Partai Republik Nilai Klaim Kemenangan Trump Tak Tepat

Pihaknya khawatir dapat mengganggu perolehan suara senat

Georgia, IDN Times - Partai Republik di Georgia melalui pejabat tinggi setempat, Brad Raffensperger, mengatakan klaim kemenangan Trump saat Pemilu Presiden Amerika Serikat beberapa bulan lalu dinilai salah besar. Bahkan, ia sendiri mengaku ada kekhawatiran di kubu partai Republik di negara bagian Georgia di mana akan mengganggu kampanye calon anggota senat Republik setempat. Bagaimana awal ceritanya?

1. Kritikan keras terhadap seruan yang dilancarkan Trump oleh berbagai pihak

Partai Republik Nilai Klaim Kemenangan Trump Tak TepatPresiden Amerika Serikat, Donald Trump, ketika melakukan kampanye menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat pada bulan November 2020 lalu. (Instagram.com/realdonaldtrump)

Dilansir dari BBC, pernyataan Raffensperger sendiri muncul setelah Trump terus menekannya melalui telepon untuk menemukan bukti kecurangan Pemilu Presiden Amerika Serikat yang membuktikan kemenangannya. Berbagai kritikan keras terhadap seruan Trump tersebut datang dari berbagai pihak, dengan beberapa orang mengklaim bahwa itu merupakan tindakan ilegal. Partai Republik sendiri merasa khawatir dengan tindakan ini yang dapat merusak kampanye dalam memenangkan dua kandidat mereka dalam Pemilihan Senat di Georgia yang akan digelar pada hari Selasa, 5 Januari 2020, waktu setempat.

Jika nantinya partai Republik memenangkan dua kursi Senat di Georgia dalam putaran kedua, maka partai Republik akan mempertahankan kendali atas Majelis Tinggi. Sebaliknya, jika kalah maka partai Demokrat seluruhnya akan menguasai Senat, DPR Amerika Serikat, dan Gedung Putih. Pada hari Sabtu, 2 Januari 2021, lalu Raffensperger berbicara melalui telepon dengan Trump bersama timnya selama 1 jam dan mengaku tidak tahu kalau komunikasinya dengan Trump akan direkam dan ia juga mengakui telah menghubungi Trump saat berada di rumah.

Manajer Implementasi Sistem Pemungutan Suara di Georgia, Gabriel Sterling, mengatakan bahwa klaim kemenangan Trump dinilai mudah dan sudah terbukti salah serta merusak kekonyolan saat mendesak ke Raffensperger. Ia juga memperingatkan bahwa Trump dapat merusak kepercayaan warga negara bagian Georgia dalam Pemilu Presiden serta meminta warga setempat untuk memilih kandidat dari partai Republik.

2. Anggota partai Demokrat di Georgia meminta Raffensperger untuk membuka penyelidikan kasus rekaman telepon tersebut

Partai Republik Nilai Klaim Kemenangan Trump Tak TepatPejabat tinggi Pemilihan Umum di negara bagian Georgia, Brad Raffensperger. (Twitter.com/GaSecofState)

Baca Juga: Beredar Rekaman, Trump Desak Pejabat Georgia Ubah Hasil Pemilu

Seorang anggota Dewan Pemilihan Negara Bagian Georgia dari partai Demokrat, David Worley, telah mengirimkan sebuah email ke Raffensperger pada hari Minggu, 3 Januari 2020, malam waktu setempat untuk meminta agar kantornya membuka penyelidikan skandal rekaman telepon tersebut. Worley sendiri mengutip dua pelanggaran hukum yang terjadi di negara bagian Georgia yang menurutnya mungkin dilakukan oleh Presiden berdasarkan transkrip panggilan. 

Setelah Raffensperger menyelesaikan penyelidikan, Dewan Pemilihan Negara Bagian Georgia akan menentukan apakah ada kemungkinan penyebab untuk merujuk masalah ini ke Jaksa Agung Georgia dan Jaksa Wilayah Fulton County. Rekaman percakapan tersebut pertama kali diterbitkan oleh sebuah media The Washington Post yang diunggah secara online. Intervensi yang dilakukan oleh Trump yang diperbarui serta klaim kemenangan palsu yang secara terus-menerus datang hampir 2 minggu menjelang pergantian pemerintahan Amerika Serikat dan 2 hari sebelum Pemilihan Senat putaran kedua di negara bagian Georgia.

3. Sebelumnya, beberapa orang kepercayaan Trump dalam pemerintahan mengaku tak menemukan bukti kecurangan yang diklaimnya

Partai Republik Nilai Klaim Kemenangan Trump Tak TepatPresiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Facebook.com/DonaldTrump)

Beberapa minggu sebelumnya, beberapa orang kepercayaan Trump dalam pemerintahannya mengakui bahwa tidak pernah menemukan bukti yang dituduhkan oleh Trump selama ini. Seperti yang dilakukan oleh Mantan Jaksa Agung Amerika Serikat, William Barr, mengatakan tidak ada kecurangan yang meluas selama Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 lalu. Begitu juga dengan Gubernur Arizona dan Georgia dari partai Republik, juga menjamin integritas Pemilu Presiden di negara bagian mereka dan tak ada satupun bukti yang ditampilkan oleh mereka.

Hampir semua gugatan yang diajukan oleh Trump dan sekutunya telah ditolak oleh hakim, termasuk dua yang diajukan oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat di mana ada 3 hakim yang dicalonkan oleh Trump. Kedua senator dari partai Republik di Georgia, Kelly Loefler dan David Perdue, sebelumnya mendukung upaya Trump untuk membatalkan hasil akhir Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020, akan tetapi pada hari Minggu, 3 Januari 2021, lalu Loeffler mengatakan dia belum memutuskan apakah akan bergabung dengan rekan-rekannya dari partai Republik dalam menantang legitimasi kemenangan Biden atas Trump dalam Kongres Amerika Serikat yang digelar hari Rabu, 6 Januari 2021, ini.

Perdue sendiri mengatakan telah mendukung tantangan tersebut, meskipun dia tidak akan menjadi senator saat proses pemungutan suara terjadi karena masa jabatannya sendiri telah berakhir. Namun demikian, dia mendorong rekan-rekannya di partai Republik untuk menolak hasil akhir Pemilu Presiden tersebut yang dianggapnya sebagai sebuah tuntutan warga Amerika Serikat saat ini.

Baca Juga: Donald Trump Ancam Tak Tandatangan Stimulus COVID-19

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya