Menhan AS, Lloyd Austin, Terkonfirmasi Positif COVID-19

Sebelumnya, ia sudah menjalani vaksin lengkap dan tambahan

Washington, D.C, IDN Times - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, terkonfirmasi positif COVID-19 dalam pengumumannya pada Minggu (2/1/2022) waktu setempat. Padahal sebelumnya, ia sudah menjalani vaksinasi lengkap sekaligus vaksinasi tambahan beberapa waktu lalu.

1. Terakhir ia melakukan kontak dengan Presiden AS pada akhir Desember 2021 lalu 

Dilansir dari Aljazeera.com, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, telah dikonfirmasi positif COVID-19, karena varian Omicron yang sangat menular mendorong lonjakan kasus di seluruh AS.

Gejala Austin sendiri terbilang ringan dan dia akan menjalani karantina di rumah selama 5 hari ke depan.

Austin mengatakan dia sepenuhnya divaksinasi dan diber vaksin tambahan, yang telah membuat infeksi jauh lebih ringan daripada yang seharusnya.

"Vaksin berfungsi dan akan tetap menjadi persyaratan medis militer untuk tenaga kerja
kami. Saya terus mendorong semua orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin tambahan," ungkap pernyataan dari Lloyd Austin yang dilansir dari Aljazeera.com.

Austin mengatakan dia terakhir melakukan kontak dengan Presiden AS, Joe Biden, pada
(21/12/2021) lalu, lebih dari seminggu sebelum dia mulai mengalami gejala dan dia dites negatif saat itu.

Ia merupakan salah satu anggota paling senior dalam pemerintahan Biden yang dinyatakan
positif COVID-19.

2. Wakilnya, Kathleen Hicks, sementara akan menggantikan Austin selama dikarantina 

Baca Juga: Menhan Jerman: 'NATO Tak Kan Biarkan Didikte oleh Rusia'

Austin mengatakan dia berencana untuk menghadiri pertemuan secara virtual jika
memungkinkan dan dia akan mempertahankan semua otoritas dalam menjalankan Departemen Pertahanan AS dan mengawasi kegiatan militer di seluruh dunia.

Wakilnya, Kathleen Hicks, akan mewakilinya dalam beberapa hal. "Saya terus mendorong
semua orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin tambahan untuk mendapatkannya. Ini tetap masalah kesiapan," ungkap pernyataan Lloyd Austin yang
dilansir dari Japantimes.co.jp.

Sekitar 98 persen pasukan tugas aktif telah menerima vaksin COVID-19, yang sekarang wajib bagi mereka.

Pentagon pekan lalu memperketat pembatasan di markas besarnya karena kekhawatiran
tentang varian Omicron dan militer AS telah memberlakukan mandat vaksin COVID-19.

Beberapa anggota Kongres terkemuka baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka telah
didiagnosis dengan virus tersebut.

Sebelum Austin, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Alejandro Mayorkas, dan Sekretaris
Pers pemerintahan Biden, Jen Psaki, terkonfirmasi positif COVID-19 pada Oktober 2021
lalu.

3. Jumlah kasus COVID-19 di Amerika Serikat sampai saat ini 

Menhan AS, Lloyd Austin, Terkonfirmasi Positif COVID-19Suasana di sekitar wilayah Washington, D.C, Amerika Serikat. (Pixabay.com/12019)

Sampai hari Minggu waktu setempat, jumlah kasus COVID-19 di AS sudah mencapai angka 56.142.175 kasus dengan rincian 847.408 kasus berakhir meninggal dunia serta 41.543.060 kasus berakhir sembuh.

Di hari yang sama, AS mengalami penambahan kasus baru sebanyak 185.122 kasus baru
dengan rincian 162 kasus berakhir meninggal dunia. Sampai saat ini, AS masih menempati urutan teratas dalam perihal jumlah kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

Dalam waktu bersamaan, pakar penyakit menular terkemuka AS, Dr. Anthony Fauci, mengatakan masih ada bahaya lonjakan rawat inap karena sejumlah besar kasus COVID-19 bahkan ketika data awal menunjukkan varian Omicron tidak terlalu parah.

"Satu-satunya kesulitan adalah jika anda memiliki begitu banyak kasus, bahkan jika tingkat rawat inap lebih rendah dengan Omicron daripada Delta, masih ada bahaya bahwa anda akan mengalami lonjakan rawat inap yang mungkin menekankan sistem perawatan kesehatan," ungkap pernyataan dari Dr. Anthony Fauci yang dilansir dari Channelnewsasia.com.

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, pada tanggal
(25/12/2021) lalu, varian Omicron diperkirakan mencapai 58,6 persen dari varian COVID-19 yang beredar di AS.

Kedatangan varian tersebut telah membawa rekor jumlah kasus ke negara-negara di seluruh dunia dan mengurangi perayaan Tahun Baru di seluruh dunia.

Meski demikian, menurutnya varian Omicron kemungkinan tidak terlalu parah, setidaknya
berdasarkan data yang dikumpulkan dari Afrika Selatan, bahkan dari Inggris serta beberapa dari data awal di AS.

Pihak CDC juga telah mengurangi periode isolasi mandiri yang direkomendasikan untuk
orang dengan COVID-19 tanpa gejala menjadi 5 hari, turun dari 10 hari.

Kebijakan tersebut tidak memerlukan pengujian untuk mengonfirmasi bahwa seseorang
tidak lagi menularkan sebelum mereka kembali bekerja atau bersosialisasi, yang menyebabkan beberapa ahli mengangkat pertanyaan terkait hal tersebut.

Baca Juga: Menhan Ukraina Mundur Terkait Masalah Kesehatan

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya