV Swasta Dipecat

3. Mueller tengah melakukan penyelidikan secara keseluruhan ikut campur Rusia terhadap Pemilu Presiden tahun 2016 lalu

Donald Trump Bantah Telah Sembunyikan Percakapan dengan Putintwitter.com/Newsweek

Robert Mueller mengambil alih penyelidikan ketika dia ditunjuk sebagai penasihat khusus segera setelah James Comey dipecat. Penyelidikan keseluruhan mencari campur tangan dalam pemilihan umum Rusia dan apakah kampanye Trump berkoordinasi dengan Rusia, serta kemungkinan menghalangi keadilan oleh Trump.

Pengacara Trump Rudy Giuliani mengatakan bahwa dia tidak memiliki pengetahuan tentang penyelidikan tetapi mengatakan bahwa sejak dibuka satu setengah tahun yang lalu dan mereka tidak mendengar apa-apa, tampaknya mereka tidak menemukan apa-apa. Trump juga berulang kali dan sangat menyangkal kolusi dengan Rusia.

Robert Mueller telah menghabiskan 20 bulan menyelidiki campur tangan Rusia dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2016 lalu dan kemungkinan kolusi antara kampanye Trump dan Moskow. Mantan pengacara Trump, Michael Cohen, telah dijatuhi hukuman 3 tahun penjara karena keuangan kampanye dan kejahatan penipuan sementara Ketua Kampanye Trump, Paul Manafort, dihukum karena penipuan keuangan.

Baca Juga: Hari Ke-20 Shutdown, Donald Trump Kunjungi Perbatasan di Texas

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya