Kesal Dikritik, Pemerintah China Larang Warga Bahas Penanganan COVID

Belasan ribu akun medsos melanggar, seribu ditutup permanen

Jakarta, IDN Times - Pemerintah China waktu setempat mengambil keputusan tegas dengan menutup ribuan akun media sosial yang mengkritik kebijakan terkait wabah COVID-19 pada Sabtu (7/1/2023).

Sebelumnya, beberapa negara di dunia telah memberlakukan aturan ketat terkait kedatangan turis dari China. Hal ini dilakukan karena China kembali mengalami lonjakan drastis jumlah kasus per hari akibat varian baru.

Baca Juga: Daftar Negara yang Wajibkan PCR Buat Pelancong dari China Bertambah  

1. Kebebasan berbicara semakin diperketat dan tidak diizinkan memberikan kritik secara langsung

Dilansir dari AP News, di saat negara-negara lain di dunia telah membuka diri, China justru semakin disibukkan dengan lonjakan kasus baru COVID-19 akhir-akhir ini. Platform media sosial populer setempat, Sina Weibo, mengatakan sebanyak 12.854 pelanggaran termasuk serangan terhadap para ahli, sarjana, dan tenaga medis serta mengeluarkan larangan sementara atau permanen pada 1.120 akun media sosial.

Partai penguasa setempat, Partai Komunis China, secara tegas membatasi kebebasan berbicara serta tidak mengizinkan adanya pemberian kritik secara langsung. Sebelumnya, pada Desember 2022 lalu, pemerintah China sempat mencabut aturan ketat. Namun, lonjakan kasus per hari yang semakin meningkat membuat pemerintah China kembali mengambil tindakan memperketat aturan pembatasan.

Sebagian besar kritik yang disampaikan terfokus pada pembatasan perjalanan yang membuat sebagian besar warga setempat terkurung di dalam rumah selama berminggu-minggu lamanya. Selama pembatasan itu juga, mereka dibiarkan tanpa adanya makanan atau perawatan medis yang memadai.

Baca Juga: China Minta Uni Eropa Lebih Objektif soal Aturan PCR 

2. Menjelang Tahun Baru Imlek, sebagian besar rumah sakit setempat bersiap menghadapi lonjakan pasien

Kesal Dikritik, Pemerintah China Larang Warga Bahas Penanganan COVIDIlustrasi rumah sakit. (Sumber: pixabay.com/1662222)

Saat ini, China sedang bersiap menghadapi lonjakan kasus yang lebih banyak lagi, khususnya untuk beberapa rumah sakit setempat. Tak menutup kemungkinan juga penyebaran terjadi di kota-kota kecil lainnya menjelang Tahun Baru Imlek.

Untuk penerbangan internasional masih dibatasi dan perjalanan domestik melalui kereta api dan pesawat kemungkinan diprediksi akan melonjak seperti yang terjadi pada tahun lalu di periode yang sama.

Kementerian Perhubungan China pada Jumat (6/1/2023) lalu, mengatakan para pemudik diimbau mengurangi perjalanan dan pertemuan, terlebih jika melibatkan orang tua lansia, ibu hami, anak kecil, dan orang yang rentan terhadap penyakit. Orang-orang yang menggunakan transportasi umum juga diwajibkan menggunakan masker serta memberikan perhatian khusus terhadap kebersihan dan kesehatan mereka sendiri.

Baca Juga: Belanda dan Portugal Wajibkan Tes PCR Pelancong dari China 

3. Pemerintah China menolak kritikan dari negara-negara lain terkait lonjakan kasus

Kesal Dikritik, Pemerintah China Larang Warga Bahas Penanganan COVIDBendera China bersama bendera negara-negara lainnya. (Sumber: pixabay.com/difotolife)

Pada Jumat lalu, pemerintah China melalui Kementerian Luar Negeri menolak kritikan yang disampaikan oleh negara-negara lain dengan mengatakan bahwa situasinya dapat diprediksi dan dikendalikan.

AS bersama negara-negara lain seperti Prancis, Inggris, Kanada, Korea Selatan, Spanyol, dan Qatar memberlakukan persyaratan khusus bagi turis asal China untuk menujukkan hasil tes negatif COVID-19. Tak ketinggalan, pejabat Uni Eropa juga sedang mempertimbangkan langkah ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, melalui konferensi pers di hari yang sama mengatakan bahwa persyaratan tersebut tidak masuk akal. Dia juga mencatat beberapa negara Eropa mengambil keputusan untuk tidak memaksakan pembatasan perjalanan pada turis asal China. Dia juga menegaskan para pemimpin Uni Eropa berpikir lebih rasional memandang tanggapan China terhadap wabah COVID-19 dengan objektif dan adil.

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya