Fakta-fakta Ketua DPR AS Tuding Jaksa Agung Berbohong Pada Kongres

Pelosi menuduhnya mencoba membersihkan Trump dari kasusnya

Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, menuding Jaksa Agung Amerika Serikat, William Barr, berbohong kepada Kongres. Ia juga menuding Barr telah mencoba membersihkan kasus Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Barr diketahui tengah menuai banyak kritik. Beberapa politisi Partai Demokrat juga meminta dirinya untuk mundur setelah mempublikasikan surat minggu ini di mana penasihat khusus Robet Mueller mengungkapkan keraguan tentang bagaimana Barr mengkarakterisasi temuan-temuan dari laporan penasihat khusus dalam ringkasan yang dikeluarkan oleh jaksa agung pada 24 Maret.

Lalu bagaimana awal cerita tudingan serius ini? Simak ulasannya berikut.

1. Pernyataan tersebut terjadi sehari setelah kesaksian yang disampaikan oleh Barr

Fakta-fakta Ketua DPR AS Tuding Jaksa Agung Berbohong Pada Kongrestwitter.com/KPBSnews

Dilansir dari BBC, Nancy Pelosi menuduh Jaksa Agung Amerika Serikat ini berbohong pada Kongres dan pernyataan tersebut datang sehari setelah kesaksian yang disampaikan Barr kepada Panel Senat mengenai laporan dari Penasihat Khusus Robert Mueller mengenai dugaan campur tangan Rusia pada tahun 2016. Barr menghadapi berbagai pertanyaan mengenai keputusannya untuk membersihkan Donald Trump dari berbagai kasusnya di pengadilan.

Tuduhan ini bermula dari Barr yang menyatakan bahwa ia tidak mengetahui adanya keluhan Mueller mengenai ringkasan sebanyak 4 halaman dari laporan yang didapatnya. Mueller menuliskan surat kepada Barr mengatakan ringkasan tersebut tidak memiliki konteks. 

"Ini bukan masalah konteks. Jaksa Agung Amerika Serikat tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Kongres Amerika Serikat. Itu merupakan sebuah kejahatan," ungkap Nancy Pelosi.

Juru bicara dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat, Kerri Kupec, membalas serangan yang diungkapkan Pelosi setelah komentarnya. "Serangan yang dilancarkan pada Jaksa Agung dinilai ceroboh, tidak bertanggung jawab, dan salah semua," ungkap Kerri Kupec dalam menanggapi pernyataan Pelosi.

Baca Juga: Trump Sajikan Tumpukan Burger McDonald's kepada Atlet di Gedung Putih

2. Jaksa Agung Amerika Serikat menilai Mueller tidak mementingkan keakuratan ringkasan tersebut

Fakta-fakta Ketua DPR AS Tuding Jaksa Agung Berbohong Pada Kongrestwitter.com/psychicben

Pada Rabu (1/5) waktu setempat, William Barr muncul di hadapan Komite Kehakiman Senat. Ia datang setelah surat dari Mueller dirilis mengungkapkan dirinya telah dua kali meminta agar Barr memberikan informasi lebih lanjut mengenai kesimpulan dari laporan itu.

"Pemahaman saya ada kekhawatirannya tidak akuratnya pernyataan temuan tersebut. Tetapi dia ingin lebih banyak di luar sana untuk memberikan konteks tambahan guna menjelaskan alasan dan mengapa dia tidak mencapai keputusan tentang ini," ungkap William Barr seperti yang dikutip dari BBC

Ia juga merasa percaya diri dalam penilaiannya sendiri bahwa Trump tidak secara sah berusaha menghalangi penyelidikan. Akan tetapi, Senator dari Partai Demokrat, Mazie Hirono, mengatakan kepada Jaksa Agung pada sidang tersebut bahwa ia telah mengkhianati kepercayaan suci dan menyarankan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Lain halnya dengan pihak Partai Republik yang membela Barr mengatakan masalah apakah Trump akan menghalangi proses keadilan atau berkolusi dengan Rusia telah diselesaikan.

3. Barr telah melewatkan sidang DPR

Fakta-fakta Ketua DPR AS Tuding Jaksa Agung Berbohong Pada Kongreslatimes.com

William Barr telah melewatkan sidang DPR pada Kamis (2/5) waktu setempat yang meningkatkan ketegangan sengit antara Partai Demokrat dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Keputusan Barr  ini setelah perselisihan dengan Komite Kehakiman DPR Amerika Serikat atas berbagai pertanyaan. Secara keseluruhan, ini justru mendorong pemungutan suara untuk menahan Barr dan mungkin mengeluarkan panggilan sebagai saksi dari pengadilan.

Ketua Komite dari Partai Demokrat, Jerrold Nadler, mengatakan bahwa jika Jaksa Agung tidak memberikan informasi kepada komite maka tanggung jawab Barr akan dimintai.  Pihak Partai Demokrat menilai Barr secara langsung tidak jujur. Mereka berusaha untuk berbicara dengan Mueller.

Nadler berharap Mueller akan muncul di hadapan komite pada tanggal 15 Mei 2019. Nadler mengatakan dia tidak akan segera mengeluarkan surat panggilan pengadilan untuk kehadiran Barr, tetapi pertama-tama akan fokus pada mendapatkan laporan dari Mueller.

Baca Juga: 10 Ranking Universitas Terbaik 2019 di Amerika Serikat, Wajib Tahu!

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Efendi Ari Wibowo

Berita Terkini Lainnya