Israel: Vaksin Ketiga untuk Warga di Atas 60 Tahun

Ini akan menjadi negara pertama di dunia yang melakukannya

Tel Aviv, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengumumkan akan memberi vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warganya yang berusia 60 tahun ke atas. Hal ini akan membuat Israel menjadi negara pertama di dunia yang melakukannya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Syaratnya setidaknya 5 bulan lalu telah menerima vaksin kedua 

Israel: Vaksin Ketiga untuk Warga di Atas 60 TahunPerdana Menteri Israel, Naftali Bennett. (Instagram.com/naftalibennett)

Dilansir dari BBC, Perdana Menteri Israel dalam pernyataannya pada hari Kamis, 29 Juli 2021, waktu setempat mengatakan bahwa Israel akan menjadi negara pertama di dunia yang memberikan dosis ketiga vaksin COVID-19 kepada warganya yang berusia di atas 60 tahun. Mereka yang mendapatkan vaksin kedua setidaknya 5 bulan lalu akan memenuhi syarat untuk memperoleh vaksin ketiga produksi Pfizer yang akan dimulai pada hari Minggu, 1 Agustus 2021, ini. Presiden Israel, Isaac Herzog, yang akan berusia 61 tahun pada September 2021 ini, akan menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin ketiga ini pada hari Jumat, 30 Juli 2021, ini waktu setempat.

Dalam pidatonya, menurut Bennett fakta membuktikan bahwa vaksin itu aman dan fakta lainnya juga membuktikan bahwa vaksin melindungi terhadap morbiditas dan kematian parah, seperti vaksin flu yang perlu diperbarui dari waktu ke waktu, sama halnya dalam kasus ini. Keputusan itu datang pada saat meningkatnya kasus dan tanda-tanda bahwa kemanjuran vaksin akan berkurang dari waktu ke waktu. Bennett, yang saat ini berusia 49 tahun, mengatakan panggilan pertamanya setelah konferensi pers adalah kepada ibunya untuk membujuknya mendapatkan vaksin ketiga.

2. Pekan lalu, Kementerian Kesehatan Isarel memperkirakan vaksin itu hanya 41 persen efektif menghentikan infeksi simtomatik 

Israel: Vaksin Ketiga untuk Warga di Atas 60 TahunIlustrasi pemberian vaksin COVID-19. (Twitter.com/BostonDotCom)

Semenjak munculnya varian Delta, pihak Kementerian Kesehatan Israel telah dua kali melaporkan penurunan kemanjuran vaksin terhadap infeksi dan sedikit penurunan perlindungannya terhadap penyakit parah. Kampanye vaksin ketiga, dengan suntikan yang diberikan oleh organisasi pemeliharaan kesehatan, akan secara efektif mengubah Israel menjadi tempat pengujian untuk dosis ketiga sebelum mendapatkan persetujuan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA). Perusahaan Pfizer pada hari Rabu, 28 Juli 2021, lalu bahwa pihaknya merasa yakin orang membutuhkan dosis tambahan untuk menjaga perlindungan terhadap COVID-19 tetap tinggi.

Perusahaan mengatakan dapat mengajukan permohonan otorisasi darurat Amerika Serikat untuk suntikan ketiga pada awal Agustus 2021 ini. Sebuah panel ahli vaksinasi Israel sangat menyetujui kampanye vaksin ketiga di hari Rabu, 28 Juli 2021, malam lalu. Pekan lalu, pihak Kementerian Kesehatan Israel memperkirakan vaksin itu hanya 41 persen efektif dalam menghentikan infeksi simtomatik selama sebulan terakhir serta perlindungan terhadap penyakit parah tetap kuat di angka 91 persen.

Beberapa ahli telah mengkritik analisis Kementerian Kesehatan Israel karena kemungkinan bias yang dapat membelokkan data. Yang lain mengatakan Israel harus menunggu sedikit lebih lama untuk menerima lebih banyak informasi mengenai keamanan dan efektivitas dosis ketiga.

Baca Juga: MA Israel Tegakkan UU Israel Sebagai Negara Bangsa Yahudi

3. Berkat kampanye vaksinasi yang sukses, Israel mencabut hampir semua pembatasan COVID-19 pada musim semi ini 

Israel: Vaksin Ketiga untuk Warga di Atas 60 TahunSuasana di sekitar wilayah Tel Aviv, Israel. (Pixabay.com/OrnaW)

Lebih dari 57 persen dari 9,3 juta warga Israel telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 produksi Pfizer dan lebih dari 80 persen populasi di atas 40 tahun telah divaksinasi. Program vaksinasi memungkinkan Israel untuk membuka kembali ekonominya di depan negara-negara lain. Tetapi Israel telah melihat lonjakan kasus varian Delta baru, bahkan di antara orang-orang yang sudah divaksinasi. Bennett juga mendesak warga Israel yang tidak divaksinasi, terutama anak-anak muda yang masih ragu-ragu, untuk segera divaksinasi.

Berkat kampanye vaksinasi yang sukses, Israel mencabut hampir semua pembatasan COVID-19 pada musim semi ini. Tetapi dengan kasus-kasus baru yang kembali meningkat, negara tersebut telah mencoba untuk menghentikan penyebaran varian Delta yang sangat menular dengan memberlakukan kembali pembatasan pada acara pertemuan, memulihkan sistem "green pass" bagi orang divaksinasi untuk memasuki ruang tertutup tertentu, serta wajib mengenakan masker.

Jumlah kasus COVID-19 di Israel sampai hari Kamis, 29 Juli 2021, waktu setempat mencapai angka 869.063 kasus dengan rincian 6.466 kasus berakhir meninggal dunia serta 847.076 kasus berakhir sembuh. Di hari yang sama, Israel mengalami penambahan kasus sebanyak 1.823 kasus baru dengan rincian 4 kasus berakhir meninggal dunia. Untuk saat ini, Israel berada di urutan ke-34 jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

Baca Juga: Israel Bubarkan Salat, Bentrokan di Al-Aqsa Terjadi Jelang Idul Adha

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya