Gagal Atasi Krisis Iklim, 5 Warga Polandia Gugat Pemerintah

Mereka menilai negara telah melanggar hak mereka untuk hidup

Warsawa, IDN Times - Karena dinilai gagal membendung krisis iklim, sebanyak 5 warga Polandia menggugat pemerintah mereka sendiri ke pengadilan. Mereka menilai negara telah melanggar hak hidup, kesehatan, dan kehidupan keluarga. Bagaimana awal ceritanya?

1. Gugatan mereka telah diajukan di pengadilan regional di seluruh Polandia 

Dilansir dari The Guardian, sekitar 5 warga Polandia membawa pemerintah mereka ke pengadilan atas kegagalannya melindungi mereka dari dampak krisis iklim. Mereka mengatakan negara telah melanggar hak mereka untuk hidup, kesehatan, dan kehidupan keluarga dengan menunda tindakan untuk mengurangi emisi karbon nasional dan menopang industri batubara. Tiga kasus pertama telah diajukan pada hari Kamis, 10 Juni 2021, waktu setempat di pengadilan regional di seluruh Polandia oleh Monika Stasiak, Malgorzata Gorska, dan Piotr Nowakowski.

Stasiak dan Gorska menjalankan bisnis pariwisata di berbagai bagian Polandia yang telah dipengaruhi oleh perubahan pola curah hujan dengan cara yang sangat berbeda, di mana yang satu menderita kekeringan intensif serta yang lain banjir bandang. Stasiak sendiri mengatakan bahwa kelahiran putranya telah memotivasinya untuk memperjuangkan aksi iklim. Nowakowski, yang tinggal di hutan di Wielkopolska, khawatir badai yang lebih kuat dan kebakaran hutan semakin mengancam rumah dan keselamatannya.

Dua kasus lebih lanjut akan diajukan di akhir bulan Juni 2021 ini oleh Piotr Romanowski, seorang petani yang telah kehilangan setengah pendapatannya setelah tanah menjadi terlalu kering untuk tanamannya untuk bertahan hidup, serta seorang aktivis iklim berusia 18 tahun bernama Maya Ozbayoglu.

2. Ini akan menjadi yang pertama kalinya kebijakan iklim nasional ditentang secara langsung di pengadilan 

Gagal Atasi Krisis Iklim, 5 Warga Polandia Gugat PemerintahIlustrasi pengadilan. (Unsplash.com/davidveksler)

Baca Juga: Polandia Tolak Permintaan Uni Eropa untuk Tutup Tambang Turow

Para penggugat diwakili oleh badan hukum lingkungan internasional ClientEarth dan firma hukum Polandia, Gessel. Ini akan menjadi pertama kalinya kebijakan iklim nasional ditentang secara langsung di pengadilan Polandia. Mereka akan berpendapat bahwa pemerintah Polandia telah lalai karena gagal bertindak cukup cepat untuk mengurangi emisi dan bertujuan untuk menunjukkan bagaimana individu telah dipengaruhi oleh perubahan iklim.

Selain hak-hak domestik yang diakui dengan baik untuk hidup, kesehatan, privasi, dan kehidupan keluarga di bawah hukum perdata Polandia, kasus-kasus tersebut akan mencoba untuk menetapkan hak hukum atas iklim yang aman. Para penggugat ingin pemerintah Polandia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca setidaknya 60 persen pada tahun 2030 ini dibandingkan dengan tingkat tahun 1990 lalu dan menjadi netral iklim pada tahun 2043 ini. Hal ini justru lebih ambisius dibandingkan target Uni Eropa.

Pengacara ClientEarth, Janusz Buszkowski, mengatakan dia berharap pengadilan Polandia akan memiliki keberanian untuk memberikan penilaian yang kuat dalam kasus-kasus baru ini. ClientEarth telah mmengajukan beberapa tuntutan hukum terhadap infrastruktur berbahan bakar batubara Polandia.

3. Pemerintah Polandia dikenal secara internasional karena sikapnya yang ketinggalan zaman mengenai iklim

Gagal Atasi Krisis Iklim, 5 Warga Polandia Gugat PemerintahSebanyak 5 warga Polandia menuntut pemerintah mereka sendiri karena gagal membendung krisis iklim. (Unsplash.com/davidveksler)

Pemerintah Polandia dikenal secara internasional karena sikapnya yang ketinggalan zaman mengenai aksi iklim, di mana Polandia masih memproduksi sekitar 70 persen listriknya dari batu bara, bahan bakar fosil yang paling merusak iklim di seluruh dunia serta mensubsidinya secara besar-besaran. Anggaran sebesar 1,75 miliar euro atau setara dengan Rp30,3 triliun akan digunakan untuk bahan bakar fosil pada tahun 2021 ini. Polandia masih menghasilkan 70 persen listriknya dari batubara, bahan bakar fosil yang paling merusak iklim di seluruh dunia.

Pemerintah Polandia memperkirakan penambangan batu bara berlanjut hingga 2049 ini, 20 tahun setelah tanggal yang ditetapkan para ilmuwan sebagai tenggat waktu mutlak untuk pembakaran batu bara di Eropa. Ketergantungannya pada bahan bakar fosil adalah titik yang mencuat dalam pembuatan kebijakan Uni Eropa dan baru-baru ini mempromosikan dirinya menentang keputusan pengadilan Uni Eropa yang menyatakan operasi tambang Turow dinilai ilegal.

Baca Juga: Polandia Akan Hentikan Produksi Batu Bara Mulai 2049

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya