Karena Pelecehan Seksual, 6 Pejabat Federasi Afghanistan Dinonaktifkan

Kasus ini menggemparkan sepakbola Afghanistan

Afghanistan, IDN Times - Kasus pelecehan seksual yang menimpa para pesepakbola wanita Afghanistan telah berada di titik kesimpulan. Sebanyak 6 pejabat Federasi Sepakbola Afghanistan, termasuk pimpinannya telah dinonaktifkan oleh pihak Kejaksaan Agung Afghanistan. Kasus ini sendiri menggemparkan sepakbola Afghanistan. Bagaimana awal ceritanya?

1. Presiden Afghanistan yang langsung memerintahkan Kejaksaan Agung melakukan penyelidikan

Karena Pelecehan Seksual, 6 Pejabat Federasi Afghanistan Dinonaktifkantoday.ng

Dilansir dari Channelnewsasia.com, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, memerintahkan  pihak Kejaksaan Agung untuk melakukan tindakan menyeluruh ke dalam masalah kasus pelecehan seksual oleh para pejabat Federasi Sepakbola Afghanistan terhadap beberapa pemain sepakbola wanita Afghanistan. Kasus ini mencuat sejak dimuat di salah satu media di Inggris. Kejaksaan Agung justru menonaktifkan 6 pejabat, termasuk pimpinan Federasi Sepakbola Afghanistan, Keramuddin Keram, atas tuduhan pelecehan seksual dan fisik yang diputuskan pada hari Minggu, 9 Desember 2018.

"Kantor kejaksaan agung telah menghentikan presiden federasi sepakbola, wakilnya, sekretaris jenderal federasi, kepala kiper dan kepala koordinator provinsi. Untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh, mengumpulkan bukti dan untuk memastikan keadilan, tim jaksa memutuskan untuk menonaktifkan orang-orang ini,," ungkap juru bicara Kejaksaan Agung Afghanistan, Jamshid Rasuli, seperti yang dikutip dari Channelnewsasia.com.

2. Mantan pelatih timnas wanita Afghanistan menilai positif putusan yang dihadapi mereka

Karena Pelecehan Seksual, 6 Pejabat Federasi Afghanistan Dinonaktifkantheguardian.com

Mantan pelatih timnas sepakbola wanita Afghanistan, Kelly Lindsey, mengapresiasi putusan tersebut. "Selama bertahun-tahun saya telah mendengarkan cerita tentang bagaimana para pemain wanita diperlakukan di Afghanistan, melihat serta mendengar perbedaan dalam suara para pemain kami. Saya telah melihat bagaimana orang-orang ini telah menghancurkan ikatan, kepercayaan, dan persatuan para wanita ini yang dibangun bersama melalui kerja tim. Untuk setiap langkah ke depan, kami melewati langkah putus asa di tangan orang-orang ini.

Saya berhenti di jalur saya ketika saya melihat berita dan merasakan sekali dalam kehidupan para pemain wanita ini, mereka dapat melihat bahwa persatuan dapat mengangkat mereka dari keputusasaan. Bahwa suara mereka akhirnya terdengar dan semoga misi mereka yang lebih besar untuk membantu semua wanita dan anak-anak Afghanistan memiliki suara dan mewujudkan impian mereka," ungkap pernyataan Kelly Lindsey seperti yang dikutip dari The Guardian. Salah satu pemain sepakbola Afghanistan, Mina Ahmadi, mengaku kagum mendengar kabar ini setelah ia dikeluarkan tidak terhormat dari timnas Afghanistan.

"Saya kagum ketika saya melihat berita itu. Ketika kami memulai seluruh gerakan ini, saya berharap perubahan mendasar tetapi karena begitu banyak orang sebelum kami mencobanya juga, saya tidak yakin apakah kami akan didengar. Kenyataannya begitu banyak orang bergabung dengan kami dalam perjuangan kami dan kami dengan jujur ​​membawa beberapa perubahan hanya membuat saya merasa sangat bangga. Saya bangga mengetahui begitu banyak pejuang perempuan untuk keadilan dan saya hanya berharap ini adalah awal dari masa depan yang lebih baik dan cerah bagi negara kita. Merupakan kehormatan terbesar untuk menjadi bagian dari misi ini dan untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa anda harus menaikkan suara ketika anda diperlakukan dengan salah," ungkap pengakuan Mina Ahmadi yang dikutip dari The Guardian.

3. Ada seorang mantan kapten timnas Afghanistan yang memilih melarikan diri karena adanya ancaman

Karena Pelecehan Seksual, 6 Pejabat Federasi Afghanistan Dinonaktifkantwitter.com/Gurpree46492633

Seorang mantan kapten timnas Afghanistan, Khalida Popal, mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan setelah dirinya berbicara mengenai diskriminasi yang dihadapi oleh para pemain wanita Afghanistan. Hal ini dikarenakan para pejabat Federasi Sepakbola Afghanistan kerap bertindak senonoh terhadap para pemainnya. Popal sendiri akhirnya melarikan diri dari negaranya sendiri.

Juru bicara Federasi Sepakbola Afghanistan, Safi Sadab, mengatakan pihak federasi siap bekerja sama dalam proses penyelidikan. Tak ketinggalan, badan sepakbola dunia, FIFA, juga turut menyelidiki kasus ini sedangkan perusahaan olahraga asal Denmark, Hummel, langsung membatalkan sponsorship dengan timnas Afghanistan karena dugaan pelecehan seksual.

Afghanistan sedang dalam gencarnya mempromosikan sepakbola wanita dan sejak 4 tahun lalu telah diluncurkan kompetisi Liga Sepakbola Wanita Afghanistan yang berjalan secara bersamaan dengan kompetisi sepakbola pria. Pada tahun 2017 lalu, timnas sepakbola wanita Afghanistan sementara dihentikan karena masalah dana.

Baca Juga: Menpora Minta Federasi Internasional Judo Kaji Aturan Hijab 

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya