Hadapi Ortega, Oposisi Nikaragua Tunjuk Oscar Sobalvarro

Nikaragua sebelumnya sudah menangkap 7 Calon Presiden

Managua, IDN Times - Kubu oposisi utama Nikaragua akhirnya memiliki Calon Presiden setelah Oscar Sobalvarro ditunjuk untuk menghadapi Daniel Ortega dalam Pemilu Nikaragua kali ini. Sebelumnya, pihak berwenang Nikaragua telah menangkap sebanyak 7 Calon Presiden Nikaragua dalam waktu yang berbeda-beda. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ia akan berpasangan dengan Miss Nikaragua 2017, Berenice Quezada 

Hadapi Ortega, Oposisi Nikaragua Tunjuk Oscar SobalvarroCalon Presiden Nikaragua, Oscar Sobalvarro (kanan), dan Calon Wakil Presiden Nikaragua, Berenice Quezada (kiri). (Twitter.com/ElPinoleroD)

Dilansir dari Aljazeera.com, aliansi oposisi utama Nikaragua telah menunjuk seorang pejuang sayap kanan dan seorang ratu kecantikan sebagai calonnya untuk menghadapi Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, dalam Pemilu Nikaragua yang digelar bulan November 2021 ini. Pengumuman yang dilakukan oleh Partai Aliansi Warga untuk Liberty (CXL) pada hari Rabu, 28 Juli 2021, waktu setempat datang di tengah gelombang penangkapan tokoh oposisi yang berjumlah lebih dari 2 lusin orang, termasuk 7 Calon Presiden Nikaragua, ditangkap selama 2 bulan terakhir.

Sobalvarro mengatakan dia tidak mengharapkan pencalonannya itu tetapi bersikeras bahwa dia akan mengambil alih tongkat estafet dari mereka yang ditahan, sebuah langkah yang menurutnya tidak mudah atau bebas dari risiko. Pasangannya merupakan Miss Nikaragua 2017, Berencie Quezada, yang masih berusia 27 tahun ini tidak memiliki sejarah aktivisme politik. Ratusan pendukung memberikan dukungan besar dengan meneriakkan "Ya Anda bisa", "Kebebasan", dan "Kebebasan bagi tahanan politik" saat Partai CXL membuat pengumuman di sebuah hotel di Managua, Nikaragua, di tengah pengamanan ketat.

2. Sehari sebelumnya, kepolisian Nikaragua menangkap tokoh oposisi kesekian kalinya 

Hadapi Ortega, Oposisi Nikaragua Tunjuk Oscar SobalvarroSalah seorang tokoh oposisi Nikaragua, Jose Antonio Peraza. (Twitter.com/AUNNicaragua)

Baca Juga: Jelang Pemilu, Nikaragua Cabut Status Hukum Partai Oposisi

Pada hari Selasa, 27 Juli 2021, lalu kepolisian Nikaragua menangkap seorang tokoh oposisi yang juga akademisi, Jose Antonio Peraza, yang merupakan pemimpin aliansi oposisi Persatuan Nasional Putih dan Biru. Peraza adalah pemimpin oposisi ke-22 yang ditangkap, di samping 7 Calon Presiden Nikaragua lainnya, di mana mereka semua ditahan dengan tuduhan makar. Begitu juga pada hari Sabtu, 19 Juli 2021, lalu di mana pemimpin oposisi, Noel Vidaurre, ditempatkan di bawah tahanan polisi di rumahnya, seperti juga pengamat politik, Jaime Arellano.

Hampir semua orang yang menantang Ortega telah ditahan, namun beberapa jam sebelum penangkapannya, Peraza mengatakan Nikaragua menghadapi skenario terburuk untuk Pemilu yang bisa dibayangkan. Ortega sendiri saat ini sedang mengincar masa jabatan Presiden Nikaragua yang keempat kalinya secara beruntun. Sebagian besar dari mereka yang ditangkap dalam tindakan keras yang dimulai pada akhir Mei 2021 lalu ditahan tanpa adanya komunikasi terlebih dahulu dan di lokasi yang dirahasiakan serta tanpa akses ke pengacara atau kunjungan keluarga.

3. Ortega mengecam para tokoh oposisi dengan menganggap mereka tidak tahu malu

Hadapi Ortega, Oposisi Nikaragua Tunjuk Oscar SobalvarroPresiden Nikaragua, Daniel Ortega. (Twitter.com/ConflictCollec1)

Presiden Nikaragua sebelumnya telah membenarkan adanya penangkapan dengan mengatakan pemerintahannya menuntut penjahat yang merencanakan kudeta terhadapnya. Sebagian besar telah ditangkap di bawah undang-undang kontroversial yang disetujui oleh parlemen pada bulan Desember 2020 lalu yang secara luas dikritik sebagai cara untuk membekukan para penantang dan membungkam lawan. Dalam pidato di sebuah acara publik pada hari Minggu, 26 Juli 2021, lalu Ortega mengecam tokoh-tokoh oposisi Nikaragua dengan mengatakan mereka adalah bagian dari "kebijakan Yankee" serta oposisi merasa tidak tahu malu.

Menurut Ortega, mereka bahkan tidak pantas disebut Nikaragua dan kekaisaran menggunakan mereka serta ketika mereka menang, mereka juga diusir. Maksud dari kekaisaran ditujukan kepada Amerika Serikat dalam pidatonya dan ia menambahkan kekaisaran tidak menginginkan adanya Pemilu di Nikaragua serta ingin memboikotnya. Tetapi, masyarakat sipil dan kelompok HAM menuduh pria berusia 75 tahun itu meningkatkan otoritarianisme.

Akibat tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Ortega, Amerika Serikat telah emberlakukan sanksi dan pembatasan visa pada pejabat yang berafiliasi dengan pemerintah Ortega, sementara Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) telah mendesaknya untuk membebaskan para tahanan serta memastikan bahwa Pemilu akan berjalan bebas dan adil saat diadakan.

Baca Juga: Oposisi Nikaragua Adakan Hari Berkabung Nasional

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya