Donald Trump Ungkap Tiongkok Langgar Kesepakatan Perdagangan

Padahal pembicaraan kedua negara ini sedang berlangsung

Washington D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuding Tiongkok telah melanggar kesepakatan perdangangan pada hari Rabu, 8 Mei 2019, waktu setempat. Padahal, kedua negara ini membicarakan negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung. Bagaimana awal ceritanya?

1. Trump mengancam akan menaikan pungutan atas barang-barang dari Tiongkok

Donald Trump Ungkap Tiongkok Langgar Kesepakatan Perdagangantwitter.com/birdowltweets

Dilansir dari BBC, Donald Trump secara terang-terangan menuding Tiongkok telah melanggar kesepakatan perdagangan yang sampai saat ini sedang dibicarakan. Trump juga mengancam akan menaikkan pungutan atas barang-barang Tiongkok dengan kenaikan pertama pada hari Jumat, 10 Mei 2019, ini. Ia juga menambahkan pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok telah bergerak terlalu lambat ketika pihak Tiongkok berusaha mencoba melakukan negosiasi kembali.

Hal ini justru menimbulkan kejutan bagi para pengamat karena laporan baru-baru ini mengindikasikan bahwa dua negara ekonomi terbesar di dunia dapat ditetapkan untuk menandatangani perjanjian awal pekan ini. Trump juga menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan mundur sampai Tiongkok berhenti mengelabui para pekerja dari negaranya dan mengambil pekerjaan di negaranya.

"Itulah yang akan terjadi. Kalau tidak, kita tidak perlu melakukan bisnis dengan mereka. Kita dapat membuat produk di sini jika kita harus seperti dulu," ungkap pernyataan Donald Trump seperti yang dikutip dari Cnbc.com.

2. Perwakilan dagang Amerika Serikat menilai masih ada kemungkin kesepakatan dengan Tiongkok

Donald Trump Ungkap Tiongkok Langgar Kesepakatan Perdagangantwitter.com/asianaauthority

Perwakilan dagang Amerika Serikat, Robert Lighthizer, menuduh Tiongkok mundur komitmen dalam pembicaran perdagangan, meski ia masih mengharapkan adanya kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok. Sebelumnya, Lighthizer merilis pemberitahuan resmi pada hari Rabu, 8 Mei 2019, bahwa tarif pada sejumlah peralatan listrik, mesin, suku cadang, dan furnitur buatan Tiongkok akan melonjak hingga 25 persen pada hari Jumat, 10 Mei 2019, ini.

Pihak Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan meningkatkan gesekan perdagangan bukan semata-mata demi kepentingan rakyat kedua negara dan rakyat dunia. Pihaknya juga menyesalkan bahwa jika langkah-langkah tarif Amerika Serikat diterapkan, Tiongkok juga tak tinggal diam dengan melakukan tindakan balasan yang diperlukan. 

Dana Moneter Internasional mengatakan peningkatan ketegangan perdagangan Amerika Serikat-Tiongkok adalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap ekspansi global yang melemah secara signifikan akhir tahun 2018 lalu karena memangkas perkiraan pertumbuhan global di tahun 2019 ini.

Baca Juga: 5 Poin Penting Jokowi Tentang Perdagangan dan Industri

3. Sebagian besar ahli ekonomi telah memperingatkan Trump akan kebijakan ini

Donald Trump Ungkap Tiongkok Langgar Kesepakatan Perdagangantwitter.com/DiscoveryMosti

Direktur Pelaksana dan Kepala Ekonomi Keuangan MUFG, Chris Rupkey, menanggapi pernyataan Trump pada hari Rabu, 8 Mei 2019, malam waktu setempat bahwa pasar dapat terus diguncang oleh retorika semacam itu. Tiongkok, pada bagiannya, mengatakan di hari yang sama akan melakukan pembalasan jika itu terjadi. "Kami tidak yakin siapa presiden yang berbicara malam ini sebuah kampanye, tetapi dia yakin menakuti siang hari dari pasar keuangan," ungkap pernyataan dari Chris Rupkey menanggapi pernyataan Trump seperti yang dikutip dari Cnbc.com.

Sebagian besar ahli ekonomi memperingatkan Trump akan kebijakan ini karena bisa saja kehilangan gambaran lengkapnya. Meskipun pundi-pundi pemerintah mungkin melihat beberapa manfaat dari penerapan tarif ini, mereka berpendapat bahwa dampak tersebut kemungkinan akan merugikan ekonomi Amerika Serikat secara keseluruhan.

"Kami tidak pernah sedekat ini dengan pintu resesi hanya berdasarkan kebijakan dari Amerika Serikat. Klaim Trump bahwa akan ada rasa sakit dalam jangka pendek untuk mendapatkan manfaat dan melihat beberapa keuntungan jangka panjang yang berkelanjutan untuk ekonomi sedang diuji malam ini," ungkap pernyataan tambahan dari Chris Rupkey yang dikutip dari Cnbc.com.

Baca Juga: Donald Trump Konfirmasi akan Bertemu Kim Jong-un Lagi

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya