Israel Selidiki Kecelakaan Tragedi Festival Yahudi April Lalu

Peristiwa ini sendiri terjadi sekitar akhir April 2021 lalu

Tel Aviv, IDN Times - Komisi Pemerintah Israel pada hari Minggu, 22 Agustus 2021, waktu setempat meminta untuk menyelidiki kecelakaan yang terjadi pada saat acara festival Yahudi di Gunung Meron. Peristiwa itu sendiri terjadi sekitar akhir April 2021 lalu.

Bagaimana awal ceritanya?

1. Menurut petugas yang bertanggung jawab, kecelakaan itu terjadi karena masalah keamanan 

Dilansir dari Aljazeera.com, sebuah panel yang dipimpin oleh mantan hakim Mahkamah  Agung Israel, Miriam Naor, memulai persidangan pada hari Minggu dengan kesaksian dari Kepala Polisi Distrik Utara, Shimon Lavi, yang juga merupakan petugas yang bertanggung jawab mengelola acara tersebut.

Lavi mengatakan perayaan festival Yahudi di Gunung Meron adalah acara tahunan paling signifikan bagi kepolisian Israel, yang membutuhkan sumber daya, perencanaan, dan persiapan yang luas.

Dia mengatakan karena masalah keamanan tidak ada batasan kehadiran di Gunung Meron, begitulah yang telah dilakukan selama 30 tahun terakhir. Menurutnya, setiap upaya untuk membatasi masuk dan memasang barikade dapat mengakibatkan kemacetan dan bencana yang jauh lebih besar.

Situs di Israel Utara diyakini sebagai tempat pemakaman orang bijak abad kedua yang terkenal, Rabi Shimon Bar Yochai.

Kompleks makam dan bangunan yang bersebelahan dikelola oleh Departemen Kementerian Agama Israel untuk tempat-tempat suci.

Para ahli telah lama memperingatkan bahwa kompleks Gunung Meron tidak cukup dilengkapi untuk menangani kerumunan besar yang berduyun-duyun ke sana selama liburan musim semi serta bahwa infrastruktur yang ada merupakan risiko keselamatan.

2. Menurut Lavi, dua minggu sebelum acara tersebut, Menteri Keamanan Publik Israel berencana mendesak PM Israel saat itu mengadakan perayaan tanpa batasan 

Israel Selidiki Kecelakaan Tragedi Festival Yahudi April LaluPeristiwa tragedi festival Yahudi di Gunung Meron, Israel, pada akhir April 2021 lalu. (Twitter.com/Quicktake)

Sekitar 2 minggu sebelum acara festival Yahudi dimulai, Menteri Keamanan Publik Israel saat itu, Amir Ohana, mengatakan kepadanya bahwa dia berencana untuk mendesak Perdana Menteri Israel saat itu, Benjamin Netanyahu, untuk mengadakan perayaan tanpa batasan meskipun situasi pandemi COVID-19.

Dia mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari berbagai kementerian pemerintah
Israel untuk mendesak agar jumlah kehadiran di lokasi dibatasi hingga maksimal 10 ribu orang.

Pihak kepolisian Israel sendiri tidak memiliki wewenang untuk membatalkan acara atau membatasi jumlah peserta yang hadir.

Sehari sebelum peristiwa terjadi, Lavi mengatakan dia mengadakan pertemuan dengan para ahli dan insinyur keselamatan acara tersebut dan mempertanyakan apakah ada sesuatu yang dapat merusak keselamatan acara itu.

Mereka menjawab bahwa satu-satunya adalah pembangunan yang dilakukan Hasidim
(kelompok Yahudi) pada malam sebelum acara.

Naor mempertanyakan mengapa tidak bencana serupa pada tahun-tahun sebelumnya dan Lavi menjawabnya tidak memiliki jawaban dan merasa kurang beruntung pada saat itu.

Dalam beberapa pekan terakhir, polisi telah memberikan ratusan dokumen kepada komisi untuk mendukung klaim mereka bahwa mereka tidak dapat mencegah bencana dan bahwa lembaga lain telah mengabaikan konstitusi ilegal di Gunung Meron selama bertahun-tahun.

Selain Naor, anggota komisi lainnya adalah Rabi Mordechai Karelitz (mantan Walikota Bnei Brak) dan Kepala Komando Selatan dan Direktorat Perencanaan, Mayjen. (res.) Shlomo Yanai.

Audiensi terbuka untuk umum dan juga disiarkan secara live streaming. Jaksa Agung Israel, Avichai Mendelblit, telah menangguhkan semua penyelidikan kriminal atas bencana itu sampai komisi tersebut menyelesaikan pekerjaannya.

Baca Juga: Israel Persiapkan Antisipasi Kerusuhan Jelang Pawai oleh Yahudi

3. Peristiwa tersebut telah menewaskan sebanyak 45 orang

Israel Selidiki Kecelakaan Tragedi Festival Yahudi April LaluSalah seorang warga Israel mengenang tragedi kecelakaan festival Yahudi yang terjadi pada akhir April 2021 lalu. (Twitter.com/JComm_NewsFeeds)

Peristiwa yang terjadi pada akhir April 2021 lalu telah menewaskan sebanyak 45 pria dan anak laki-laki, serta 150 orang lainnya mengalami luka-luka ketika mereka terjebak di lorong yang penuh sesak.

Beberapa hari setelah kejadian, kantor pengawas keuangan setempat sebelumnya telah mengeluarkan dua laporan yang memperingatkan risiko besar bagi orang-orang yang menghadiri festival.

Netanyaji telah menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas apa yang salah, tetapi dia belum menanggapi seruan untuk komisi penyelidikan negara yang akan memiliki kekuatan luas.

Salah satu bencana sipil terburuk di Israel terjadi ketika puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks berpartisipasi dalam festival Yahudi tahunan. Setelah upacara penyalaan api unggun, pria dan anak laki-laki yang telah berkumpul di tribun mulai menuju pintu keluar.

Saksi mata pada saat itu mengatakan beberapa dari mereka terpeleset di tangga di ujung lorong sempit dan mereka yang dibelakang mulai jatuh di atas mereka, sehingga menyebabkan mereka terlindas.

Dari korban tewas termasuk 4 warga Amerika Serikat, 1 warga Kanada, dan seorang mahasiswa seminari asal Argentina yang dimakamkan di Yerusalem.

Baca Juga: Perusahaan Israel Retas Ponsel Aktivis dan Jurnalis

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya