PBB: 33 Ribu Anak Alami Kekurangan Gizi Parah di Tigray

Para pejabat PBB menilai situasi di Tigray semakin memburuk

New York, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan pada hari Jumat, 2 Juli 2021, waktu setempat bahwa sebanyak lebih 33 ribu anak-anak di wilayah Tigray, Ethiopia, mengalami kekurangan gizi yang parah. Para pejabat PBB menilia situasi di Tigray saat ini semakin memburuk. Bagaimana awal ceritanya?

1. Mereka juga memperingatkan adanya bentrokan lanjutan meskipun sudah gencatan senjata  

PBB: 33 Ribu Anak Alami Kekurangan Gizi Parah di TigraySituasi di wilayah Tigray usai konflik yang terjadi selama 8 bulan terakhir. (Twitter.com/RussiaUN)

Dilansir dari BBC, para pejabat PBB menilai pertempuran baru-baru ini di wilayah Tigray di Ethiopia telah mengakibatkan kelaparan yang sekarang mempengaruhi lebih dari 400 ribu orang. Dalam pertemuan publik pertamanya mengenai krisis, anggota Dewan Keamanan PBB memperingatkan sebanyak 33 ribu anak mengalami kekurangan gizi parah. Para pejabat mengatakan bahwa 1,8 juta orang lainnya berada di ambang kelaparan akibat konflik selama 8 bulan.

Mereka juga memperingatkan adanya bentrokan lebih lanjut meskipun deklarasi gencatan senjata. Pemerintah Ethiopia, yang telah memerangi pasukan regional di Tigray, mengumumkan gencatan senjata sepihak pada hari Senin, 28 Juni 2021, lalu. Akan tetapi, pemberontak bersumpah untuk mengusir musuh mereka dari wilayah itu dan ada laporan bahwa bentrokan sporadis saat tekanan meningkat secara internasional agar semua pihak dalam konflik mundur.

Pertempuran antara Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) dan pasukan pemerintah telah menewaskan sebanyak ribuan orang dan lebih dari 2 juta orang memilih untuk mengungsi. Semua pihak dalam konflik telah dituduh melakukan pembunuhan massal serta pelanggaran HAM.

2. Hampir 5,2 juta orang yang membutuhkan bantuan, sebagian besarnya adalah wanita dan anak-anak 

PBB: 33 Ribu Anak Alami Kekurangan Gizi Parah di TigrayPara pengungsi akibat konflik di wilayah Tigray. (Twitter.com/NorwayUN)

Baca Juga: Pasukan Tigray ke Mekelle, Ethiopia Umumkan Gencatan Senjata

Pada hari Jumat, 2 Juli 2021, waktu setempat pejabat Kepala Bantuan Kemanusiaan PBB, Ramesh Rajasingham, mengatakan kepada anggota Dewan Keamanan PBB pada pertemuan di New York, Amerika Serikat, bahwa situasi di Tigray telah memburuk secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir ini. Ia menambahkan bahwa wilayah itu mengalami situasi kelaparan terburuk yang pernah dilihat dalam beberapa dekade, di mana hampir 5,2 juta orang masih membutuhkan bantuan kemanusiaan, sebagian besarnya merupakan wanita dan anak-anak.

Kepala Urusan Politik PBB, Rosemary DiCarlo, mengatakan pada pertemuan itu bahwa bentrokan lebih lanjut kemungkinan terjadi antara pasukan Tigray, Pasukan Pertahanan Tigray (TDF), dan pasukan Ethiopia, yang didukung oleh tentara Eritrea dan pasukan regional Amhara. Menurutnya, ada potensi untuk lebih banyak konfrontasi dan penurunan cepat dalam situasi keamanan yang sangat memprihatinkan serta pihaknya mendesak TDF untuk mendukung gencatan senjata segera dan sepenuhnya.

3. Duta Besar AS untuk PBB menyerukan adanya pertemuan Dewan Keamanan PBB secara terbuka

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield mengatakan negaranya telah menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB secara terbuka karena seperti yang telah diperingatkan oleh pejabat Amerika Serikat, tragedi dengan proporsi bersejarah sedang terjadi di Tigray. Menurutnya, ini adalah kesempatan pertama bagi pihaknya untuk menunjukkan bahwa kehidupan Afrika sama pentingnya dengan kehidupan lain di seluruh dunia, tetapi pertemuan terbuka saja tidak cukup, melainkan adalah tindakan nyata di lapangan.

Pada pertemuan tersebut, Thomas-Greenfield memaparkan apa yang menurut Amerika
Serikat harus terjadi selanjutnya. Ia menjelaskan bahwa pihaknya perlu melihat gencatan senjata permanen yang disetujui semua pihak, melihat pasukan Eritrea kembali ke perbatasan mereka sendiri, melihat akses tak terbatas bagi para pekerja kemanusiaan, dan melihat pertanggungjawaban atas kekejaman yang telah dilakukan selama ini. Direktur PBB untuk kelompok pemikir International Crisis Group (ICG), Richard Gowan, mengatakan Ethiopia telah mencoba untuk menghindari pertemuan ini selama beberapa bulan terakhir.

Ia menambahkan bahwa fakta Amerika Serikat dan sekutunya telah mengamankan pertemuan ini sendiri yang merupakan sinyal bahwa Ethiopia sudah kehilangan beberapa kredibilitas dan itu membuka kemungkinan bahwa Dewan akan mengambil tindakan lebih lanjut.

Baca Juga: Konflik Tigray, AS Berlakukan Pembatasan Visa Pada Ethiopia

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya