Israel Berencana Beri Vaksin COVID-19 kepada Korban Holocaust

Sebelumnya, Israel menerima pujian atas program vaksinasi

Tel Aviv, IDN Times - Pemerintah Israel berencana akan memberikan vaksin COVID-19 kepada para korban Holocaust, baik itu di Israel maupun di luar Israel. Sebelumnya, Israel telah mendapatkan penghargaan dari dunia internasional atas program vaksinasinya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Menteri Urusan Diaspora Israel telah menyusun strategi pendistribusian vaksin COVID-19

Israel Berencana Beri Vaksin COVID-19 kepada Korban HolocaustMenteri Urusan Diaspora Israel, Omer Yankelevich (baju hitam) bersama Walikota Beit She'an, Jackie Levy (baju biru). (Twitter.com/omeryankelevitc)

Dilansir dari News.yahoo.com, operasi pendistribusian vaksin COVID-19 dilaporkan dalam tahap awal, Menteri Urusan Diaspora Israel, Omer Yankelevich, telah menginstruksikan Korps Shalom untuk menyusun strategi dan kelompok tersebut dilaporkan telah mendekati perusahaan pengiriman medis besar untuk logistik. Sementara itu, Kementerian Urusan Diaspora Israel dilaporkan telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Israel untuk berkoordinasi dengan perusahaan pengembang vaksin, Pfizer dan Moderna.

Tujuannya untuk memberikan vaksin tambahan kepada para korban Holocaust di seluruh dunia ketimbang mengambil kuota dari Israel. Dalam pernyataannya, Yankelevich mengatakan dalam masa krisis global yang akut akibat virus COVID-19, pihaknya memiliki hak istimewa untuk membayar, jika hanya sedikit untuk para korban Holocaust, yang selamat dari penindasan kelompok Nazi di masa lalu. Saat ini, ada sekitar 190.000 korban Holocaust yang selamat di Israel dan sekitar 130.000 korban lainnya di seuruh dunia.

2. Pihak Kementerian Kesehatan berharap dapat memvaksinasi sebanyak 5,2 juta warga Israel pada akhir Maret 2021 ini

Israel Berencana Beri Vaksin COVID-19 kepada Korban HolocaustIlustrasi pemberian vaksin. (Pixabay.com/whitesession)

Kementerian Kesehatan Israel berharap dapat memvaksinasi 5,2 juta warga Israel pada akhir Maret 2021 ini. Pejabat kesehatan setempat mengatakan bahwa berdasarkan kesepakatan yang baru-baru ini yang dicapai dengan perusahaan Pfizer, setiap minggu akan melihat proses pengiriman ratusan ribu dosis vaksin yang mendarat di Israel. Ini akan memungkinkan tambahan sekitar 1,3 juta warga Israel untuk menerima dosis pertama mereka serta 1,8 juta warga lainnya menerima dosis kedua mereka pada bulan Januari 2021 ini.

Rencana Kementerian Kesehatan Israel akan melihat mereka yang berusia 40 tahun mulai divaksinasi pada Februari 2021 ini dengan 1,45 juta warga menerima dosis pertama dan 1,75 juta warga lainnya menerima dosis kedua pada bulan itu. Pada bulan Maret 2021 ini, populasi yang tersisa di atas usia 16 tahun akan diizinkan untuk menerima suntikan pertama mereka dengan 1,7 juta warga dijadwalkan untuk menerima dosis kedua.

Sebelumnya, Israel telah menerima pujian dari dunia internasional atas program vaksinasi COVID-19 yang mencakup menginokulasi sekitar 150 ribu warga atau sekitar 1,5 persen populasi terkemuka di dunia setiap harinya yang menempatkan Israel mampu menyelesaikan misi hanya dalam hitungan bulan saja. Pada saat yang sama, Israel menghadapi kritikan karena tidak mendistribusikan vaksin COVID-19 kepada warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Gaza, namun sebaliknya pihak otoritas Palestina memegang tanggung jawab tersebut.

Baca Juga: PM Israel Perintahkan Pembangunan Ratusan Rumah Baru di Tepi Barat

3. Jumlah kasus COVID-19 di Israel saat ini mencapai 512.869 kasus

Israel Berencana Beri Vaksin COVID-19 kepada Korban HolocaustSuasana di sekitar salah satu wilayah yang berada di Israel. (Pixabay.com/edu_castro27)

Sampai tanggal 13 Januari 2021 ini, jumlah kasus COVID-19 di Israel sudah mencapai 512.869 kasus dengan rincian 3.770 kasus berakhir meninggal dunia serta 430.884 kasus lainnya berakhir sembuh. Penambahan kasus per tanggal yang sama telah mencapai 2.806 kasus dan dalam beberapa hari terakhir ini menunjukkan penurunan jumlah kasus. Untuk saat in, Israel berada di peringkat ke-28 jumlah kasus COVID-19 terbanyak di seluruh dunia.

Untuk mengendalikan pertumbuhan angka kasus COVID-19, pemerintah Israel kemungkinan memperpanjang lockdown secara nasional meski jumlah kasus tersebut akhir-akhir ini sudah mulai menurun. Lockdown yang berlangsung di Israel saat ini baru berakhir pada tanggal 21 Januari 2021 ini sebuah sumber dari Kementerian Kesehatan Israel melaporkan bahwa berakhirnya dari status lockdown ketat kemungkinan akan memakan waktu dan dilakukan secara bertahap serta bergantung pada tingkat vaksinasi dan tren yang terlihat dalam jumlah kasus COVID-19.

Baca Juga: Sepakat dengan Pfizer, Israel Janji Vaksinasi Selesai Akhir Maret

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya