Fakta-fakta KPU Turki Putuskan Pemilu Walikota Istanbul Diulang

KPU Turki membatalkan kemenangan kandidat oposisi

Keputusan yang diambil KPU Turki menimbulkan pro dan kontra. Setelah kandidat yang didukung oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, kalah dari kandidat yang didukung oposisi, Pemilihan Walikota Istanbul diputuskan diulang .

KPU Turki secara resmi membatalkan kemenangan kandidat Walikota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang didukung oleh oposisi.

Pihak oposisi mengecam keputusan yang diambil oleh pihak KPU Turki. Simak fakta-fakta kekisruhan pemilihan Walikota Istanbul di bawah ini.

1. Pemilihan Ulang Walikota Istanbul akan digelar akhir Juni 2019

Fakta-fakta KPU Turki Putuskan Pemilu Walikota Istanbul Diulangtwitter.com/FinancialTimes

Pihak KPU Turki secara resmi membatalkan kemenangan kandidat Walikota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang didukung oleh oposisi setelah menang atas kandidat lainnya yang didukung oleh Erdogan. Keputusan yang diambil ini seperti yang dikatakan oleh Imamoglu yakni keputusan yang sangat berbahaya. Dengan demikian, Pemilihan Ulang Walikota Istanbul rencananya akan digelar kembali pada tanggal 23 Juni 2019.

Perwakilan dari Partai AKP (partai yang menaungi Erdogan), Recep Ozel, mengatakan keputusan itu berdasarkan dari dokumen hasil yang tidak ditandatangani pada tanggal 31 Maret 2019 lalu dan fakta bahwa beberapa pejabat kotak suara bukanlah pegawai negeri sipil. Oposisi utama Turki, Partai Rakyat Republik (CHP), mengatakan akan terus berjuang.

"Mereka berusaha untuk mengambil kembali pemilihan yang kami menangkan. Mungkin anda kesal tetapi tidak pernah kehilangan harapan," ungkap perwakilan Partai CHP seperti dikutip dari Aljazeera.com.

Baca Juga: 6 Tips Traveling Hemat di Kota Istanbul, Turki

2. Bagi Partai AK, ini adalah kekalahan mengejutkan dalam 25 tahun terakhir

Fakta-fakta KPU Turki Putuskan Pemilu Walikota Istanbul Diulangtwitter.com/Reuters

Partai AKP mengimbau untuk dilakukan kembali Pemilihan Ulang Walikota Istanbul setelah hasil awal dan serangkaian penghitungan telah menunjukkan kehilangan kendali Istanbul untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir. Ini adalah kekalahan mengejutkan bagi Erdogan, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai walikota di Istanbul pada tahun 1990-an dan telah berkampanye sebelum Pemilihan Walikota digelar.

Belum lagi mata uang Turki dikabarkan sedang berada dalam posisi melemah dan saat ini berada di poin 6.1075 berbanding 1 dolar Amerika Serikat. Ini adalah perolehan terburuk dalam sebulan terakhir. Mata uang Lira telah jatuh selama lebih dari 10 persen sejak seminggu sebelum digelar Pemilihan Walikota.

Ketegangan atas keputusan itu telah membuat para investor merasa khawatir bahwa minggu-minggu kampanye tambahan akan mengalihkan dana dan perhatian dari menyikapi reformasi ekonomi.

"Ini merusak persepsi Turki sebagai negara demokrasi dan akan membuat ekonomi Turki rentan, berisiko terhadap stabilitas keuangan makro pada periode hingga Juli," ungkap Perwakilan Blue Bay Asset Management, Timothy Ash, seperti dikutip dari Aljazeera.com.

3. Wakil Ketua Partai CHP sebut menang atas Partai AK merupakan hal ilegal

Fakta-fakta KPU Turki Putuskan Pemilu Walikota Istanbul Diulangtwitter.com/KenRoth

Wakil Ketua Partai CHP, Mehmet Bekaroglu, mengatakan di salah satu stasiun televisi di Turki bahwa Partai AK menekan dan mengancam para hakim yang menangani pemilihan umum dengan hukuman penjara jika memberikan suara menentang pemilihan ulang. 

"Adalah ilegal untuk menang melawan partai AK. Sistem yang mengesampingkan kehendak rakyat dan mengabaikan hukum ini tidak demokratis, juga tidak sah," ungkap Mehmet Bekaroglu seperti dikutip dari Aljazeera.com.

Pada Sabtu (4/5) lalu, Erdogan mengatakan sudah jelas perolehan suara itu dirusak oleh kontroversi dan mendesak para hakim untuk membersihkan nama baiknya.

Baca Juga: 8 Situs Bersejarah di Kota Selcuk, Turki. Bak ke Zaman Romawi

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Efendi Ari Wibowo

Berita Terkini Lainnya