Melalui Misa Paskah, Paus Fransiskus Serukan Solidaritas Global

Perayaan Paskah kali ini terasa sepi dibanding sebelumnya

Vatikan, IDN Times - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, menyampaikan pesan untuk melakukan solidaritas secara global demi memerangi virus corona yang melanda seluruh dunia beberapa bulan terakhir ini. Perayaan Paskah di tahun ini terasa sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Paus Fransiskus mendesak negara-negara Uni Eropa menghapus utang negara-negara miskin

Melalui Misa Paskah, Paus Fransiskus Serukan Solidaritas GlobalPaus Fransiskus saat memimpin ibadah Kamis Putih pada tanggal 9 April 2020 lalu. instagram.com/franciscus

Dilansir dari BBC, Paus Fransiskus menyerukan solidaritas global dalam memerangi krisis dunia yang diakibatkan virus corona dalam pesan Paskah tahun ini melalui misa yang digelar pada hari Minggu, 12 April 2020, waktu setempat. Paus Fransiskus berpesan bukan saatnya untuk tidak peduli, karena saat ini seluruh dunia sedang menderita dan perlu dipersatukan kembali. Beliau juga memperingatkan bahwa Uni Eropa berisiko runtuh dan mendesak penghapusan utang negara-negara miskin.

Saat ini, di seluruh dunia ibadah yang biasanya digelar di gereja harus dilakukan secara tertutup dan hanya dapat disaksikan melalui dunia maya seara langsung. Tak hanya kepada Uni Eropa, Paus Fransiskus juga menyampaikan pesan "Urbi et Orbi" (ke kota dan dunia) di balik kebijakan lockdown yang berlangsung di Italia dalam beberapa minggu terakhir ini. Pesan pada hari raya Paskah kali ini harus menjadi "penularan harapan" dengan mendesak para pejabat politik untuk bekerja demi kebaikan bersama serta membantu banyak orang hingga akhirnya mereka bisa melanjutkan kehidupannya.

Tak sampai di situ saja, Paus Fransiskus juga menginginkan sikap-sikap seperti ketidakpedulian, egoisme, perpecahan, serta lupa terhadap sesama harus dilarang selama-lamanya. Tanpa menyebutkan negara manapun, Paus Fransiskus juga menyerukan pelanggaran sanksi internasional dan memuji para dokter, perawat, serta pekerja lain yang menjalankan layanan penting demi memulihkan para pasien virus corona.

2. Sehari sebelumnya, Paus Fransiskus mendesak orang-orang untuk tidak menyerah pada rasa takut

Melalui Misa Paskah, Paus Fransiskus Serukan Solidaritas GlobalPaus Fransiskus saat menyapa masyarakat saat melakukan kunjungan ke negara lain. instagram.com/franciscus

Sehari sebelumnya, tepatnya pada tanggal 11 April 2020 lalu, dalam ibadah Sabtu Sunyi, Paus Fransiskus menekankan untuk tidak menyerah pada rasa takut dan fokus pada pesan harapan. Dalam beberapa bulan terakhir ini, ketakutan serta kebingungan sebagian besar orang dalam menghadapi pandemi virus corona adalah membentuk kembali masyarakat serta mengubah cara agama telah diamati. Penyampaian doa dari Paus Fransiskus melalui dunia maya merupakan salah satu contoh paling nyata dari improvisasi agama di zaman sekarang ini, terlebih dalam situasi pembatasan jarak sosial satu sama lain.

Semua kegiatan Pekan Suci yang seharusnya diikuti oleh Paus Fransiskus mau tak mau dibuah sekaligus tanpa dihadiri banyak orang untuk pertama kalinya. Pada umumnya, misa Paskah yang digelar di Vatikan dikunjungi sebanyak 100.000 orang lebih ke Lapangan Santo Petrus. Hari Raya Paskah yang jatuh pada tanggal 12 April 2020 ini merupakan perayaan paling penting bagi seluruh umat Kristen dan Katolik di seluruh dunia dengan memperingati kebangkitan Yesus Kristus dalam perayaan secara tradisional ditandai dengan adanya sebuah harapan.

3. Paus Fransiskus sebelumnya sempat menjalani pemeriksaan virus corona

Melalui Misa Paskah, Paus Fransiskus Serukan Solidaritas GlobalPaus Fransiskus saat menyampaikan pesan dalam menghadapi virus corona. instagram.com/franciscus

Pada tanggal 28 Maret 2020 lalu, Paus Fransiskus sempat menjalani pemeriksaan terkait virus corona dan hasil pemeriksaan menunjukkan Paus Fransiskus dinyatakan negatif virus corona. Pemeriksaan tersebut terkait di mana seorang monsignor dinyatakan positif virus corona sehingga dilakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak fisik dengan monsignor tersebut. Seperti yang diketahui, monsignor adalah sebuah panggilan kehormatan bagi Gereja Katolik yang memperoleh gelar kehormatan gerejawi dari Paus.

Pada akhir Februari 2020 lalu, sebelumnya Paus Fransiskus telah makan di kamarnya ketimbang di ruang makan setelah menderita pilek usai Rabu Abu. Sementara pihak Vatikan telah membatalkan semua pertemuannya, Paus Fransiskus justru lebih memilih untuk bertemu banyak orang setiap hari. Sebelum dan setelah mengadakan pertemuan yang dilakukan Paus Fransiskus terlebih dahulu telah menggunakan hand sanitizer demi pencegahan virus corona.

Seperti yang diketahui, kawasan Vatikan untuk sementara memiliki jumlah kasus virus corona sebanyak 8 kasus dengan rincian 2 korban lainnya dinyatakan sembuh. Meski berdekatan dengan Italia, yang notabene adalah salah satu negara dengan kasus terbesar virus corona di dunia, Vatikan telah melakukan pencegahan lebih awal ketimbang negara-negara lainnya. 

Semoga apa yang disampaikan Paus Fransiskus dalam Misa Paskah kali ini bisa menjadi harapan bagi dunia untuk mengakhiri pandemi virus corona ini.

Baca Juga: Pesan Paskah Paus Fransiskus: Bukan Saatnya Mementingkan Diri Sendiri

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya