Jaksa Agung AS William Barr, Mundur dari Jabatannya

Hal ini diakibatkan oleh hasil akhir Pemilu Presiden AS

Washington, D.C, IDN Times - Jaksa Agung Amerika Serikat, William Barr, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada hari Senin, 14 Desember 2020, waktu setempat. Hal ini diakibatkan oleh hasil akhir Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 beberapa waktu lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pengumuman pengunduran diri Barr diumumkan oleh Donald Trump melalui akun media sosial Twitter miliknya

Dilansir dari BBC, William Barr mundur dari jabatannya sebelum perayaan Natal 2020 ini di mana masa jabatannya sendiri akan berakhir pada tanggal 20 Januari 2021 ini. Sebelumnya, ada ketegangan antara Barr dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, karena Barr sendiri memutuskan tak ada kecurangan yang terlihat pada hasil akhir Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 yang digugat oleh Trump bserta kuasa hukumnya. Tak hanya itu saja, Barr juga dikritik karena dinilai oleh Trump tidak mengungkapkan secara terbuka bahwa pihak Departemen Kehakiman Amerika Serikat sedang menyelidiki putra dari Joe Biden selama kampanye berlangsung.

Trump sendiri pada akhirnya mengumumkan pengunduran diri dari Barr melalui akun media sosial Twitter miliknya @realDonaldTrump dan Trump juga mengakui bahwa hubungannya dengan Barr sampai saat ini masih baik-baik saja. Ia juga mengakui Barr telah melakukan pekerjaannya sebagai Jaksa Agung Amerika Serikat dengan baik selama menjabat.

Barr juga melampirkan sebuah surat pengunduran dirinya yang dimulai dengan mengatakan bahwa dia menghargai kesempatan untuk memperbarui tinjauan Presiden atas tuduhan penipuan pemilih baru-baru ini oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan bagaimanapun gugatan ini akan terus diselidiki.

Dengan demikian, posisi Jaksa Agung Amerika Serikat akan diisi oleh wakilnya, Jeff Rosen, sebagai pejabat sementara. Seperti yang diketahui, Barr ternyata sudah pernah mengisi jabatan Jaksa Agung Amerika Serikat saat dibawah Presiden Amerika Serikat, George Bush, pada awal 1990an lalu.

2. Barr dikenal sangat loyal terhadap Trump hingga pada akhirnya hubungan keduanya sempat dikabarkan merenggang

Jaksa Agung AS William Barr, Mundur dari JabatannyaWilliam Barr berjabat dengan Donald Trump setelah dilantik sebagai Jaksa Agung Amerika Serikat pada bulan Februari 2019 lalu. (Instagram.com/thejusticedept)

Selama menjabat sebagai Jaksa Agung Amerika Serikat, Barr berulang kali memprioritaskan tujuan politik Trump sambil melanjutkan visinya sendiri tentang kekuasaan Presiden yang ekspansif. Langkahnya yang paling dikenal adalah Barr menyampaikan ringkasan dari laporan penasihat khusus, Robert Mueller, yang pada dasarnya membersihkan Trump dalam penyelidikan Rusia, yang mendapat teguran tajam dari Mueller sendiri. Saat menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat beberapa waktu lalu, Barr mendukung Trump dengan meluncurkan berbagai operasi di seluruh negeri memerangi kekerasan dan perdagangan narkoba.

Sayangnya, Barr justru mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait gugatan hasil akhir Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 yang menyatakan tak ada bukti kecurangan yang diajukan oleh Trump sehingga membuat hubungan antara Barr dengan Trump sempat dikabarkan merenggang. Trump sendiri pada akhirnya mengadakan pertemuan kontroversial di Gedung Putih dengan Barr setelah merasa frustrasi dengan pernyataan yang disampaikan oleh Barr saat itu. Menjelang pengunduran diri Barr, beberapa pejabat di Gedung Putih menahan Barr untuk tetap berada dalam jabatannya.

Baca Juga: Jaksa Italia Tuntut 4 Anggota Keamanan Mesir Atas Kasus Giulio Regeni

3. Para kritikus menilai Barr lebih sering mengesampingkan loyalitas terhadap negaranya

Jaksa Agung AS William Barr, Mundur dari JabatannyaWilliam Barr saat berpidato di depan publik pada bulan Februari 2020 lalu. (Instagram.com/thejusticedept)

Para kritikus sering menuduh Barr lebih sering mengesampingkan loyalitas terhadap bangsanya sendiri. Seperti yang dilakukan pada bulan April 2020 lalu di mana Barr mengadakan konferensi pers dan menawarkan pratinjau yang menyesatkan dari laporan Mueller. Dia juga menghilangkan deskripsi rincian laporan mengenai potensi hambatan keadilan oleh Trump dan secara keliru mengklaim Gedung Putih telah bekerja sama sepenuhnya.

Tak hanya itu saja, Barr juga melakukan intervensi terhadap kasus kriminal yang diajukan oleh orang-orang terdekat dari Trump sendiri, seperti Roger Stone dan Michael Flynn. Dia juga memprakarsai penyelidikan tentang asal-usul penyelidikan Rusia itu sendiri yang dipandang sebagai hal mendasar yang merusak pekerjaan Mueller dan timnya, sebuah upaya yang terus berlanjut. 

Baca Juga: Jaksa Italia Tuntut 4 Anggota Keamanan Mesir Atas Kasus Giulio Regeni

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya