Gajah Afrika dan Sabana Masuk ke Spesies Terancam Punah

Jumlah spesies keduanya menurun drastis selama 31-50 tahun

Gland, IDN Times - Dua spesies hewan gajah Afrika dan gajah sabana masuk dalam daftar spesies terancam punah berdasarkan data dari The International Union for Conservation of Nature (IUCN) yang diterbitkan pada hari Kamis, 25 Maret 2021, waktu setempat. Jumlah spesies keduanya telah mengalami penurunan drastis selama 31-50 tahun terakhir ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Direktur Jenderal IUCN juga memuji negara-negara Afrika dalam upaya membalikkan penurunan angka dari kedua spesies tersebut

Gajah Afrika dan Sabana Masuk ke Spesies Terancam PunahIlustrasi gajah. (Pixabay.com/djsudermann)

Dilansir dari Aljazeera.com, gajah Afrika yang hidup di hutan serta gajah sabana semakin terancam punah berdasarkan data dari "Daftar Merah" oleh pihak IUCN, dengan para konservasionis meningkatkan seruan untuk segera menghentikan perburuan dan perusakan habitat gajah. Penilaian terbaru dari pihak IUCN telah menggarisbawahi tekanan terus-menerus yang dihadapi oleh dua spesies tersebut. Direktur Jenderal IUCN, Bruno Oberle, mengatakan pihaknya harus segera menghentikan perburuan dan memastikan bahwa habitat yang sesuai untuk gajah Afrika dan gajah sabana harus dilindungi.

Oberle juga membunyikan peringatan bahkan ketika dia juga memuji beberapa negara di Afrika atas kerja keras mereka dalam mencoba membalikkan penurunan angka kedua spesies tersebut. Survei yang dilakukan oleh IUCN, yang berbasis di Swiss, mengatakan gajah sabana dan gajah Afrika hanya selangkah lagi dari kepunahan di alam liar. Sebelum adanya pembaruan dari "Daftar Merah", gajah Afrika diperlakukan sebagai sebuah spesies dengan status rentan, namun setelah munculnya bukti genetik baru, kedua spesies tersebut telah dikategorikan secara terpisah untuk pertama kalinya.

IUCN mengutip data yang menunjukkan bahwa populasi gajah sabana yang ditemukan di berbagai habitat telah turun setidaknya mencapai angka 60 persen dalam 50 tahun terakhir, sementara gajah Afrika, yang sebagian besar ditemukan di Afrika Tengah, telah turun sekitar 86 persen dalam 31 tahun terakhir. Jika digabungkan, jumlah kedua spesies tersebut hanya mencapai sekitar 415 ribu ekor.

2. Meski resiko punah jauh lebih tinggi, itu bukan berarti mereka akan punah dalam waktu dekat

Gajah Afrika dan Sabana Masuk ke Spesies Terancam PunahIlustrasi gajah. (Pixabay.com/baluda)

Salah satu anggota tim dari IUCN, Dr. Kathleen Gobush, mengatakan bahwa beranjak dari rentan menjadi terancam punah dan sangat terancam punah menunjukkan resiko kepunahan yang jauh lebih tinggi dan itu tidak berarti mereka akan punah dalam waktu dekat. Ia menambahkan klasifikasi ulang ini memungkinkan perhatian khusus untuk setiap hewan, gajah Afrika dan gajah sabana, serta kemudian menyesuaikan rencana konservasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing spesies yang berbeda-beda.

Klasifikasi baru ini dapat memiliki konsekuensi yang signifikan dalam konservasi, sains, dan politik karena para ahli memperingatkan bahwa gajah Afrika belum banyak dipelajari, dengan gajah sabana mendominasi penelitian sebelumnya tentang spesies gajah di Afrika. Badan konservasi internasional terkemuka seperti Cites, yang mengatur perdagangan internasional spesies langka, tidak mengakui kedua jenis gajah tersebut secara terpisah. Salah satu ketua kelompok penelitian gajah di IUCN dan kepala pemantauan Save the Elephants, Dr. Ben Okita-Ouma, mengatakan meskipun perburuan telah menurun di sebagian besar negara, ada pembunuh diam-diam dari fragmentasi habitat dan kehilangan habitat.

Menurutnya, selama perambahan di habitat gajah, terjadi konflik antara gajah dan manusia, di mana dalam prosesnya gajah-gajah tersebut dibunuh. Ia menambahkan ini adalah sesuatu yang benar-benar harus dibicarakan dan jika melihat data tentang pembunuhan gajah, maka pihaknya melihat adanya pergeseran baru-baru ini dalam hal pembunuhan karena konflik, bukan karena perburuan.

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini 5 Perbedaan Gajah Afrika dan Gajah Asia

3. Beberapa populasi gajah Afrika telah pulih kembali seperti yang dilakukan di Gabon dan Republik Kongo

Gajah Afrika dan Sabana Masuk ke Spesies Terancam PunahIlustrasi gajah. (Pixabay.com/katja)

Kedua spesies tersebut mengalami penurunan tajam sejak tahun 2008 lalu karena peningkatan perburuan yang begitu signifikan, yang mencapai pada puncaknya pada tahun 2011 lalu, akan tetapi terus mengancam populasi itu. Meskipun terjadi penurunan secara keseluruhan, beberapa populasi gajah Afrika pulih kembali karena adanya upaya konservasi oleh negara-negara seperti Gabon dan Republik Kongo. Menurut laporan, tindakan anti-perburuan di lapangan, bersama dengan sebuah undang-undang yang mendukung dan perencanaan penggunaan lahan yang berusaha untuk mendorong hidup berdampingan manusia-satwa liar, telah menjadi kunci keberhasilan konservasi gajah.

Di sekitar konservasi Afrika Selatan, Kavango-Zambezi Transfortier Conservation Area, jumlah gajah sabana juga stabil atau bahkan terus bertambah. Salah satu penilai dari IUCN, Dave Balfour, mengatakan meskipun hasil penelitian menempatkan populasi gajah sabana dalam kategori punah, penting untuk diingat bahwa di tingkat lokasi, beberapa sub-populasi justru tumbuh subur. Penilaian terbaru dari IUCN menilai ada sekitar 134.425 spesies tumbuhan, jamur, dan hewan yang lebih dari seperempatnya telah terancam punah.

Baca Juga: Misteri Kematian Massal 360 Gajah Afrika, Apa Penyebabnya?

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya