Kasus Penembakan di Lyon, Tersangka Akui Hanya Masalah Pribadi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lyon, IDN Times - Sebuah fakta baru mengenai kasus penembakkan di Lyon, Perancis mengemukakan bahwa tersangka pelaku penembakkan terhadap pastor di salah satu Gereja Orthodoks mengakui hanya didasari masalah pribadi. Kejadian ini sendiri terjadi pada tanggal 31 Oktober 2020 lalu yang sempat menggemparkan Perancis saat itu. Bagaimana awal ceritanya?
1. Istri pelaku penembakan diketahui telah berselingkuh dengan korban penembakan
Dilansir dari BBC, seorang tersangka penembakkan di Lyon akhirnya berbicara motif peristiwa tersebut dengan mengakui bahwa istrinya telah berselingkuh dengan korban, yang tak lain adalah pastor Gereja Ortodoks, Nikolaos Kakavelakis. Ia akhirnya berbicara setelah korban bangkit dari koma selama beberapa hari setelah kejadian. Awalnya, peristiwa ini sendiri dikhawatirkan merupakan kelanjutan dari seranga-serangan yang terjadi di Perancis beberapa waktu lalu.
Pelaku yang diketahui berasal dari negara Georgia ini telah ditangkap di rumahnya pada hari Jumat, 6 November 2020, waktu setempat di Lyon, Perancis. Ia juga mengakui tidak bermaksud membunuh pastor tersebut yang diketahui berselingkuh dengan istrinya. Pastor yang juga korban penembakan tersebut sebelumnya memutuskan mundur dari Gereja Ortodoks sebulan sebelum kejadian.
2. Kronologi kejadian penembakkan saat itu
Editor’s picks
Kronologi kejadian tersebut bermula di mana tersangka telah menembakkan pastor sebanyak 2 kali menggunakan senapan yang dibawa dari rumahnya. Saat ditembak, ia dan pastor di dalam gereja dalam keadaan terkunci sehingga setelah kejadian, tersangka langsung kabur ke rumahnya dan berharap kejadian ini tak diketahui oleh warga sekitar. Sayangnya, kejadian tersebut diketahui dengan cepat dan pastor tersebut sejak saat itu koma di tempat kejadian hingga akhirnya sadar beberapa hari kemudian.
Usai insiden tersebut, pihak jaksa penuntut langsung menyelidiki insiden serius dan beberapa tempat di lokasi kejadian dijaga dengan ketat. Sejak saat itu juga, Perancis dalam keadaan status siaga tinggi setelah serangan yang terjadi di Nice dan Avignon pada pekan sebelumnya.
Baca Juga: Apa Saja yang Sudah Terungkap dari Teror Penembakan di Wina?
3. Kasus-kasus serupa sudah seringkali terjadi di Perancis sebelumnya
Kasus-kasus serupa sebenarnya sudah seringkali terjadi di Perancis sebelumnya, seperti pada tahun 2016 lalu di manaperistiwa serupa terjadi saat pembunuhan seorang pastor di Saint-Etienne-du-Rovray oleh kelompok ekstrimisme. Apalagi saat ini ditambah dengan kasus pembunuhan terhadap seorang guru di Perancis yang menjadi awal mula kekacauan di Perancis hingga saat ini.
Peristiwa tersebut membuat Presiden Perancis, Emmanuel Macron, mengecam tindakan-tindakan terorisme yang terjadi di negaranya. Usai pernyataan dari Macron, serangan demi serangan di Perancis semakin bertambah hingga pada akhirnya mengerahkan para pasukan keamanan untuk menjaga ketat dari serangan-serangan yang tidak diharapkan.
Baca Juga: Prancis Kembali Mencekam Usai Penembakan Pendeta Yunani di Gereja
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.