Menteri Luar Negeri AS Tiba di Riyadh Bahas Kasus Jamal Khashoggi

Ia sudah tiba di sana pada hari Minggu waktu setempat

Riyadh, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, dikabarkan telah tiba di Arab Saudi untuk bertemu dengan para petinggi pemerintahan setempat membahas kasus pembunuhan Jamal Khashoggi. Ia telah tiba di Arab Saudi pada hari Minggu, 13 Januari 2019, waktu setempat. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ia datang untuk menekan pihak Kerajaan Arab Saudi mencari tahu dalang pembunuhan Khashoggi

Menteri Luar Negeri AS Tiba di Riyadh Bahas Kasus Jamal Khashoggitwitter.com/FRANCE24

Dilansir dari Usatoday.com, Mike Pompeo mendarat di Riyadh pada hari Minggu, 13 Januari 2019, malam waktu setempat dan tujuan kedatangannya ini menekan pihak keluarga Kerajaan Arab Saudi untuk mengungkap dalang dibalik kasus pembunuhan Jamal Khashoggi. Ia telah melakukan kunjungan kedua yang dinilai sensitif secara politis ke Arab Saudi dan memicu reaksi keras dari pihak dunia internasional, terlebih Khashoggi adalah seorang jurnalis yang dikenal banyak orang.

"Kami akan terus melakukan pembicaraan dengan putra mahkota dan Saudi tentang memastikan pertanggungjawaban penuh dan lengkap sehubungan dengan pembunuhan yang tidak dapat diterima terhadap Jamal Khashoggi," ungkap pernyataan dari Mike Pompeo setelah tiba di Arab Saudi seperti yang dikutip dari France24.com.

Seorang analis Timur Tengah di American University of Paris, Zian Majed, menilai ini bukan masalah prioritas bagi Pompeo dalam kunjungannya ini. "Aku tidak yakin dia ada di sana terutama untuk pertanyaan Jamal Khashoggi. Menurut pendapat saya, dia ada terutama untuk pertanyaan Iran dan untuk mengklarifikasi apa yang dimaksud Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ketika dia berbicara tentang menarik diri dari Suriah.

"Jadi, dia pasti harus menyebutkan Jamal Khashoggi, dan dia harus menunjukkan bahwa Amerika Serikat prihatin dengan situasi itu, tapi saya pikir pemerintahan Trump jauh lebih pada garis yang sama seperti Arab Saudi, mereka tidak ingin putra mahkota Saudi Mohammed bin Salman disakiti oleh perselingkuhan ini," ungkap penjelasan dari Zian Majed yang dikutip dari France24.com.

2. Pengamat kebijakan luar negeri menilai Pompeo datang hanya untuk menenangkan kontroversi

Menteri Luar Negeri AS Tiba di Riyadh Bahas Kasus Jamal Khashoggitwitter.com/MyFogponics

Beberapa pengamat kebijakan luar negeri menilai sepertinya tujuan Pompeo adalah untuk menenangkan kontroversi ketimbang meminta pertanggungjawaban pihak Kerajaan Arab Saudi. Anggota parlemen di kedua kubu telah mencari cara untuk menghukum Arab Saudi atas perannya dalam kematian Jamal Khashoggi, termasuk mengekang dukungan Amerika Serikat untuk kampanye penyerangan Arab Saudi di Yaman dan menghentikan penjualan senjata ke pihak kerajaan.

"Mereka harus menunjukkan kepada Hill dan kepada publik Amerika bahwa mereka menganggap serius hal ini," ungkap mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Yaman, Gerald Feierstein, seperti yang dikutip dari Usatoday.com. Akan tetapi, selama Arab Saudi menolak untuk mengakui kemungkinan peran Putra Mahkota, menurutnya akan memiliki masalah merekonsiliasi di mana kita berada dengan Arab Saudi.

Direktur Pusat Kebijakan Timur Tengah di Brookings Institution, Natan Sachs, mengatakan  pihak Gedung Putih akan senang jika ini hilang begitu saja karena pemerintah ingin memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi untuk melanjutkan bisnis seperti biasa.

3. Sebelumnya, Pompeo telah berkunjung ke Qatar

Menteri Luar Negeri AS Tiba di Riyadh Bahas Kasus Jamal Khashoggitwitter.com/eha_news

Sebelum berkunjung ke Arab Saudi, Mike Pompeo terlebih dahulu berkunjung ke Qatar untuk menyerukan lebih banyak persatuan di negara-negara Arab serta mendesak diakhirinya boikot ekonomi Qatar selama 18 bulan. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir, yang merupakan sekutu Amerika Serikat, memutuskan hubungan dengan Qatar pada bulan Juni 2017 setelah mereka menuduh Qatar mendukung beberapa kelompok terorisme di kawasan negara-negara Arab lainnya dan Iran.

Qatar sendiri sebenarnya membantah keras tuduhan itu dan menuduh tetangganya mencari perubahan rezim. Perjalanan Pompeo sendiri dimaksudkan untuk meyakinkan kembali sekutu Amerika Serikat yang berada di Timur Tengah tentang komitmennya terhadap kawasan itu. Pada tanggal 15 Januar 2019 mendatang, Pompeo akan melanjutkan perjalanannya dengan berkunjung ke Kuwait, di mana ia akan menandatangani perjanjian untuk meningkatkan dialog strategis antara kedua negara.

Baca Juga: Pengadilan Terhadap 11 Pelaku Pembunuhan Jamal Khashoggi Telah Dimulai

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya