Jumlah Migran di Perbatasan AS-Meksiko Capai Rekor Tertinggi

Meski demikian, jumlah migran anak cenderung menurun

Washington, D.C, IDN Times - Jumlah migran di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko telah mencapai rekor tertinggi dalam lebih dari 20 tahun terakhir. Meski demikian, jumlah migran anak tanpa pendamping justru cenderung menurun. Bagaimana awal ceritanya?

1. Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan telah menangkap sebanyak 180.034 migran 

Jumlah Migran di Perbatasan AS-Meksiko Capai Rekor TertinggiJumlah migran di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko telah mencapai rekor tertinggi dalam 20 tahun terakhir. (Twitter.com/tammytabby)

Dilansir dari BBC, jumlah migran yang tidak berdokumen lengkap mencapai perbayasan Amerika Serikat-Meksiko telah mencapai rekor tertinggi dalam lebih dari 20 tahun terakhir sebagai tanda terbaru dari krisis kemanusiaan yang dihadapi oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (CBP) mengatakan telah menangkap sebanyak 180.034 migran dan sebagian besar merupakan berusia dewasa lajang pada bulan Mei 2021 lalu. Jumlah tersebut naik sedikit dari angka 178.854 pada bulan April 2021 lalu dan 172 ribu pada bulan Maret 2021 lalu.

Itu adalah total bulanan terbesar sejak April 2000 lalu dengan peningkatan jumlah yang datang dari luar Amerika Tengah. Ini termasuk negara-negara seperti Ekuador, Venezuela, Kuba, Haiti, dan bahkan beberapa negara di Afrika. Jumlah anak tanpa pendamping dari Amerika Tengah cenderung menurun menjadi 10.765 migran pada bulan Mei 2021 lalu dibandingkan dengan angka 13.940 migran pada bulan April 2021 lalu.

2. Wakil Presiden AS, Kamala Harris, menghadapi tekanan untuk mengunjungi perbatasan AS-Meksiko  

Jumlah Migran di Perbatasan AS-Meksiko Capai Rekor TertinggiWakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, berkunjung ke Meksiko membahas masalah migrasi. (Instagram.com/vp)

Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, telah menghadapi tekanan untuk mengunjungi perbatasan Amerika Serikat-Meksiko, saat ia mencoba untuk mengatasi rekor lonjakan migrasi. Harris berselisih dengan seorang jurnalis yang bertanya mengenai alasan dia tidak pergi ke perbatasan selatan Amerika Serikat. Pada kunjungan ke Meksiko pada hari Selasa, 8 Juni 2021, waktu setempat, dia mengatakan bahwa Amerika Serikat bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.

Harris bersama Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, mengatakan adalah kepentingan kedua negara untuk mengatasi akar penyebab migrasi. Staf Wakil Presiden Amerika Serikat awalnya mengatakan perbatasan adalah bagian dari portofolio Harris ketika Biden menugaskannya pada bulan Maret 2021 lalu untuk membendung migrasi dari Amerika Latin, akan tetapi para stafnya baru-baru ini berusaha menjauhkannya dari krisis politik yang beracun. Sementara jajak pendapat publik belum lama ini menunjukkan pandangan yang umumnya menguntungkan mengenai kebijakan pemerintahan Biden tentang ekonomi dan pandemi serta penanganannya terhadap krisis imigrasi yang terbukti kurang populer.

Pernyataan Harris datang pada akhir kunjungan selama 2 hari ke Guatemala dan Meksiko, di mana dia bertemu dengan para pemimpin kedua negara dalam upaya untuk meningkatkan hubungan diplomatik serta membantu membendung migrasi yang tidak berdokumen ke Amerika Serikat. Mengakhiri perjalanannya pada hari Selasa, 8 Juni 2021, waktu setempat, Harris bertemu Lopez Obrador secara pribadi selama lebih dari 1 jam. Belum diketahui apakah dia mendorong Presiden Meksiko untuk berbuat lebih banyak dalam menahan para migran dalam perjalanan ke Amerika Serikat.

Sebelumnya, orang nomor satu di Meksiko ini telah menyalahkan pemerintahan Biden karena menyebabkan lonjakan rekor migrasi yang tidak berdokumen.

Baca Juga: Kapal Migran Tenggelam, Mayat Terdampar di Pantai Libya

3. Upaya Harris dalam membahas masalah migrasi justru mendapatkan tentangan dari partainya sendiri 

Jumlah Migran di Perbatasan AS-Meksiko Capai Rekor TertinggiWakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, membahas masalah migrasi dengan Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador. (Instagram.com/vp)

Kritikus di seluruh spektrum politik mengatakan pernyataan Harris di Guatemala pada hari Senin, 7 Juni 2021, lalu bertentangan dengan janji pemerintahan Biden untuk mengantarkan pendekatan yang lebih manusiawi mengenai migrasi. Saat mencalonkan diri sebagai Presiden pada tahun 2019 lalu, Harris mengecam Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, karena menolak imigran yang tidak berdokumen di perbatasan. Pernyataan Harris pada hari itu memberikan umpan bagi para kritikus dari Partai Republik, tetapi mereka juga memicu teguran langka dari anggota sayap kiri partainya sendiri.

Anggota Kongres Demokrat dari New York City, Alexandria Ocasio-Cortez, menyebut pernyataan itu mengecewakan. Menurutnya, mencari suaka di perbatasan Amerika Serikat manapun adalah metode kedatangan yang 100 persen legal serta Amerika Serikat telah menghabiskan puluhan tahun berkontribusi pada perubahan rezim dan destabilisasi di Amerika Latin. Ia juga menambahkan pihaknya tidak dapat membantu membakar rumah seseorang dan kemudian menyalahkan mereka karena melarikan diri.

Rekan-rekan anggota kelompok ultraliberalnya yang dikenal sebagai Squad juga mengkritik Harris. Anggota Kongres lainnya dari Minnestoa, Ilhan Omar, mengatakan hak untuk mencari suaka tidak hanya dilindungi secara hukum dan ini adalah HAM universal yang mendasar. Begitu juga dengan anggota Kongres dari Michigan, Rashida Tlaib, yang menilai seluruh pendekatan tinggal di sana dan kehilangan nyawa ini bukanlah bagaimana negara Amerika Serikat akan mempromosikan sistem imigrasi yang lebih manusiawi dan adil.

Mengenai kritikan tersebut, Harris menjelaskan bahwa ia sangat jelas karena pihaknya harus berurusan dengan akar masalahnya itu adalah harapannya selama ini.

Baca Juga: Kamala Harris Minta Migran Guatemala Jangan Datang ke AS

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya