Pejabat Bosnia Larang Adanya Penyangkalan Genosida 1995

Bagi siapa yang menolak terancam hukuman 5 tahun penjara

Sarajevo, IDN Times - Pejabat tinggi internasional Bosnia memutuskan untuk melarang siapa saja yang menyangkal peristiwa genosida di Bosnia tahun 1995 lalu untuk menghadapi upaya Serbia-Bosnia dalam penyangkalan peristiwa tersebut. Pernyataan yang dibuat pada hari Jumat, 23 Juli 2021, waktu setempat membuat siapa saja yang menyangkal akan terancam hukuman 5 tahun penjara. Bagaimana awal ceritanya?

1. Tindakan penyangkalan tersebut dianggap melanggengkan ketidakadilan dan merusak hubungan antaretnis  

Pejabat Bosnia Larang Adanya Penyangkalan Genosida 1995Pejabat tinggi internasional Bosnia, Valentin Inzko. (Twitter.com/AspieMum)

Dilansir dari The Guardian, pejabat tinggi internasional di Bosnia telah melarang penyangkalan genosida di negara Balkan untuk melawan upaya Serbia-Bosnia untuk menyangkal ruang lingkup pembantaian tahun 1995 lalu di Srebrenica, yang tak lain adalah satu-satunya peristiwa genosida pasca Perang Dunia II di Eropa. Kepala Kantor Perwakilan Tinggi Bosnia (OHR), Valentin Inzko, memperkenalkan perubahan pada KUHP Bosnia pada hari Jumat, 23 Juli 2021, waktu setempat yang membawa hukuman penjara hingga 5 tahun untuk penolakan genosida dan untuk memuliakan penjahat perang, termasuk penamaan jalan-jalan atau lembaga-lembaga publik setelah mereka.

OHR merupakan badan internasioal teratas yang mengawasi perjanjian damai untuk mengakhiri perang Bosnia tahun 1992-1995 lalu. Ia memiliki wewenang untuk menjatuhkan keputusan atau memberhentikan pejabat yang merusak keseimbangan  etnis pasca-perang dan upaya rekonsiliasi di antara orang-orang Bosnia, yang sebagian besar merupakan Muslim, Serbia-Bosnia, dan Kroasia. Inzko, yang merupakan seorang diplomat Austria, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ujaran kebencian, pemuliaan penjahat perang, dan revisionisme atau penolakan langsung terhadap genosida dan kejahatan perang mencegah masyarakat berurusan dengan masa lalu kolektif mereka, merupakan penghinaan baru terhadap para korban serta orang yang mereka cintai, sekaligus melanggengkan ketidakadilan dan merusak hubungan antaretnis.

2. Pihak Serbia mengecam keras keputusan yang diambil oleh Inzko 

Pejabat Bosnia Larang Adanya Penyangkalan Genosida 1995Ilustrasi bendera Serbia. (Unsplash.com/ivalex)

Baca Juga: Beratnya Lebaran Pemburu Mimpi di Bosnia

Keputusan Inzko sendiri mendapatkan pujian oleh para politisi Bosnia dan kerabat para korban, tetapi pihak Serbia sendiri melalui pemimpin Serbia-Bosnia, Milorad Dodik, menolak keputusan tersebut. Dodik mengancam akan meluncurkan proses "pembubaran" Bosnia serta telah berulang kali mengkritik OHR dan Barat sebagai bias terhadap Serbia di Bosnia. Sebuah resolusi yang diajukan oleh sekutu Serbia-Rusia dan Tiongkok yang akan segera melucuti kekuasaan OHR di Bosnia ditolak oleh Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis, 22 Juli 2021, lalu.

Dekrit tersebut juga mempertimbangkan hukuman penjara untuk pengakuan serta pemberian kenang-kenangan atau hak istimewa apa pun kepada penjahat perang yang dihukum. Warga Serbia-Bosnia juga telah menghormati pemimpin masa perang mereka, Radovan Karadzic, serta komandan militer Serbia, Ratko Mladic, sebagai pahlawan, meskipun keduanya telah dihukum karena genosida dan dijatuhi hukuman seumur hidup oleh pengadilan yang berbasis di Den Haag, Belanda. Mural yang menampilkan gambar Mladic dan Karadzic dapat dilihat di banyak kota di Republika Srpska.

3. Pihak Kedutaan Besar AS di Bosnia menilai langkah itu menghadirkan titik awal untuk debat 

Pejabat Bosnia Larang Adanya Penyangkalan Genosida 1995Kuburan para korban tragedi genosida di Bosnia. (Twitter.com/PixiedustJtT)

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bosnia mengatakan pada hari yang sama bahwa penyangkalan genosida dan pemuliaan kejahatan perang tidak dapat diterima serta merusak rasa saling percaya, mencatat bahwa langkah Inzko menghadirkan titik awal untuk debat dan langkah yang lebih konkret oleh aktor lokal dalam hal implementasi praktis. Mereka menambahkan pihaknya harus menggarisbawahi bahwa genosida di Srebrenica, Bosnia bukanlah masalah perdebatan, tetapi fakta sejarah serta sudah saatnya untuk benar-benar beralih ke masa depan berdasarkan perdamaian dan rasa saing percaya.

Anggota kelompok Mother of Srebrenica, Kada Hotic, mengatakan undang-undang tersebut seharusnya diajukan lebih awal. Menurutnya, ia menyambut baik keputusan itu dan tanpa penerimaan tidak ada pengampunan serta ia tidak akan memaafkan sampai seseorang memohon pengampunan. Di Sarajevo, Bosnia, pihak Kantor Kejaksaan setempat akan memantau setiap pernyataan oleh individu atau kelompok dan bertindak sesuai dengan amandemen baru.

Baca Juga: Beratnya Lebaran Pemburu Mimpi di Bosnia

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya