Gubernur Missouri Ampuni Pasutri yang Todongkan Senjata
Gubernur Mike Parson berbicara selama konferensi pers setelah pidatonya kepada keluarga penegak hukum di St. Louis City Fraternal Order of Police Lodge di St. Louis pada Rabu, 14 Oktober 2020. (dok. Christine Tannous, ctannous@post-dispatch.com)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Missouri, IDN Times - Gubernur Missouri, Mike Parson, memberikan pengampunan kepada pasangan suami istri yang telah melakukan penodongan senjata. Sebelumnya, pasangan tersebut dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran tersebut pada bulan Juni 2020 lalu. Bagaimana awal ceritanya?
1. Mereka termasuk di antara 12 orang yang mendapatkan pengampunan dari Gubernur
Dilansir dari The Guardian, Gubernur Missouri telah menepati janjinya untuk pasangan suami istri bernama Mark McCloskey dan Patricia McCloskey, pasangan yang menjadi terkenal karena menodongkan senjata ke sekelompok demonstran yang berbaris melewati rumah pasangan itu di lingkungan mewah St. Louis selama protes keadilan rasial tahun 2020 lalu. Mike Parson mengumumkan mereka termasuk dari 12 orang yang diberikan pengampunan, setelah mereka bersalah pada bulan Juni 2020 lalu atas pelanggaran ringan serangan tingkat empat dan didenda sebesar 750 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp10,7 juta dan Patricia McCloskey didenda sebesar 2.000 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp28,6 juta.
Setelah diberikan pengampunan, pasangan suami istri itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menghargai dukungan dan komitmen teguhnya terhadap Amandemen ke-2 Parson. Mark McCloskey mengatakan seperti yang diketahui, Patty dan dirinya menghadapi tuntutan politik karena memiliki keberanian untuk mempertahankan hidup dan propertinya dari massa yang marah. Ia menambahkan sangat bersyukur bahwa Gubernur Mike Parson memperbaiki kesalahan ini dan memberinya pengampunan.
2. Pemberian pengampunan tersebut membuat Parson mendapatkan kritikan
Gubernur Missouri, Mike Parson. (Instagram.com/govparsonmo)Editor’s picks
Di antara mereka yang dipenjara saat ini yang belum mendapatkan pengampunan dari Parson adalah Kevin Strickland dan Lamar Johnson, pria kulit hitam yang menurut jaksa divonis bersalah. Johnson sebelumnya menjalani hukuman seumur hidup setelah keyakinan pembunuhan tahun 1995 lalu yang menurut jaksa adalah hasil kesalahan dan rekayasa dari jaksa dan polisi. Strickland, yang dihukum karena pembunuhan, juga menghadapi hukuman penjara seumur hidup, meskipun saksi kunci menarik kembali pernyataannya.
Kritik terhadap keputusan Parson untuk mengampuni pasangan suami istri itu dianggap membandingkan berbagai kasus, dengan alasan bahwa orang-orang yang terjebak di balik jeruji besi seharusnya diprioritaskan daripada pasangan yang tidak menghadapi waktu penjara. Menurut pemimpin minoritas DPR Missouri dari Partai Demokrat, Crystal Quade, mengatakan kontras antara perlakuan Gubernur terhadap kasus-kasus ini seharusnya menyinggung rasa keadilan setiap orang Missouri dan itu juga membuktikan Gubernur tidak memilikinya.
Baca Juga: Perlakukan Wanita jadi Budak, Pasutri Australia Dipenjara
3. Mereka menganggap para demonstran telah masuk tanpa izin di jalan pribadi
Pasangan suami istri tersebut, yang keduanya berusia 60 tahun, mengatakan mereka merasa terancam oleh para demonstran yang melewati rumah mereka pada Juni 2020 lalu dalam perjalanan untuk melakukan protes di depan rumah Walikota di dekatnya dalam salah satu dari ratusan gerakan protes serupa di seluruh Amerika Serikat setelah kasus kematian pria kulit hitam, George Floyd. Pasangan itu juga mengatakan kelompok demonstran tersebut masuk tanpa izin di jalan pribadi.
Mark McCloskey muncul dari rumahnya dengan menggunakan senapan gaya AR-15 dan Patricia McCloskey mengacungkan pistol semi-otomatis. Foto dan video menangkap gambar konfrontasi, yang menarik perhatian luas dan menjadikan pasangan itu pahlawan bagi beberapa orang serta penjahat bagi yang lain. Beruntungnya, tidak ada tembakan yang dilepaskan dan tidak ada yang terluka pada saat itu.
Baca Juga: Perlakukan Wanita jadi Budak, Pasutri Australia Dipenjara
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
