Gedung Putih Kritik Trump dalam Distribusi Vaksin

Biden sebelumnya menjanjikan distribusi vaksin dengan cepat

Washington, D.C, IDN Times - Gedung Putih memberikan kritikan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam penanganan pendistribusian vaksin COVID-19 yang dianggap kacau. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah berjanji akan mendistribusikan vaksin dengan waktu cepat usai dilantik. Bagaimana awal ceritanya?

1. Kepala Staf Presiden mengungkapkan tidak ada rencana pemerintah federal untuk distribusi vaksin

Gedung Putih Kritik Trump dalam Distribusi VaksinGedung White House. (Facebook.com/WhiteHouse)

Dilansir dari BBC, seorang pejabat senior Gedung Putih mengkritik pendistribusian vaksin COVID-19 oleh pemerintahan di era Trump yang disebutnya kacau dan sangat terbatas. Kepala Staf Presiden Joe Biden, Ron Klain, mengatakan tidak ada rencana pemerintah federal untuk distribusi vaksin di seluruh Amerika Serikat. Sebelumnya, Biden telah menjanjikan 100 juta suntikan vaksin dalam 100 hari pertama usai dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat.

Biden telah menandatangani serangkaian tindakan baru pekan lalu, termasuk meningkatkan vaksinasi dan pengujian serta juga meminta kepada seluruh warga Amerika Serikat untuk tetap mengenakan masker dan memperingatkan bahwa jumlah kematian akibat COVID-19 bisa berakhir lebih buruk. Upaya Biden mengikuti kritik luas terhadap penanganan pandemi COVID-19 oleh Trump dan program vaksinasi. Vaksin COVID-19 telah didistribusikan ke negara bagian serta telah melakukan pemberian suntikan, tetapi beberapa diantaranya mengeluh bahwa mereka saat ini sedang berjuang dengan pasokan vaksin yang ada.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, sekitar 41 juta dosis telah didistribusikan pada hari Sabtu di seluruh Amerika Serikat, tetapi hanya sekitar 20,5 juta dosis yang telah diberikan. Klain mengatakan bahwa saat ini proses dalam mendistribusikan vaksin, terutama di luar panti jompo dan rumah sakit ke masyarakat secara keseluruhan tidak benar-benar ada ketika pihaknya baru memasuki Gedung Putih. Ia juga menambahkan ini adalah proses yang begitu rumit tetapi pemerintahan Biden akan mendirikan situs vaksinasi federal untuk membantu negara bagian yang tidak memiliki cukup tempat.

2. Sebelumnya, Kepala Penasihat Biden menolak saran dari pemerintahan untuk membangun rencana distribusi dari awal

Gedung Putih Kritik Trump dalam Distribusi VaksinKepala Penasihat Medis di pemerintahan Joe Biden, Dr. Anthony Fauci. (Instagram.com/doc.fauci)

Pemerintahan Biden pada dasarnya harus dimulai dari awal, namun Kepala Penasihat Medis era Joe Biden, Dr. Anthony Fauci, menolak saran tersebut pada hari Kamis, 21 Januari 2021, lalu. Alasannya, karena saat ini sedang dalam proses pendistribusian vaksin COVID-19 di seluruh Amerika Serikat dan menambahkan pemerintahan Biden sedang memperkuat secara signifikan upaya distribusi vaksin yang ada. 

Sebelum hari pelantikan, beberapa penasihan COVID-19 di pemerintahan Biden ingin berhati-hati untuk tidak terlalu kritis di depan umum mengenai penanganan COVID-19 dan vaksin di era Trump, mengingat tim transisi pemerintahan Biden sebelumnya kesulitan mendapatkan informasi penting dan kerja sama dari pemerintahan. Saat ini, pemerintahan Biden berharap bahwa mereka dapat dengan cepat mulai mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang di mana keadaan sebenarnya dengan distribusi dan adminsitrasi vaksin di seluruh Amerika Serikat, melalui sesuatu dari tugas pemeriksaan fakta mengenai apa yang sebenarnya telah atau belum dilakukan oleh pemerintahan Trump.

Baca Juga: Sudah Lengser, Kok Donald Trump Masih Dimakzulkan?

3. Biden telah memberlakukan serangkaian perintah eksekutif untuk memerangi COVID-19

Gedung Putih Kritik Trump dalam Distribusi VaksinPresiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Biden telah memberlakukan serangkaian perintah eksekutif dalam memerangi virus COVID-19 dan dia ingin Kongres mengesahkan paket dana bantuan ekonomi sebesar 1,9 triliun dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp26.748 triliun. Ia berharap mendapatkan persetujuan bipartisan untuk agenda stimulusnya yang luas, tetapi proposal tersebut telah ditanggapi dengan skeptisisme dan penolakan oleh beberapa anggota partai Republik. Kedua vaksin yang disetujui Amerika Serikat, Pfizer dan Moderna, telah berjanji untuk memberikan sebanyak 200 juta dosis pada bulan Maret 2021 ini.

Dr. Fauci juga menyarankan persetujuan darurat untuk vaksin ketiga, suntikan dosis vaksin tunggal oleh perusahaan Johnson & Johnson. Ia juga menyatakan harapan bahwa jika sekitar 70-85 persen populasi Amerika Serikat telah diberikan vaksin pada musim panas ini, Amerika Serikat dapat mendekati tingkat normalitas pada musim gugur ini. Pemerintahan BIden juga kembali terlibat dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan bergabung dengan program Covax untuk memastikan akses vaksin di seluruh dunia, di mana langkah tersebut disambut positif oleh Kepala WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Baca Juga: Pakar Kesehatan AS Anthony Fauci Lega Tak Lagi Bekerja di Bawah Trump

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya