Misinformasi COVID-19, Media Australia Ditangguhkan YouTube

Banyak video yang diunggah mereka terkena penghapusan

Canberra, IDN Times - Salah satu media Australia, Sky News Australia, telah ditangguhkan oleh YouTube setelah diketahui melakukan kesalahan dalam membagikan informasi terkait COVID-19. Banyak video mereka yang diunggah telah dihapus oleh YouTube akibat masalah ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Larangan unggah konten ke YouTube berlaku selama 7 hari ke depan 

Misinformasi COVID-19, Media Australia Ditangguhkan YouTubeIlustrasi unggah konten di YouTube. (Pixabay.com/geralt)

Dilansir dari The Guardian, media Sky News Australia telah dilarang mengunggah konten mereka ke YouTube selama 7 hari ke depan setelah melanggar kebijakan misinformasi medisnya dengan memposting banyak video yang menyangkal keberadaan COVID-19 atau mendorong orang untuk menggunakan hydroxychloroquine atau ivermectin. Larangan itu diberlakukan oleh raksasa digital pada hari Kamis, 29 Juli 2021, sore waktu setempat, sehari setelah media Daily Telegraph mengakhiri kolom reguler, Alan Jones, di tengah kontroversi mengenai pernyataan COVID-19, termasuk menyebut Kepala Petugas Kesehatan New South Wales, Kerry Chant, sebagai "idiot" di program milik Sky News Australia.

News Corp mengatakan bahwa akhir kolom Jones tidak berarti perusahaan tidak mendukung penyiar menarik. YouTube sendiri belum mengungkapkan dari program Sky News mana video-video itu berasal tetapi mengatakan ada banyak video yang menyinggung yang kini telah dihapus. Channel YouTube milik Sky News Australia memiliki 1,85 juta pelanggan, telah menerima teguran dan untuk sementara ditangguhkan dari mengunggah vide baru atau live streaming selama seminggu ke depan.

2. Keputusan YouTube ini memberikan dampak bagi Sky News mengenai pemasukan

Misinformasi COVID-19, Media Australia Ditangguhkan YouTubeIlustrasi uang. (Pixabay.com/NikolayFrolochkin)

Kebijakan YouTube diterapkan secara konsisten, terlepas dari pengunggahnya, serta platform tersebut aan menghapus konten yang melanggar Pedoman Komunitasnya. Seorang juru bicara Sky News Australia mengatakan bahwa pihaknya mendukung diskusi dan debat luas mengenai berbagai topik dan perspektif yang penting bagi demokrasi mana pun. Mereka menambahkan pihaknya juga menganggap serius komitmennya untuk memenuhi ekspektasi editorial dan komunitas. Meskipun Sky News Australia tidak dapat mengunggah konten baru, para pengguna YouTube masih dapat mengakses video yang ada.

Bulan Juli 2021 lalu, Kepala Eksekutif Sky News Australia, Paul Whittaker, mengatakan bahwa video telah dilihat sebanyak 95,6 juta kali di YouTube, dengan penggunaan platform lain sebagai bagian penting dari strategi perusahaan. Menurutnya, perubahan besar dalam bisnis ini adalah pihaknya telah bergerak dengan cara strategis yang disengaja dari bisnis siara linier ke bisnis platform multimedia yang sesungguhnya. Penangguhan tersebut akan berdampak pada aliran pendapatan Sky News dari Google yang dimulai setelah News Corp menandatangani kemitraan multi-tahun bersejarah dengan Google pada bulan Februari 2021 lalu di bawah kode tawar-menawar media.

Baca Juga: Terpeleset di Ruang Ganti, Atlet Australia Ini Absen di Olimpiade 

3. Ini bukanlah yang pertama kali Sky News Australia mendapatkan sorotan mengenai informasi COVID-19 

Misinformasi COVID-19, Media Australia Ditangguhkan YouTubeIlustrasi virus COVID-19. (Pixabay.com/geralt)

Pada bulan Juli 2021 lalu, Sky News Australia terpaksa memperbaiki catatan tersebut setelah Alan Jones dan anggota parlemen setempat, Craig Kelly, menyiarkan informasi yang menyesatkan mengenai COVID-19, keamanan vaksinasi, dan jenis varian Delta. Selama segmen di Sky News After Dark, Jones dan Kelly berpendapat bahwa kasus kematian untuk varian Delta COVID-19 antara 10 kali dan 20 kali lebih rendah dibandingkan varian Alpha serta bahwa orang yang divaksinasi lebih mungkin meninggal dibandingkan yang tidak divaksinasi jika tertular COVID-19

Pihak Sky News Australia menghapus konten tersebut dari platformnya dan mengeluarkan koreksi. Jones telah banyak mengkritik lockdown Sydney dan menuduh otoritas kesehatan New South Wales tdak mengatakan yang sebenarnya mengenai COVID-19. Menteri Kesehatan New South Wales, Brad Hazzard, mengkritik pernyataan Jones selama konferensi pers COVID-19 pekan lalu.

Baca Juga: Disebut Rasis, Pulau Coon di Australia Akan Berganti Nama

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya