Hasil Uji Coba Vaksin COVID-19 dari Pfizer & BioNTech Capai 90 Persen

Ini menjadi kabar baik untuk akhiri pandemi COVID-19

New York, IDN Times - Vaksin yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech telah menunjukkan hasil uji coba yang mencapai 90 persen lebih. Itu artinya kabar baik untuk mengakhiri pandemi COVID-19 dalam waktu yang cepat. Bagaimana efek dari vaksin tersebut?

1. Vaksin tersebut telah diuji pada 43.500 orang di 6 negara yang berbeda

Hasil Uji Coba Vaksin COVID-19 dari Pfizer & BioNTech Capai 90 PersenIlustrasi pemberian vaksin. (Pixabay.com/WikiImages)

Dilansir dari BBC, vaksin COVID-19 produksi dari Pfizer dan BioNTech menjadi vaksin pertama yang dapat mencegah lebih dari 90 persen seseorang tertular virus COVID-19. Para pengembang dari kedua perusahaan farmasi tersebut menyebut hari yang luar biasa untuk sains dan kemanusiaan. Sebelumnya, vaksin tersebut telah diuji coba pada 43.500 orang di 6 negara yang berbeda dan tidak ada masalah efek samping pada orang-orang yang sudah divaksin.

Kedua perusahaan tersebut berencana untuk mengajukan penggunakan vaksin produksinya pada akhir bulan November 2020 ini. Para ilmuwan langsung menyambut hangat hasil uji coba tersebut dan tak butuh waktu lama akan kembali hidup normal seperti sebelum pandemi seperti saat ini. 

Seorang profesor kedokteran Regius dari Oxford University, Prof. John Bell, mengatakan bahwa tim Pfizer telah menunjukkan tingkat kemanjuran yang begitu luar biasa. Ia mengklaim bahwa ia adalah orang pertama yang mengatakan hal tersebut meskipun dengan kepercayaan diri.

2. Pihak Pfizer akan memasok vaksin sebanyak 50 juta dosis pada tahun ini hingga 1,3 miliar dosis di tahun berikutnya

Baca Juga: Pengujian Vaksin Sinovac Tetap Berlanjut saat Vaksin AstraZeneca Terhenti

Proses manufaktur sudah berlangsung saat ini dan pihak Pfizer mengatakan berharap bisa memasok secara global sebanyak 50 juta dosis pada tahun ini hingga 1,3 miliar dosis pada tahun 2021 ini. Masing-masing negara akan memutuskan siapa saja yang diprioritaskan untuk vaksinasi. Seperti salah satunya di Inggris yang cenderung mengutamakan orang-orang lansia serta pekerja kesehatan dan pekerja sosial. 

Sedangkan untuk orang-orang berusia 50 tahun ke bawah cenderung mendapatkan antrian terakhir untuk vaksinasi. Beberapa negara sebelumnya sudah memesan vaksin produksi Pfizer dan BioNTech, seperti yang dilakukan oleh Uni Eropa yang telah memesan sebanyak 200 juta dosis sedangkan Amerika Serikat telah memesan 100 juta dosis.

Akan tetapi, negara-negara dengan berpenghasilan rendah justru menghadapi masalah karena vaksin membutuhkan rantai yang sangat dingin dan harus disimpan dalam suhu sekitar -70 derajat Celcius. Kepala eksekutif BioNTech, Ugur Sahin, mengatakan pihaknya sedang meneliti apakah vaksin tersebut dapat bertahan hingga 5 hari dalam suhu lemari es sekitar 4 derajat Celcius.

3. Jumlah kasus COVID-19 sampai saat ini

Hasil Uji Coba Vaksin COVID-19 dari Pfizer & BioNTech Capai 90 PersenIlustrasi virus COVID-19. (Pixabay.com/PIRO4D)

Sampai tanggal 10 November 2020, jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia sudah mencapai 51.243.419 kasus dengan rincian 1.269.305 kasus berakhir meninggal dunia serta 36.052.794 kasus berakhir dengan sembuh. Sampai saat ini, Amerika Serikat masih berada di puncak kasus COVID-19 terbanyak di dunia dengan jumlah kasus mencapai 10.421.956 kasus. Di bawah Amerika Serikat ada India (8.591.075 kasus), Brazil (5.675.766 kasus), Perancis (1.807.479 kasus), dan Rusia (1.796.132 kasus).

Indonesia sendiri berada di urutan ke-21 dunia dengan jumlah kasus mencapai 440.569 kasus dan terakhir penambahan kasus pada tanggal 9 November 2020 mencapai 2.853 kasus dalam sehari. Dengan adanya kabar tersebut, harapan untuk bisa kembali hidup normal sangat besar dalam waktu dekat dan semoga pandemi ini cepat berlalu.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih vs Vaksin Sinovac, Apa Bedanya?

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya