Nilai Ekonomi Tiongkok Diprediksi Jauh Lampaui AS

Hal ini seiring bertumbuhnya perekonomian Tiongkok saat ini 

Beijing, IDN Times - Tiongkok diprediksi akan melewati rivalnya, Amerika Serikat, untuk mendapatkan predikat sebagai raja ekonomi terbesar di dunia setelah beberapa dekade terakhir ini. Hal tersebut seiring bertumbuhnya perekonomian Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Bagaimana awal ceritanya?

1. Saat ini memperkirakan nilai ekonomi Tiongkok diukur dalam dolar AS akan melebihi rivalnya pada tahun 2028 ini

Nilai Ekonomi Tiongkok Diprediksi Jauh Lampaui ASHubungan perekonomian antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. (Pexels.com/karolina-grabowska)

Dilansir dari The Guardian, Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis mengatakan bahwa saat ini memperkirakan nilai ekonomi Tiongkok ketika diukur dalam dolar Amerika Serikat akan melebihi nilai ekonomi Amerika Serikat pada tahun 2028, setengah dekade lebih cepat dibandingkan yang diharapkan pada tahun 2019 lalu.

Dalam tabel tahunan mengenai prospek pertumbuhan di 193 negara, kelompok konsultan yang berbasis di Inggris itu mengatakan Tiongkok telah bangkit kembali dengan cepat akibat efek COVID-19 dan akan tumbuh sebesar 2 persen pada tahun 2020, sebagai salah satu ekonomi global utama yang berkembang. Dengan Amerika Serikat diperkirakan akan berkontraksi sebesar 5 persen pada tahun ini, Tiongkok akan mempersempit kesenjangan dengan saingan terbesarnya. Secara keseluruhan, produk domestik bruto global diperkirakan turun sekitar 4,4 persen pada tahun 2020 ini, yang merupakan penurunan terbesar satu tahun sejak Perang Dunia II.

Wakil Ketua Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Douglas McWilliams, mengatakan pihaknya berharap ini menjadi ekonomi berpenghasilan tinggi selama periode 5 tahun saat ini (2020-2025).  Pihaknya juga mengharapkan untuk mengambil alih posisi Amerika Serikat 5 tahun lebih awal dari pihaknya lakukan setahun lalu. 

2. Pangsa Tiongkok dalam pasar global telah meningkat menjadi 17,8 persen dan akan terus tumbuh

Nilai Ekonomi Tiongkok Diprediksi Jauh Lampaui ASHubungan perekonomian antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. (Pixabay.com/AbsolutVision)

Pangsa Tiongkok dalam pasar global telah meningkat dari 3,6 persen pada tahun 2000 menjadi 17,8 persen pada tahun 2019 dan akan terus bertumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Itu akan melewati ambang batas per kapita mencapai 12.536 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp176,8 juta untuk menjadi negara berpenghasilan tertinggi pada tahun 2023. Meski begitu, standar hidup di Tiongkok akan tetap jauh lebih rendah daripada di Amerika Serikat dan di negara-negara Eropa Barat.

Di Amerika Serikat, pendapatan per kapita rata-rata sedikit di atas 63 ribu dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp888,5 juta, sedangkan di Inggris hanya di atas 39 ribu dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp550 juta. Pihak Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis mengatakan kepergian dari Uni Eropa tidak akan mencegah Inggris untuk menjadi salah satu negara dengan kinerja ekonomi yang lebih baik dalam 15 tahun ke depan. Pihaknya juga menambahkan adanya harapan tingkat tren pertumbuhan untuk Inggris menjadi 4 persen dari tahun 2021 hingga 2025 dan 1,8 persen dari tahun 2026 hingga 2030 dan 1,8 persen dari 2031 hingga 2035.

Baca Juga: Jelang Setahun Deal Dagang, Tiongkok Belum Penuhi Janji ke AS

3. Penunjukkan Katherine Tai di pemerintahan Joe Biden bisa membangkitkan perdagangan Amerika Serikat

Nilai Ekonomi Tiongkok Diprediksi Jauh Lampaui ASPerwakilan Dagang Amerika Serikat yang ditunjuk oleh Joe Biden, Katherine Tai. (Twitter.com/BCIU)

Penunjukkan Katherine Tai sebagai Perwakilan Dagang Amerika Serikat diharapkan mampu membangkitkan perdagangan Amerika Serikat secara global, terlebih ia memiliki pengetahuan dan pengalaman serta berkomitmen kembali kepada World Trade Organization. Di bawah pemerintahan Donald Trump, Amerika Serikat memilih nonaktif dari WTO yang membuat seluruh dunia bebas mengenakan tarif dan sanksi pada produk layanan Amerika Serikat, yang berpotensi memberikan pukulan dahsyat bagi ekspor Amerika Serikat dengan mencapai angka 2,3 triliun dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp3.243,9 triliun pada tahun 2019 lalu.

Katherine Tai berpengalaman dalam membuat kesepakatan perdagangan, termasuk dengan Tiongkok, untuk melindungi para pekerja, serta dalam menegakkannya harus diketahui bahwa ini bukanlah perang dagang. Pemerintahan Biden sudah mengetahui hal tersebut dan akan terlibat secara multilateral serta secara keseluruhan dengan para ahli dan mitra dagang utama untuk memperbaiki sistem yang ada.

Baca Juga: Tiongkok akan Vaksinasi COVID-19 50 Juta Warga Sebelum Imlek 2021

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya