Militer Nigeria Resmi Cabut Larangan Kegiatan UNICEF di Negaranya

Mereka sempat menuduh UNICEF membantu Boko Haram

Maiduguri, IDN Times - Pihak militer Nigeria akhirnya resmi mencabut larangan kegiatan UNICEF di negaranya pada hari Jumat, 14 Desember 2018, malam waktu setempat. Sebelumnya, pihak militer Nigeria sempat menuding UNICEF membantu kelompok ekstremis Boko Haram. Bagaimana awal ceritanya?

1. Keputusan tersebut datang beberapa jam setelah diberlakukan larangan

Militer Nigeria Resmi Cabut Larangan Kegiatan UNICEF di Negaranyatwitter.com/UGIndependent

Dilansir dari BBC, pernyataan soal mencabut larangan UNICEF melakukan kegiatan di Nigeria terjadi beberapa jam setelah larangan itu diberlakukan pada hari Jumat, 14 Desember 2018. Sebelumnya, pihak militer Nigeria menuduh UNICEF melakukan mata-mata dengan mendukung kelompok ekstremis Boko Haram.

Pasalnya, badan anak-anak dari PBB ini telah mengadakan lokakarya di kota Maiduguri di timur laut Nigeria yang bertujuan melatih orang-orang untuk kegiatan rahasia serta melakukan sabotase upaya-upaya kontraterosime. "Staf dari UNICEF melatih dan mengerahkan mata-mata yang mendukung para pemberontak dan simpatisan mereka," ungkap pernyataan militer Nigeria seperti yang dikutip dari BBC.

Militer Nigeria telah memberikan larangan selama 3 bulan karena kegiatan UNICEF ini di negaranya.

2. Akhirnya digelar pertemuan antara pihak militer Nigeria dengan UNICEF

Militer Nigeria Resmi Cabut Larangan Kegiatan UNICEF di Negaranyatwitter.com/Makawaionline

Akhirnya, kedua belah pihak antara pihak militer Nigeria dengan badan UNICEF telah bertemu di hari yang sama. Juru bicara militer Nigeria, Onyema Nwachukwu, mengatakan bahwa larangan itu dicabut setelah adanya intervensi dengan tujuan yang baik serta kepeduliannya terhadap orang-orang Nigeria.

"Selama pertemuan itu, Komando Teater menegur para wakil organisasi untuk berhenti dari kegiatan yang bertentangan dengan keamanan nasional Nigeria dan mampu merongrong perang yang sedang berlangsung melawan terorisme dan pemberontakan. Komando juga mendesak perwakilan UNICEF untuk memastikan mereka berbagi informasi dengan pihak berwenang yang relevan kapan pun induksi atau pelatihan staf baru sedang dilakukan di teater," ungkap Onyema Nwachukwu dalam pernyataannya seperti yang dikutip dari France24.com.

Nwachukwu mengakui sebelumnya sempat mendapatkan sebuah informasi yang dipercaya mengenai beberapa perwakilan UNICEF terlibat dalam praktik tidak baik yang dapat membahayakan keamanan negara. 

3. Bulan April 2018 lalu, militer Nigeria juga sempat bermasalah dengan UNICEF

Militer Nigeria Resmi Cabut Larangan Kegiatan UNICEF di Negaranyatwitter.com/Reuters

Ini bukan yang pertama kalinya perselisihan antara militer Nigeria dengan badan UNICEF. Sebelumnya, pada bulan April 2018 lalu, pihak militer Nigeria mengumumkan 3 pekerja dari UNICEF persona non grata karena membocorkan tuduhan pelecehan seksual oleh para tentara Nigeria. Pada akhirnya, pengumuman tersebut dicabut beberapa hari kemudian setelah mendapatkan tekanan dari para diplomat.

Seperti yang diketahui, pemberontakan yang dilakukan kelompok Boko Haram ini telah menyebar ke beberapa negara tetangga, seperti Kamerun, Chad, dan Niger. Akibatnya, sebanyak 1,8 juta orang kehilangan tempat tinggal dan jutaan lainnya hanya bergantung kepada bantuan yang diberikan.

Baca Juga: Dikabarkan Meninggal Dunia, Presiden Nigeria Muncul di Polandia

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya