Korsel dan Korut Sepakat Sambungkan Komunikasi Hotline

Komunikasi kedua negara ini terputus sejak Juni 2020 lalu

Seoul, IDN Times - Pemerintah Korea Utara dan Korea Selatan akhirnya sepakat memulihkan komunikasi hotline yang sempat terputus pada hari Selasa, 27 Juli 2021, waktu setempat. Sebelumnya, komunikasi kedua negara ini terputus sejak Juni 2020 lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Kedua pemimpin sudah bertukar beberapa surat pribadi sejak April 2021 lalu  

Korsel dan Korut Sepakat Sambungkan Komunikasi HotlinePemimpin Korea Utara, Kim Jong-un (kiri) dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in (kanan). (Twitter.com/coldnoodlefan)

Dilansir dari BBC, Korea Utara dan Korea Selatan telah memulihkan komunikasi hotline yang terputus oleh pihak Korea Utara sejak Juni 2020 lalu. Menurut Kantor Kepresidenan Korea Selatan, para pemimpin kedua negara telah sepakat untuk membangun kembali kepercayaan dan meningkatkan hubungan. Pihaknya juga menambahkan bahwa kedua pemimpin telah bertukar beberapa surat pribadi sejak April 2021 lalu.

Kabar baik tersebut muncul lebih dari setahun setelah Korea Utara mengumumkan akan memutuskan semua hotline antar-Korea pada Juni 2020 lalu setelah menuduh pemerintah Korea Selatan di bawah Presiden Moon Jae-in mengizinkan selebaran anti-Korea Utara ke wilayah Korea Utara. Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan hari itu bahwa Korea Utara tidak menanggapi beberapa panggilan telepon dari Korea Selatan. Pihak pemerintah Korea Selatan sendiri tidak menjelaskan jalur komunikasi mana yang dipulihkan pada hari Selasa, 27 Juli 2021, waktu setempat.

Sekitar 48 hotline diketahui menghubungan kedua Korea, termasuk 9 secara langsung antara militer kedua negara ini.

2. Dalam konferensi pers, pihak Kementerian Unifikasi Korea Selatan melakukan panggilan telepon melalui hotline antar-Korea 

Korsel dan Korut Sepakat Sambungkan Komunikasi HotlineWilayah perbatasan Korea Utara-Korea Selatan. (pixabay.com/peteranta)

Menyusul pengumuman yang disampaikan oleh pemerintah Korea Selatan, juru bicara
Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Lee Jong-joo, mengatakan melalui konferensi pers bahwa setelah pemeriksaan teknis pada pukul 10 pagi waktu setempat, panggilan telepon dilakukan antara Korea Selatan dan Korea Utara dari 11:04 hingga 11:07 waktu setempat melalui saluran kantor penghubung kedua negara. Ia juga berharap komunikasi antara kedua Korea akan terus berlanjut dan berbagai masalah antar-Korea dapat didiskusikan dan hal-hal (agenda) yang disepakati dapat dilaksanakan.

Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan menambahkan bahwa Korea Selatan
menyarankan untuk melanjutkan panggilan harian reguler pada pukul 9 pagi dan 5 sore waktu setempat, lalu kedua negara setuju. Pihak juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa upaya untuk membangun kembali komunikasi melalui hotline militer Laut Timur sedang berlangsung setelah mengalami masalah teknis yang tidak ditentukan.

Baca Juga: 13 Negara yang Bebas dari Virus Corona, Ada Korea Utara

3. Hubungan kedua negara Korea telah berkembang sejak tahun 2018 lalu

Korsel dan Korut Sepakat Sambungkan Komunikasi HotlinePemimpin Korea Utara, Kim Jong-un (kiri) dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in (kanan). (Twitter.com/yeolwoodz)

Hubungan antara kedua negara Korea telah berkembang sejak tahun 2018 lalu ketika Moon dan Kim bertemu sebanyak 3 kali. Namun, setelah KTT Amerika Serikat-Korea Utara di Hanoi, Vietnam, berakhir tanpa kesepakatan pada tahun 2019 lalu, hubungan antar-Korea juga memburuk dengan cepat. Pada bulan September 2020 lalu, tentara Korea Utara menembak dan membunuh seorang pekerja pemerintah Korea Selatan yang melintasi perbatasan maritim antar-Korea, sebuah insiden yang membuat Kim minta maaf dalam sebuah surat pibadi kepada Moon.

Sebuah catatan dari United Front Department Pyongyang juga dikirimkan ke Korea Selatan yang menjelaskan sisi Korea Utara dari cerita melalui media yang tidak ditentukan. Akan tetapi, ketegangan kemudian muncul setelah didorong oleh kelompok pembelot di Korea Selatan yang mengirimkan propaganda melintasi perbatasan kedua negara Korea. Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan Korea Utara memutuskan semua hubungan komunikasi militer dan politik, termasuk hotline antara para pemimpin mereka.

Kini, komunikasi kedua negara ini sudah pulih kembali meski di sisi lain, kedua Korea secara teknis tetap berperang karena Perang Korea yang terjadi pada tahun 1950-1953 lalu berakhir dengan gencatan senjata ketimbang perjanjian damai.

Baca Juga: Korea Utara Hadapi Krisis Pangan Terburuk dalam Satu Dekade Terakhir

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya