JP Morgan Chase Putuskan Hubungan Kerja Sama Dengan Purdue Pharma

Hal ini berkaitan dengan krisis opioid di Amerika Serikat

New York, IDN Times - Raksasa perbankan di Amerika Serikat, JP Morgan Chase & Co., memutuskan hubungan kerja sama dengan perusahaan pembuat obat, Purdue Pharma. Putusnya kerja sama ini berkaitan dengan krisis opioid di Amerika Serikat.

1. Keputusan ini terjadi dimana perusahaan obat tersebut telah dituntut sebanyak ribuan tuntutan hukum

JP Morgan Chase Putuskan Hubungan Kerja Sama Dengan Purdue Pharmatwitter.com/hiphoptrendsnow

Dilansir dari Channelnewsasia.com, perusahaan perbankan JP Morgan Chase & Co telah memutuskan hubungan kerja sama dengan perusahaan obat, Purdue Pharma LP atas dugaan peran pembuat OxyContin dalam krisis opioid yang terjadi di Amerika Serikat. Hal ini justru memaksa Purdue Pharma LP mencari bank baru untuk mengelola pembayaran tunai dan tagihan. 

Langkah tersebut juga membuat JP Morgan Chase & Co telah menjauhkan diri dari Purdue dan pemiliknya yang kaya, keluarga Sackler, di tengah ribuan tuntutan hukum yang menuduh perusahaan Purdue Pharma LP mendorong obat penghilang rasa sakit yang membuat ketagihan di samping mengecilkan penyalahgunaan dan risiko overdosis.

Keputusan JP Morgan juga menggarisbawahi dorongan di antara bank-bank Amerika Serikat untuk menilai kembali hubungan mereka dengan klien dan industri dalam menanggapi kontroversi dan debat politik mengenai hal-hal seperti penahanan imigrasi dan penembakan massal.

2. Pihak Purdue Pharma LP sendiri telah membantah berkontribusi pada krisis opioid

JP Morgan Chase Putuskan Hubungan Kerja Sama Dengan Purdue Pharmatwitter.com/Reuters

Perusahaan Purdue Pharma LP menghadapi sekitar 2.000 tuntutan hukum dari tuduhan yang dibuat perusahaan Stamford, perusahaan yang berbasis di Conneticut. Keluarga Sacklers secara agresif telah memasarkan opioid dengan resep sementara yang dinilai menyesatkan. Negara bagian, kabupaten, dan kota di Amerika Serikat saat ini sedang mencari ganti rugi miliaran dolar Amerika Serikat sebagai ganti rugi untuk mengatasi kerugian dari penggunaan opioid.

Menurut data terbaru dari U.S. Centers for Disease Control and Prevention, hampir 400.000 orang telah meninggal setelah overdosis opioid antara 1999 hingga 2017. Ini adalah lebih dari setengahnya kematian disebabkan oleh obat penghilang rasa sakit yang diresepkan. Pihak Purdue Pharma LP telah membantah telah berkontribusi pada krisis opioid di Amerika Serikat dengan menunjuk pada label-label perusahaan obat Amerika Serikat.

Pemilik perusahaan Purdue Pharma LP berpendapat bahwa heroin dan fentanyl saat ini merupakan penyebab yang lebih signifikan dalam epidemi opioid. Akan tetapi, para ahli kesehatan mengatakan banyak orang beralih ke obat-obatan itu setelah pertama kali ketagihan obat penghilang rasa sakit yang diresepkan. 

Pada bulan Maret 2019 lalu, keluarga Sackler telah menyelesaikan 270 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp3,9 triliun dengan negara bagian Oklahoma. Sedangkan lusinan negara bagian lainnya juga mengajukan tuntutan hukum terhadap Purdue dan dalam beberapa kasus dari perusahaan tersebut yang memberikan kontribusi keuangan pada penyelesaian di Oklahoma meskipun mereka bukan terdakwa dalam kasus ini.

Seorang hakim di North Dakota pada awal bulan Mei 2019 menolak kasus negara bagian terhadap Purdue.

Baca Juga: Fakta-fakta Panasonic yang Putuskan Hubungan dengan Huawei

3. Beberapa museum, universitas, dan organisasi nirlaba telah menghindari sumbangan dari pihak perusahaan Purdue Pharma LP

JP Morgan Chase Putuskan Hubungan Kerja Sama Dengan Purdue Pharmatwitter.com/THEMMEXCHANGE

Beberapa museum, universitas, dan organisasi nirlaba lainnya sekarang menghindari sumbangan dari pihak perusahaan Purdue Pharma LP melalui pemiliknya, keluarga Sackler, yang dikenal memiliki sejarah panjang filantropi. Untuk JP Morgan, menjatuhkan Purdue adalah yang terbaru dalam serangkaian gerakan yang bertujuan untuk menghindari penangkal petir politik.

Pada bulan Januari 2019, JP Morgan mengatakan akan menghentikan pembiayaan operator penjara swasta, yang telah menjadi target protes atas peran mereka dalam menahan imigran mereka yang tidak berdokumen. Rekan-rekannya telah membuat gerakan serupa. Pada bulan Maret 2019, CEO Walls Fargo & Co saat itu, Tim Sloan, mengatakan kepada panel kongres bank keluar dari hubungan dengan operator penjara swasta.

Baca Juga: Google dkk Hentikan Kerja Sama, Nasib Huawei di Ujung Tanduk?

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya