Kabur Dari Keluarganya, Wanita Arab Saudi Ini Ditahan di Bangkok

Kisah wanita tersebut justru menjadi viral akhir-akhir ini

Bangkok, IDN Times - Wanita Arab Saudi bernama Rahaf Mohammed Al Qunun ini menjadi viral setelah kisahnya yang memutuskan melarikan diri dari keluarganya dan kini telah ditahan di bandara Bangkok. Ia merasa putus asa selama ditahan di sana. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ia merasa khawatir akan mengalami penyiksaan jika kembali ke keluarganya

Kabur Dari Keluarganya, Wanita Arab Saudi Ini Ditahan di Bangkoktwitter.com/rahaf84427714

Dilansir dari Buzzfeednews.com, kisah yang diceritakan oleh Rahaf Mohammed Al Qunun menjadi viral setelah memohon bantuan lewat media sosial, Twitter, dengan mengatakan bahwa dia ditahan setelah mencoba melarikan diri dari keluarganya yang berada di Arab Saudi. Wanita berusia 18 tahun ini mengatakan pihak berwenang di bandara utama Bangkok dan memaksanya kembali ke keluarganya. Akan tetapi, ia justru merasa ketakutan saat dipaksa kembali ke tempat asalnya.

Sebelumnya, ia berusaha untuk terbang ke Australia dan pesawat yang ia naiki berhenti di Bangkok pada hari Sabtu, 5 Januari 2019, malam waktu setempat dan disambut oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Arab Saudi. Ia mengklaim paspor miliknya telah disita dan dia dicegah bepergian jauh, meskipun ia mengatakan memiliki visa yang valid dan lengkap. 

Wakil Direktur HAM di Timur Tengah, Michael Paige, berkomentar atas kejadian yang menimpa Qunun ini. "Perempuan Arab Saudi yang melarikan diri dari keluarga mereka dapat menghadapi kekerasan hebat dari kerabat, perampasan kebebasan, dan kerugian serius lainnya jika dipaksa kembali atas kehendak mereka. Pihak berwenang Thailand harus segera menghentikan deportasi apa pun, dan mengizinkannya melanjutkan perjalanannya ke Australia atau mengizinkannya tetap di Thailand untuk mencari perlindungan sebagai pengungsi," ungkap pernyataan dari Michael Paige seperti yang dikutip dari Buzzfeednews.com.

2. Ternyata ia baru-baru ini memutuskan pindah agama

Kabur Dari Keluarganya, Wanita Arab Saudi Ini Ditahan di Bangkoktwitter.com/Liam_Cochrane

Ternyata, Qunun belum lama ini sudah meninggalkan agamanya sendiri. Tak hanya itu saja, menurut Kepala Imigrasi Thailand, Surachate Hakparn, mengatakan bahwa Qunun lolos dari pernikahan yang sejatinya merupakan perjodohan dari orang tuanya. "Dia tidak punya dokumen lebih lanjut seperti tiket pulang atau uang.

"Dia melarikan diri dari keluarganya untuk menghindari pernikahan dan dia khawatir dia mungkin dalam kesulitan kembali ke Arab Saudi. Kami mengirim pejabat untuk merawatnya sekarang," ungkap pernyataan dari Surachate Hakparn seperti yang dikutip dari Buzzfeednews.com.

Akan tetapi, Qunun justru membantah pernyataan tersebut lewat akun Twitter miliknya dengan mengatakan bahwa keluarganya berbohong dan bahwa ini tidak pernah terjadi. Sebaliknya, Qunun justru merasakan pelecehan fisik dan psikologis dari keluarganya sendiri. Surachate menilai penderitaan yang dialami oleh Qunun ini merupakan masalah keluarga dan telah berusaha menghubungi Kedutaan Besar Arab Saudi untuk berkoordinasi.

Di akun Twitter, ia mengakui bahwa visanya ditolak bahkan dia masih memiliki paspornya serta ditahan. Biro imigrasi sampai saat ini tidak dapat mengizinkannya masuk ke negaranya tanpa rencana bepergian atau kegiatan apa pun di Thailand. Wakil Direktur HAM Asia, Phil Robertson, menyebut langkah yang diambil pihak berwenang Thailand sungguh tidak berperasaan.

"Sulit untuk memahami kurangnya perhatian Thai Immigration yang tak berperasaan untuk Haraf al-Qunan. Komisaris 'Lelucon Besar' mengatakan itu adalah masalah keluarga, tetapi jika ayahnya membunuhnya, yang bertanggung jawab untuk mengirimnya ke jalan yang berbahaya & mengabaikan permintaan suaka nya?" ungkap pertanyaan dari Phil Robertson seperti yang dikutip dari Buzzfeednews.com.

3. Kasus serupa juga pernah terjadi di Filipina

Kabur Dari Keluarganya, Wanita Arab Saudi Ini Ditahan di Bangkokbreitbart.com

Kejadian serupa juga pernah terjadi di Filipina, dimana seorang wanita Arab Saudi bernama Dina Ali Lasloom dihentikan di Filipina saat mencoba kabur dari keluarganya pada bulan April 2017 setelah kabur dari keluarganya sendiri. Seorang pejabat keamanan maskapai penerbangan mengatakan kepada para aktivis bahwa Lasloom yang berusia 24 tahun ini berteriak dan memohon bantuan ketika para pria menggendongnya dengan menutup mulut menggunakan lakban serta mengikatkan bagian kaki dan tangan. 

Sebelumnya, Lasloom menggunakan ponsel milik turis Kanada yang juga berada di sana untuk mengirim sebuah pesan. Belum diketahui nasib dari Lasloom sampai saat ini.

Baca Juga: Raja Salman Turunkan Jabatan Menlu Arab Saudi, Adel Al Jubeir

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya