Jelang Pertemuan Puncak Iklim, AS Kirim John Kerry ke Tiongkok

Menurut Kerry, kerja sama dengan Tiongkok sangat penting

Washington, D.C, IDN Times - Amerika Serikat mengirimkan utusannya, John Kerry, ke Tiongkok untuk mengajak ikut dalam pertemuan puncak iklim yang akan diselenggarakan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada pekan depan. Bagi Kerry, kerja sama dengan Tiongkok merupakan langkah yang sangat penting. Bagaimana awal ceritanya?

1. AS ingin Tiongkok berhenti membangun pembangkit listrik tenaga batu bara

Jelang Pertemuan Puncak Iklim, AS Kirim John Kerry ke TiongkokUtusan Amerika Serikat di bidang iklim, John Kerry. (Twitter.com/ClimateEnvoy)

Dilansir dari BBC, utusan Amerika Serikat, John Kerry, sedang dalam perjalanan menuju Shanghai, Tiongkok untuk mengajak Tiongkok ikut dalam pertemuan puncak iklim yang digelar pekan depan. Setelah pertikaian diplomatik besar di PBB, kedua belah pihak dapat bekerja sama untuk rencana pengurangan emisi secara drastis. Amerika Serikat juga ingin Tiongkok berhenti membangun pembangkit listrik tenaga batu bara serta menghentikan pendanaan usaha batu bara di luar negeri.

Kerry mengatakan kerja sama dengan Tiongkok sangat penting dalam memerangi krisis iklim dan dia berharap dapat menyelamatkan hubungan negara adidaya untuk memungkinkan kemajian pada KTT virtual oleh Biden pada tanggal 22-23 April 2021 ini. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa tanpa kesepakatan antara pembuat polusi terbesar di dunia, kecil kemungkinan untuk mencegah perubahan iklim yang berbahaya. Tak ada pihak yang secara resmi mengumumkan rencana induk iklimnya kepada PBB dan masing-masing berjuan untuk mendapatkan lebih banyak konsesi dari pihak lain.

2. Di Tiongkok, Kerry akan bertemu dengan Kepala Negosiator Tiongkok, Xie Zhenhua

Jelang Pertemuan Puncak Iklim, AS Kirim John Kerry ke TiongkokIlustrasi hubungan Amerika Serikat-Tiongkok. (Pixabay.com/mohamed_hassan)

Setelah tiba di Tiongkok, Kerry dijadwalkan bertemu dengan Kepala Negosiator Tiongkok, Xie Zhenhua, dalam pembicaraan yang mengarah pada Perjanjian Paris. Xi terpanggil dari masa pensiunnya pada bulan Februari 2021 lalu untuk mengulangi perannya sebagai utusan utama dalam bidang iklim dalam apa yang dipandang sebagai tanggapan atas penunjukkan Kerry. Xie dan Kerry bertemu selama putaran awal negosiasi iklim dan telah berhubungan sejak mengambil peran baru mereka.

Mereka juga muncul bersama selama konferensi virtual bulan Maret 2021 lalu yang dikenal sebagai Ministerial on Climate Action. Xi juga telah menyoroti perlunyan tindakan terhadap perubahan iklim yang mengikat Tiongkok pada target baru yang spesifik untuk mengurangi emisi. Sebelumnya, dia berjanji pada tahun 2020 lalu untuk mempercepat titik puncak emisi di Tiongkok, yang sebelumnya terjadi pada tahun 2030 ini serta untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 ini, yang berarti bahwa negara tersebut tidak akan mengeluarkan lebih banyak emisi daripada yang diambil dari atmosfer dengan teknik menanam pohon.

Baca Juga: Hadapi Tiongkok, Jepang Ajak Jerman Latihan Militer Gabungan

3. Kedua negara ini merupakan penghasil karbondioksida terbesar di dunia

Jelang Pertemuan Puncak Iklim, AS Kirim John Kerry ke TiongkokIlustrasi polusi udara. (Pixabay.com/marcinjozwiak)

Amerika Serikat dan Tiongkok merupakan kedua negara dengan penghasil karbondioksida terbesar di dunia, di mana Tiongkok bertanggung jawab atas sekitar 28 persen emisi gas rumah kaca global serta Amerika Serikat menyumbang 15 persen. Menurut Badan Energi Internasional, emisi Tiongkok naik sekitar 0,8 persen atau sekitar 75 juta ton pada tahun 2020 lalu sedangkan Tiongkok mengalami penurunan emisi karbondioksida tahunan lebih dari 10 persen di tahun yang sama atau hampir sekitar 500 juta ton.

Mantan Ketua Raksasa Minyak Tiongkok, CNOOC dan Sinopec, Fu Chengyu, mengatakan bahwa sebagai dua ekonom terbesar di dunia dan penghasil gas emisi karbondioksida, baik Tiongkok maupun Amerika Serikat memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan bagi komunitas internasional serta memberikan kontribusi yang lebih besar untuk memerangi perubahan iklim. Fu mengatakan kedua negara dapat bekerja sama dalam pembangkit listrik tenaga angin, matahari, dan hidrogen.

Baca Juga: Terus Ancam Taiwan, AS Beri Peringatan Keras ke Tiongkok

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya