Israel Mulai Tawarkan Vaksin Ketiga ke Anak 12 Tahun ke Atas

Sudah 2 juta warga Israel sudah diberikan vaksin ketiga

Jakarta, IDN Times - Israel pada hari Minggu, 29 Agustus 2021, waktu setempat mulai menawarkan vaksin COVID-19 kepada anak berusia 12 tahun ke atas. Sampai saat ini, sebanyak 2 juta warga Israel telah menerima vaksin ketiga.

1. Menurut Kepala Kesehatan Masyarakat Israel, setelah diberikan vaksin ketiga akan terlindungi sebanyak 10 kali lipat dari sebelumnya 

Dilansir dari Aljazeera.com, Israel telah mulai menawarkan vaksin ketiga COVID-19 kepada anak berusia 12 tahun dan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengatakan kampanye yang dimulai sebulan sebelumnya di kalangan lansia telah memperlambat peningkatan penyakit parah yang disebabkan varian Delta.

Mengumumkan keputusan pada hari Minggu, pejabat tinggi kesehatan Israel mengatakan efektivitas vaksin kedua vaksin produksi Pfizer berkurang 6 bulan setelah pemberian vaksin kedua, sehingga diperlukan vaksin ketiga.

Menurut Kepala Kesehatan Masyarakat Israel di Kementerian Kesehatan Israel, Sharon Alroy-Preis, vaksin ketiga membawa ke tingkat perlindungan yanhg dicapai oleh vaksin kedua.

Ia menambahkan dengan demikian orang yang sudah menerima vaksin ketiga 10 kali lebih terlindungi.

Mereka yang memenuhi syarat untuk vaksin ketiga dapat menerimanya asalkan setidaknya 5 bulan setelah vaksin kedua mereka, jangka waktu yang lebih singkat dari interval 8 bulan yang berlaku di Amerika Serikat, yang sedang mempertimbangkan untuk mempersingkat waktu tunggu.

Sampai saat ini, sebanyak 2 juta warga Israel dari total populasi sebanyak 9,3 juta warga telah menerima tiga dosis.

2. Menteri Kesehatan Israel mendukung klaim dari Perdana Menteri Israel terkait vaksin ketiga  

Israel Mulai Tawarkan Vaksin Ketiga ke Anak 12 Tahun ke AtasIlustrasi pemberian vaksin COVID-19. (Pixabay.com/KitzD66)

Menteri Kesehatan Israel, Nitzan Horowitz, mendukung klaim dari Naftali Bennett serta mengatakan para ahli telah menyimpulkan tidak ada keraguan mengenai vaksin ketiga efektif dalam mencegah infeksi serta secara signifikan mengurangi risiko penyakit serius dan fatal.

Para ahli tampaknya juga setuju dengan Perdana Menteri Israel tetapi juga mencatat bahwa beberapa faktor lain mungkin juga berkontribusi terhadap penurunan penyebaran varian Delta.

Seorang ilmuwan data di Weizmann Institute, Eran Segal, mengatakan jumlahnya masih sangat tinggi, tetapi yang berubah adalah peningkatan yang sangat tinggi dalam tingkat kasus serta kasus yang parah telah berkurang, seperti kecepatan penyebaran COVID-19.

Ia menambahkan ini kemungkinan karena vaksin ketiga, penyerapan pada orang yang memakai vaksin pertama dan tingginya jumlah orang yang terinfeksi setiap minggunya, yang kemungkinan hingga 100 ribu, yang saat ini memiliki kekebalan alami.

Israel bersama negara-negara lainnya telah terus maju dengan rencana vaksin ketiga meskipun ada tentangan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mengatakan lebih banyak dunia harus divaksinasi dengan vaksin pertama sebelum orang menerima vaksin yang ketiga.

Amerika Serikat telah mengatakan akan menawarkan vaksin ketiga untuk semua warganya, mengutip data yang menunjukkan perlindungan yang mulai berkurang.

Begitu juga dengan Kanada, Prancis, dan Jerman yang juga telah merencanakan kampanye vaksin ketiga.

Baca Juga: MA Israel Tegakkan UU Israel Sebagai Negara Bangsa Yahudi

3. Varian Delta telah menghantam Israel pada bulan Juni 2021 lalu 

Israel Mulai Tawarkan Vaksin Ketiga ke Anak 12 Tahun ke AtasIlustrasi virus COVID-19. (Unsplash.com/cdc)

Jumlah kasus COVID-19 di Israel sampai hari Minggu, 29 Agustus 2021, waktu setempat mencapai angka 1.051.609 kasus dengan rincian 6.989 kasus berakhir meninggal dunia serta 966.079 kasus berakhir sembuh.

Di hari yang sama, Israel mengalami penambahan kasus sebanyak 4.913 kasus baru dengan rincian 39 kasus berakhir meninggal dunia. Dengan demikian, Israel berada di urutan ke-34 jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

Varian Delta menghantam Israel pada bulan Juni 2021 lalu, tepat ketika negara itu mulai menuai manfaat dari salah satu peluncuran vaksin COVID-19 tercepat di dunia.

Pada akhir Juli 2021 lalu, Israel mulai memberikan dosis ketiga vaksin Pfizer kepada orang berusia di atas 60 tahun, sekaligus Israel menjadi negara pertama di dunia yang melakukannya.

Tingkat penyebaran penyakit di antara orang yang divaksinasi berusia 60 tahun ke atas, yang dikenal sebagai tingkat reproduksi, mulai turun sekitar tanggal 13 Agustus 2021 lalu dan telah turun di bawah 1, yang menunjukkan bahwa setiap orang yang terinfeksi menularkan virus kepada kurang dari satu orang lainnya.

Tingkat reproduksi kurang dari 1 berarti wabah mereda. Menurut anggota tim ahli COVID-19 dari Hebrew University, Doron Gazit, menjelaskan bahwa peningkatan kasus orang yang divaksinasi sakit parah pada kelompok berusia 60 tahun ke atas dan lebih tua terus melambat hingga berhenti dalam 10 hari terakhir.

Sejak adanya varian Delta, Israel telah menerapkan kembali pemakaian masker di dalam ruangan, pembatasan pertemuan, dan meningkatkan pengujian cepat.

Kebijakan hidup dengan COVID-19 akan diuji pada bulan September 2021 ini, ketika sekolah dibuka kembali setelah liburan musim panas dan ketika musim liburan Yahudi dimulai, dengan keluarga berkumpul untuk merayakannya.

Baca Juga: Mahkamah Agung Israel akan Putuskan Nasib Warga Palestina

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya