Karena Gambar Palsu di Twitter, Australia Tuntut Tiongkok Minta Maaf

Pemerintah Australia menilai ini merupakan cara tak pantas

Canberra, IDN Times - Pemerintah Australia menuntut Tiongkok untuk meminta maaf atas gambar yang ditampilkan oleh pemerintah Tiongkok lewat cuitannya di media sosial Twitter. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menilai cara ini merupakan cara yang paling menjijikkan. Bagaimana awal ceritanya?

1. Tiongkok menuding pasukan militer Australia telah membunuh seorang anak di Afghanistan

Dilansir dari BBC, Australia meminta Tiongkok untuk segera meminta maaf terkait postingan yang dibuatnya melalui media sosial Twitter dengan menuding pasukan militer Afghanistan telah membunuh 1 orang anak di Afghanistan. Cuitan itu muncul karena hubungan antara Australia dengan Tiongkok sedang mengalami ketegangan politik. Pada awal bulan November 2020 lalu, sebuah laporan menemukan bahwa sebanyak 25 tentara Australia diketahui telah membunuh 39 warga sipil di Afghanistan antara tahun 2009 hingga 2013 lalu.

Morrison juga tak lupa mengingatkan Tiongkok bahwa saat ini negara-negara lain di seluruh dunia sedang mengawasi tindakannya terhadap Australia. Hubungan bilateral antara kedua negara ini diketahui cepat memburuk pada tahun ini setelah Australia memimpin seruan untuk menyelidiki asal-usul virus COVID-19 dan diskusi yang sedang berlangsung tentang dugaan campur tangan Tiongkok dalam urusan Australia. 

2. Pihak Kementerian Luar Negeri Tiongkok justru menolak untuk meminta maaf kepada Australia

Karena Gambar Palsu di Twitter, Australia Tuntut Tiongkok Minta MaafJuru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, setelah mendengar kabar keterlibatan Australia yang menewaskan para warga sipil di Afghanistan. (Twitter.com/zlj517)

Pihak Kementerian Luar Negeri Tiongkok belum lama ini menolak untuk meminta maaf kepada Australia atas cuitan yang dibuatnya dan pihaknya justru bersikeras untuk meminta Australia untuk meminta maaf kepada Afghanistan atas perbuatan yang dilakukannya. Cuitan yang dibuat oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, menyita perhatian baru-baru ini atas cuitan yang dibuatnya pada hari Senin, 30 November 2020, pagi waktu setempat.

Pada konferensi pers yang digelar rutin hari ini, Zhao Lijian justru memilih tidak hadir dan Direktur Departemen Informasi Kementerian Tiongkok, Hua Chunying, justru menggandakan cuitan yang dibuat Zhao Lijian. Hua mengatakan para pasukan militer Australia telah melakukan "kejahatan serius" dengan merinci beberapa temuan yang lebih gamblang sehingga membuatnya untuk meminta Australia meminta maaf. 

Baca Juga: Tiongkok Terapkan Antidumping untuk Impor Anggur Australia

3. Tiongkok sebelumnya menghentikan impor daging sapi dari Australia

Karena Gambar Palsu di Twitter, Australia Tuntut Tiongkok Minta MaafPerdana Menteri Australia, Scott Morrison, saat sedang mengerjakan tugas kenegaraan. (Twitter.com/ScottMorrisonMP)

Beberapa minggu lalu, Tiongkok telah menghentikan impor daging sapi, anggur dan jelai dari Australia dan Tiongkok sendiri telah memberlakukan serangkaian pukulan telak di bidang ekonomi Australia. Bahkan, Australia menggambarkan Tiongkok sebagai pemaksaan ekonomi. Tak hanya itu saja, Kedutaan Besar Tiongkok di Australia mengedarkan daftar rincian ke media lokal yang menguraikan 14 bidang kebijakan di mana mereka mengatakan Australia telah bertindak dengan cara yang memperburuk hubungan kedua negara.

Tak hanya itu saja, Australia juga telah memblokir beberapa proyek investasi Tiongkok dengan melarang perusahaan teknologi Tiongkok, Huawei, dari tender 5G dan campur tangan yang tak henti-hentinya dalam urusan internal Tiongkok. Australia sendiri mengatakan tidak akan mengubah posisi kebijakannya. Inilah yang membuat awal mula hubungan kedua negara memburuk hingga saat ini.

Baca Juga: Ingin Buat Peternakan Buaya Terbesar di Australia, Hermès Dikecam

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya