Kasus Pemerkosaan & Pembunuhan di India Berakhir dengan Pertikaian Agama

Kejadian tersebut tepatnya terjadi di India bagian utara

New Delhi, IDN Times - Sebuah kasus pemerkosaan kembali terjadi di India. Kali ini terjadi di India Utara, tepatnya daerah Jammu dan Kashmir. Seorang anak 8 tahun diperkosa serta dibunuh saat itu.

Mendengar kejadian tersebut, warga sekitar bahkan ada yang menghubung-hubungkan dengan pertikaian agama. Bagaimana awal ceritanya?

1. Anak tersebut berasal dari komunitas Bakarwals

Kasus Pemerkosaan & Pembunuhan di India Berakhir dengan Pertikaian Agamatwitter.com/SantiagoTimes

Dilansir dari CNN, kasus pemerkosaan yang disertai pembunuhan itu menggemparkan India. Terutama di daerah Jammu dan Kashmir, yang berada di India Utara. Seorang anak berusia 8 tahun menjadi korban dari kasus kriminal tersebut.

Anak tersebut berasal dari Komunitas Muslim yang dikenal dengan Bakarwals dan memancing warga sekitar, yang menghubung-hubungkan dengan masalah pertikaian agama. Saat itu, anak tersebut ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di sebuah hutan daerah Himalaya.

Pada kejadian tersebut, korban diduga dibawa ke sebuah kuil, di mana pada saat itu dibius dan disekap selama 5 hari. Selama dalam penyekapan, korban selalu diperkosa berulang kali oleh beberapa pria yang berbeda, sebelum akhirnya dibunuh dan dibuang pada pertengahan Januari lalu.

Untungnya, polisi setempat langsung menangkap 8 pria yang diduga merupakan pelaku di balik kasus kriminal ini. Parahnya, semua pelaku merupakan penduduk mayoritas di India.

Ketegangan semakin memuncak ketika terjadi protes keras dilakukan di depan pengadilan. Para demonstran menuntut keadilan serta melakukan demo anarkis di hadapan polisi yang berjaga. Mereka menuntut para terdakwa dihukum seberat-beratnya atas perbuatan yang mereka lakukan.

Kelompok Nasionalis Hindu sayap kanan yang dikenal dengan Dewan Kesatuan Hindu menuntut Biro Pusat Investigasi (CBI) untuk mengambil alih kasus ini. "Kami ingin penyelidikan CBI. Investigasi tidak berdasarkan fakta yang benar. Korban dan terdakwa terikat dengan agama," ungkap BS Slathia, seorang pihak dari Dewan Kesatuan Hindu.

2. Ketegangan di daerah Kashmir dan sekitarnya

Kasus Pemerkosaan & Pembunuhan di India Berakhir dengan Pertikaian Agamatwitter.com/amu_network

Insiden itu terjadi di kota kecil Kathua, wilayah selatan Jammu, di mana umat Hindu membentuk mayoritas penduduk. Bagian utara negara bagian ini terdiri dari bagian India, dikelola di wilayah sengketa Kashmir, yang didominasi oleh Muslim.

Komunitas nomaden itu secara tradisional telah berpindah antara dua daerah, bepergian ke Jammu dengan ternak mereka selama bulan-bulan musim dingin, sebelum kembali ke wilayah Kashmir ketika salju mencair di musim semi.

Praktik ini telah berlangsung selama beberapa generasi. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, para pengembara telah menghadapi permusuhan yang meningkat dari penduduk Hindu di wilayah tersebut, yang mengklaim mereka melanggar batas atas tanah mereka.

Dalam membenarkan pembelaan Dewan Kesatuan Hindu terhadap terdakwa, Vijay Sharma, pemimpin dewan, mengklaim pemerintah negara bagian telah mengambil sikap lunak terhadap populasi minoritas Muslim di wilayah itu.

Jumlah Muslim telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, karena kedatangan beberapa ribu pengungsi Rohingya dari Myanmar.

"Kami sudah menjadi negara yang sensitif dan mereka [Muslim] adalah ancaman dan populasi mereka meningkat," kata Sharma, menambahkan bahwa kasus itu kompleks dan "campuran empat atau lima masalah yang menyangkut seluruh negara."

Polisi, bagaimanapun, mempertahankan bahwa mereka memiliki bukti konkret terhadap terdakwa, yang mereka tuduh merencanakan penculikan anak perempuan itu sebagai cara menakut-nakuti para nomaden, yang didominasi Muslim untuk mengosongkan wilayah tersebut.

3. Adanya campur tangan politik dalam kasus ini

Kasus Pemerkosaan & Pembunuhan di India Berakhir dengan Pertikaian Agamatwitter.com/amu_network

Campuran volatile telah mengambil sisi politik dalam beberapa hari terakhir, sebagai kemarahan atas kasus itu terjadi, yang memunculkan keluhan yang lama dalam komunitas Hindu dan Muslim. Upaya rumit untuk menenangkan situasi, anggota lokal dari Partai Bhartiya Janata (BJP) beraliran nasionalis, yang dipimpin oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi, telah menyatakan kehilangan kepercayaan terhadap polisi Jammu.

"Apakah tidak ada pejabat polisi Hindu lokal yang mampu? Perempuan itu Muslim dan para penyelidiknya Muslim," kata Rakesh Singh, seorang pemimpin lokal BJP. Singh bersikeras bahwa orang-orang yang ditangkap tidak bersalah dan bahwa penyelidikan terpisah harus dilakukan.

Di tengah kontroversi, telah ada panggilan untuk Modi untuk berbicara tentang masalah ini. Pada hari Kamis, VK Singh, seorang Menteri Muda Luar Negeri di pemerintahan Modi, berjanji korban tidak akan ditolak rasa keadilan.

Partai-partai oposisi telah membahas BJP karena tidak cukup, dengan Rahul Gandhi, pemimpin Kongres Nasional India, memimpin acara malam lilin menyala di New Delhi yang digelar Kamis malam untuk keadilan dalam kasus ini, dan kasus perkosaan yang sedang berlangsung lainnya di Uttar Pradesh.

Pemerintah negara bagian Jammu dan Kashmir, yang dipimpin oleh Menteri Utama, Mehbooba Mufti, secara tegas membantah tuduhan, bahwa prosedur yang tepat telah dikesampingkan selama penyelidikan. Partai yang dipimpin Modi adalah bagian dari pemerintah negara bagian setempat, dilansir dari Bbc.com dan Indiatimes.com.

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya