Kim Yo Jong Ingatkan Biden untuk Tidak Buat Masalah Baru

Pemerintah AS mengatakan telah menjangkau Korea Utara

Pyongyang, IDN Times - Saudara dari Kim Jong-un (Pemimpin Tertinggi Korea Utara), Kim Yo-jong, memperingatkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk tidak mengeluarkan masalah baru pada hari Senin, 15 Maret 2021, waktu setempat. Sebelumnya, pihak Gedung Putih mengatakan pemerintah Amerika Serikat telah menjangkau Korea Utara. Bagaimana awal ceritanya?

1. Peringatan muncul ketika AS dan Korea Selatan sedang melakukan latihan militer simulasi

Kim Yo Jong Ingatkan Biden untuk Tidak Buat Masalah BaruSaudara dari Kim Jong-un (Pemimpin Tertinggi Korea Utara), Kim Yo-jong. (Twitter.com/ShaolinTom)

Dilansir dari CNN, Kim Yo Jong memperingatkan pemerintahan Biden agar tidak mengeluarkan masalah baru pada langkah pertama hari Senin, 15 Maret 2021, waktu setempat, beberapa jam setelah Gedung Putih mengatakan belum menerima tanggapan atas penjangkauannya ke Korea Utara. Ia juga memperingatkan agar Amerika Serikat dapat berlangsung damai selama 4 tahun kepemimpinan Biden. Peringatan tersebut muncul ketika Amerika Serikat dan Korea Selatan melakukan latihan militer simulasi yang diperkecil dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, telah mendarat di kawasan tersebut untuk bertemu dengan rekan-rekan mereka dari Jepang dan Korea Selatan.

Sebelumnya, Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan bahwa pemerintah telah menjangkau Korea Utara dengan mencatat bahwa mereka memiliki sejumlah saluran, seperti yang selalu dimiliki yang dapat dijangkau. Bagi pemerintah Amerika Serikat, diplomasi selalu menjadi tujuannya serta tujuannya untuk mengurangi resiko eskalasi, akan tetapi hingga saat ini belum menerima tanggapan apapun. Para ahli mengatakan bahwa Korea Utara kemungkinan akan menolak upaya diplomatik untuk saat ini karena sejumlah alasan termasuk pandemi COVID-19, tinjauan kebijakan Korea Utara dari pihak pemerintahan Biden yang sedang berlangsung, pertemuan di wilayah tersebut, serta retorika administrasi.

Baca Juga: Kim Yo-jong, Perempuan Berpengaruh Calon Kuat Pengganti Kim Jong-un

2. Biden sepertinya tidak akan menulis surat kepada Kim Jong-un seperti yang dilakukan oleh pendahulunya

Kim Yo Jong Ingatkan Biden untuk Tidak Buat Masalah BaruPresiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa pemerintahan Biden masih melakukan peninjauan terhadap kebijakan Korea Utara di era pemerintahan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang dapat diumumkan dalam beberapa pekan ke depan. Sementara Biden sepertinya tidak akan menulis surat kepada Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, seperti yang dilakukan oleh pendahulunya dan pemerintahan Biden belum menawarkan jeda yang jelas dari pemerintahan sebelumnya dengan tujuan yang dinyatakan untuk pendekatannya ke Korea Utara.

Dalam banyak kesempatan, kesaksian, pernyataan, atau pengarahan, para pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa tujuan mereka adalah denuklirisasi lengkap Korea Utara. Seorang profesor ilmu politik dari Massachusetts Institute of Technology, Vipin Narang, mengatakan denuklirisasi bukanlah sebuah permulaan serta menambahkan bahwa setiap kali menggunakan frasa tersebut, itu adalah hukuman sejauh 5 yard, yang artinya Korea Utara tidak pernah setuju untuk itu.

3. Pakar senior Korea Utara mencatat tidak masalah untuk berpegang pada tujuan jangka panjang denuklirisasi

Kim Yo Jong Ingatkan Biden untuk Tidak Buat Masalah BaruHubungan antara Amerika Serikat dengan Korea Utara. (Pixabay.com/geralt)

Pakar senior Korea Utara dari US Institute of Peace, Frank Aum, mencatat bahwa tidak masalah untuk berpegang pada tujuan jangka panjang denuklirisasi yang lengkap untuk Korea Utara, tetapi ia berpikir cara mengirim pesan itu akan sangat penting. Ia juga menambahkan penyampaian pesan dilakukan secara bernuansa karena tidak bisa hanya mengatakan, pihaknya ingin melakukan pembicaraan yang akan membahas tentang denuklirisasi Korea Utara secara lengkap karena terdengar secara sepihak. Mantan pejabat dan para ahli juga mencatat bahwa komitmen pejabat pemerintahan Biden untuk tidak mencabut tarif di Korea Utara selama pemeriksaan konfirmasi tidak luput dari perhatian, yang dapat menjadi salah satu faktor mendorong keputusan Korea Utara untuk tidak terlibat langsung dengan Amerika Serikat.

Korea Utara mengikuti pertemuan tersebut dengan cermat dan pemerintah Korea Utara akan mengawasi pertemuan di Seoul, Korea Selatan, dan Tokyo, Jepang antara Blinken dan Austin bersama rekan-rekan mereka di Jepang dan Korea Selatan pada pekan ini dan pertemuan di Alaska antara Blinken, Jake Sullivan (Penasihat Keamanan Nasional), dan rekan-rekan mereka di Tiongkok. Aum juga mengemukakan bahwa Korea Utara mungkin juga memberi isyarat bahwa mereka ingin terlibat dengan Amerika Serikat di tingkat yang lebih tinggi, karena ada preseden yang ditetapkan dengan pertemuan tingkat pemimpin antara Donald Trump dan Kim Jong-un.

Baca Juga: Marah karena Dimata-matai, Adik Kim Jong-un Sebut Korea Selatan Idiot

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya