PBB dan Ethiopia Setuju Izinkan Penyaluran Bantuan ke Wilayah Tigray

Warga setempat sudah lama sekali membutuhkan bantuan

Addis Ababa, IDN Times - Badan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama pemerintah Ethiopia akhirnya sepakat untuk mengizinkan penyaluran bantuan ke wilayah konflik di Tigray. Sebelumnya, sebagian besar warga setempat memang sudah membutuhkan bantuan semenjak konflik tersebut terjadi. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pihak PBB telah membentuk grup logistik bersama pemerintah Ethiopia

PBB dan Ethiopia Setuju Izinkan Penyaluran Bantuan ke Wilayah TigraySekelompok anak-anak di sekitar wilayah Ethiopia. (Unsplash.com/taypaigey)

Dilansir dari BBC, PBB akan memiliki akses tanpa hambatan, berkelanjutan, dan aman untuk mengirimkan bantuan ke daerah-daerah yang dikuasai pemerintahan di Tigray di bawah kesepakatan tersebut. Juru bicara badan kemanusiaan PBB (Ocha), Saviano Abreu, misi pertama untuk memenuhi nilai kebutuhan jasmani dan rohani telah dimulai dan pihaknya tentu saja bekerja untuk memastikan bantuan yang disalurkan di seluruh wilayah dan setiap orang yang membutuhkannya.

Secara terpisah, PBB mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk grup logistik dengan pemerintah Ethiopia untuk memastikan akses. Di antara mereka yang membutuhkan bantuan mendesak di Tigray adalah ribuan pengungsi dari negara tetangga Eritrea karena sebelumnya mereka memutuskan melarikan diri dari tindakan kekerasan akibat politik dan wajib militer. Sementara itu, di sisi lain saluran komunikasi telah pulih sepenuhnya di wilayah Alamata, sebuah kota di ujung tenggara Tigray.

Akan tetapi, kota-kota di wilayah barat hanya melihat sebagian pemulihan layanan komunikasi. Dengan saluran komunikasi yang kembali pulih, kehidupan di sekitar wilayah Alamata sudah mulai normal. 

2. Pada hari Rabu, 2 Desember 2020, menandai sebulan pemerintah Ethiopia umumkan operasi militer terhadap kelompok TPLF

PBB dan Ethiopia Setuju Izinkan Penyaluran Bantuan ke Wilayah TigrayPerdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, saat menggelar rapat tertutup pada tanggal 30 November 2020 lalu. (Twitter/PMEthiopia)

Hari Rabu, 2 Desember 2020, menandai sebulan diumumkannya operasi militer terhadap kelompok TPLF oleh Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed. Sebelumnya, Abiy telah menolak gagasan untuk berdialog dengan para pemimpin TPLF yang sedang dalam pelarian. Akan tetapi, pihaknya mengatakan mereka terus berjuang bahkan setelah pemerintah Ethiopia pada akhir pekan menyatakan kemenangannya setelah berhasil merebut ibu kota setempat, Mekelle.

Sejak konflik tersebut, kemungkinan sudah mencapai ribuan warga sipil tewas dan PBB juga telah memperingatkan adanya bencana kemanusiaan saat para warga sipil memutuskan lari dari konflik tersebut. Pada hari Selasa, 1 Desember 2020, PBB membunyikan alarm kekurangan pangan parah yang dihadapi hampir sekitar 100.000 pengungsi Eritrea yang berlindung di kamp-kamp Tigray dan meminta akses mendesak untuk mengirimkan bantuan.

Baca Juga: Ethiopia Setuju Buka Blokade, PBB Segera Kirim Bantuan Kemanusiaan 

3. Beberapa hari lalu, kepolisian Ethiopia telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk 17 perwira militer

PBB dan Ethiopia Setuju Izinkan Penyaluran Bantuan ke Wilayah TigrayPara pengungsi dari wilayah Tigray yang terdampak konflik. (Twitter.com/AmanuelZegeye3)

Pada hari Sabtu, 28 November 2020, malam waktu setempat, kepolisian Ethiopia telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 17 perwira militer yang dituduh telah melakukan kejahatan sehubungan dengan konflik yang mencakup pengkhianatan dan penggelapan properti publik. Mereka juga telah menambah 117 surat perintah yang dikeluarkan untuk perwira militer senior yang terkait dengan TPLF sejak konflik tersebut terjadi. 

Komisi HAM Ethiopia menyalahkan milisi yang terkait dengan TPLF atas pembantaian ratusan buruh di Tigray dari wilayah tenggara Amhara. TPLF justru membantah semua tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa tuduhan itu dibuat oleh pemerintah Ethiopia untuk mengakhiri kekuasaannya di Tigray. Partai itu mengatakan membela hak-haknya yang sah di bawah sistem konstitusional Ethiopia yang dilimpahkan dan menuduh pasukan federal melakukan kekejaman.

Baca Juga: Konflik di Ethiopia Membuat 31.000 Penduduk Mengungsi ke Sudan

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya