Iran Kembali Perkaya Uranium Hingga 20 Persen

Uranium tersebut juga bisa digunakan membuat bom nuklir

Teheran, IDN Times - Meski dianggap sebuah pelanggaran, Iran dikabarkan kembali memperkaya uranium hingga kemurnian 20 persen. Uranium yang diperkaya juga kabarnya dapat membuat bahan bom nuklir. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ini merupakan bentuk pembalasan atas sanksi yang diberikan Amerika Serikat

Iran Kembali Perkaya Uranium Hingga 20 PersenIlustrasi bahan nuklir. (Pixabay.com/ar130405)

Dilansir dari BBC, Iran telah kembali memperkaya kemurnian uranium hingga 20 persen, yang diketahui merupakan pelanggaran paling signifikan terhadap kesepakatan nuklir yang dibuat tahun 2015 lalu. Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei, mengatakan bahwa proses tersebut telah dimulai di pabrik bawah tanah Fordo dekat Qom, Iran. Tak hanya bom nuklir, uranium yang diperkaya juga dapat digunakan untuk membuat bahan reaktor, bahkan untuk tingkat senjata sendiri memiliki kemurnian hingga 90 persen.

Bagi Iran, ini merupakan bentuk pembalasan dendam atas sanksi yang diberikan oleh Amerika Serikat dengan membatalkan sejumlah komitmen kunci di bawah kesepakatan nuklir. Padahal, sebelumnya Iran sudah bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan keputusan Iran tidak dapat dijelaskan dengan cara apapun, kecuali sebagai realisasi lanjutan dari niatnya untuk mengembangkan program nuklir militer.

Peningkatan untuk memperkaya uranium menjadi tantangan bagi Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, yang sebelumnya telah berjanji untuk menghidupkan kembali pakta tersebut setelah dia dilantik. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah meninggalkan kesepakatan bersama pada tahun 2018 lalu, alih-alih memulai kembali pemberian sanksi terhadap rezim Iran saat ini.

Baca Juga: Presiden Iran: AS Tidak Bisa Bernegosiasi dan Berperang Melawan Iran

2. Menurut Presiden Iran, hal itu dilakukan karena terikat oleh sebuah undang-undang baru

Iran Kembali Perkaya Uranium Hingga 20 PersenPresiden Iran, Hassan Rouhani. (Instagram.com/hrouhani)

Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan telah memerintahkan langkah tersebut karena dia terikat oleh sebuah undang-undang baru yang mewajibkan produksi dan penyimpanan setidaknya paling sedikit 120 kg uranium yang diperkaya 20 persen dengan tujuan damai. Parlemen Iran telah mengesahkan undang-undang tersebut setelah peristiwa pembunuhan ilmuwan nuklir Iran ternama, Mohsen Fakhrizadeh, pada akhir November 2020 lalu yang disalahkan oleh para pemimpin Iran atas Israel.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan pejabatnya sedang memantau kegiatan di Fordo pada hari Senin, 4 Januari 2021, waktu setempat dan bahwa Direktur Jenderal IAEA akan mengajukan laporan kepada negara-negara anggota. Akan tetapi, pengawas global mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya telah diberitahu oleh Iran tentang rencananya yang memperkaya uranium hingga 20 persen.

Menurut kesepakatan nuklir yang ada, Iran hanya diizinkan untuk memperkaya uranium hingga mencapai tingkat kemurnian maksimal 3,67 persen dengan menimbun tidak lebih dari 300 kg, untuk mengoperasikan tidak lebih dari 5.060 sentrifugal tertua dan paling tidak efisien, serta diminta untuk menghentikan pengayaan di Fordo sama sekali.

3. Pengawal Revolusi Iran dikabarkan telah menyita kapal berbendera Korea Selatan

Iran Kembali Perkaya Uranium Hingga 20 PersenIlustrasi kapal tanker. (Pixabay.com/PublicDomainPictures)

Di hari yang sama, Pengawal Revolusi Iran dikabarkan telah menyita sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan di perairan Teluk di saat ketegangan antara Iran dan Korea Selatan atas dana yang dimiliki Iran dibekukan di bank-bank Korea Selatan dan itu semua akibat dari sanksi Amerika Serikat. Pihak pemerintah Korea Selatan menuntut untuk pembebasan kapal tanker miliknya di mana menurut pihaknya kapal tanker tersebut diklaim berada di perairan Oman.

Tak hanya kapal tanker, beberapa awal kapal yang merupakan warga negara Korea Selatan, Indonesia, Vietnam dan Myanmar berjumlah semuanya 20 orang juga ditahan. Pihak otoritas Iran belum memberikan komentar terkait penyitaan kapal tanker tersebut menjelang kunjungan dari Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan ke Iran. Menurut Kementerian Luar Negeri Iran, kunjungan tersebut akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan dan akan membahas permintaan Iran agar Korea Selatan mengeluarkan dana sebesar 7 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp97,2 triliun yang telah dibekukan di bank-bank yang ada di Korea Selatan.

Baca Juga: Iran Akan Perkaya Uranium Hingga 20 Persen

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya