Akan Penjarakan Penolak Vaksin, Duterte Dikecam Praktisi Kesehatan

Laporan setempat menunjukkan rendahnya partisipasi warga

Manila, IDN Times - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dalam pernyataannya pada hari Selasa, 22 Juni 2021, waktu setempat mengatakan akan memberikan hukuman penjara bagi siapa saja warganya yang menolak untuk divaksinasi. Laporan setempat menunjukkan masih rendahnya tingkat partisipasi warga untuk divaksinasi. Bagaimana awal ceritanya?

1. Duterte merasa jengkel dengan sikap warganya yang keras kepala menolak divaksinasi

Akan Penjarakan Penolak Vaksin, Duterte Dikecam Praktisi KesehatanPresiden Filipina, Rodrigo Duterte. (Twitter.com/pcoogov)

Dilansir dari Aljazeera.com, Duterte telah mengancam akan mengirimkan warganya ke penjara karena menolak untuk diberikan vaksin COVID-19 ketika pemerintah Filipina menempatkan kontrol perbatasan negara itu pada kewaspadaan tinggi atas kasus-kasus baru varian Delta. Filipina memulai program vaksinasinya pada bulan Maret 2021 lalu tetapi ada laporan tentang jumlah partisipasi warga yang masih rendah di beberapa pusat vaksinasi di Filipina, meskipun ada juga orang-orang yang dilaporkan berebut untuk mendapatkan pasokan vaksin buatan Pfizer yang terbatas.

Ia sendiri mengakui bahwa dia merasa jengkel dengan warganya sendiri yang dianggap keras kepala. Sebelumnya, Duterte juga mengancam akan menembak warganya yang ditemukan telah melanggar lockdown ketat selama pandemi COVID-19. Sejak ancaman itu, ada beberapa kasus dugaan pelanggar yang dibunuh oleh pihak berwenang, termasuk seorang pria tua dan seorang mantan tentara yang menderita gangguan stres pasca-trauma.

2. Pernyataan Duterte mendapatkan kecaman dari para praktisi kesehatan Filipina 

Akan Penjarakan Penolak Vaksin, Duterte Dikecam Praktisi KesehatanIlustrasi vaksin COVID-19. (Pixabay.com/x3)

Pernyataan terbaru yang disampaikan oleh Duterte langsung mendapatkan kecaman dari para praktisi kesehatan Filipina. Dalam sebuah pernyataan, seorang dokter spesialis endokrinologi di Rumah Sakit Umum Filipina di Manila, Dr. Harold Chiu, mengatakan bahwa melawan otonomi pasien untuk memaksa dan memenjarakan orang karena menolak intervensi. Ia juga mendorong semua orang untuk divaksinasi karena vaksin berfungsi dan mencegah dari virus COVID-19 yang parah.

Seorang anggota kelompok HAM Karapatan, Cristina Palabay, mengatakan ancaman yang disampaikan oleh Duterte tidak memiliki dasar hukum. Ia menambahkan dasar hukum untuk pernyataan seperti itu sangat dipertanyakan dan secara moral maupun sosial tidak dapat diterima seraya mengatakan bahwa pendekatan Duterte hanya akan menakut-nakuti orang. Menurutnya, ini akan memiliki implikasi luas tentang bagaimana mempromosikan dan meningkatkan sistem perawatan kesehatan yang benar-benar komprehensif di Filipina.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan bahwa negara-negara harus mendorong warganya untuk mendapatkan vaksinasi, tetapi tidak dapat memaksa orang juka mereka menolak.

Baca Juga: Duterte Sebut Tidak Ada yang Pantas Jadi Presiden Filipina selain Dia

3. Sebanyak 8,4 juta dosis vaksin COVID-19 di Filipina telah diberikan 

Akan Penjarakan Penolak Vaksin, Duterte Dikecam Praktisi KesehatanSuasana di sekitar wilayah Manila, Filipina. (Pixabay.com/AGDProductions)

Jumlah kasus COVID-19 di Filipina sampai hari Senin, 21 Juni 2021, waktu setempat mencapai angka 1.364.239 kasus dengan rincian 23.749 kasus berakhir meninggal dunia serta 1.284.643 kasus berakhir sembuh. Di hari yang sama, Filipina mengalami penambahan kasus baru sebanyak 5.249 kasus baru dengan rincian 128 kasus berakhir meninggal dunia. Dengan demikian, Filipina berada di urutan ke-24 jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

Hingga di hari yang sama, Filipina melaporkan sebanyak 8,4 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan dan setidaknya 6,2 juta warga Filipina sudah menerima dosis pertama mereka serta 2,15 juta warga sudah mendapatkan vaksinasi penuh. Komunitas medis Filipina telah meningkatkan upaya untuk mendorong warga untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dan membuka situs vaksin di beberapa tempat (seperti gereja, mal, dan bioskop) untuk memberikan akses yang lebih mudah kepada warga Filipina. Pemerintah setempat juga menggunakan insentif untuk mendapatkan vaksin COVID-19, termasuk memberikan ternak.

Baca Juga: Rodrigo Duterte Tak Restui Anaknya Jadi Presiden Filipina

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya